ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING DI KABUPATEN NIAS BARAT TAHUN 2024

Authors

  • Debora Daeli Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Donal Nababan Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Rinawati Sembiring Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Rahmat Alyakin Dachi Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Johansen Hutajulu Universitas Sari Mutiara Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51544/jkmlh.v10i1.5966

Keywords:

Faktor Resiko, Kejadian Stunting, gizi, cross-sectional, ASI (MP-ASI)

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, sehingga menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya.

Tujuan: untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian stunting di Kabupaten Nias Barat.

Metode: kuantitatif analitik dengan metode korelasional dan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan, mulai dari April hingga Oktober 2024, di wilayah Kabupaten Nias Barat. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh balita usia 24–59 bulan yang melakukan pemeriksaan di posyandu dan tercatat dalam data posyandu. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 158 balita usia 24–59 bulan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara, serta didukung oleh data sekunder dari Profil Kesehatan Kabupaten Nias Barat. Analisis data mencakup analisis univariat dan bivariat. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, dengan memperhatikan nilai p dan Odds Ratio (OR) sebagai ukuran kekuatan hubungan antar variabel.

Hasil: menunjukkan bahwa beberapa faktor berisiko terhadap kejadian stunting, antara lain: riwayat pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI), usia ibu saat hamil, jarak antar kelahiran, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, riwayat penyakit infeksi, serta status imunisasi.

Simpulan: untuk meningkatkan intensitas penyuluhan kepada masyarakat, khususnya terkait pentingnya pemberian ASI eksklusif dan jenis-jenis MP-ASI yang tepat. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi mengenai usia ideal untuk kehamilan dan persalinan guna mencegah terjadinya stunting di masa mendatang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Almaitsier, S. 2018. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bangun, H.A., Donal N. & Evawani M. (2017). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Balita di Desa Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara”. Jurnal Ilmiah Simantek, 4(3):113-123.

BAPPENAS RI. (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

BAPPENAS RI. (2018). 160 Kabupaten/Kota Prioritas dengan Masing-masing 10 Desa untuk Penanganan Stunting. Jakarta: BAPPENAS.

Candra, A. (2019). Hubungan Underlying Factors dengan Kejadian Stunting Pada Anak 1 - 2 Tahun. Jurnal Ilmiah.

Eldrian, F., Merlin, K., Rony, S., Belinda, A.D., & Yuni, H.G. (2023). Hubungan Riwayat Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Puskesmas Cipadung Kota Bandung. Jurnal Manajemen Kesehatan. 9(1) : 81-89.

Fitri (2012). "Berat Lahir sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada Balita 12-59 bulan di Sumatera”. Thesis. Depok : FKM UI.

Fransisca, Masdalina P., Johansen H., Donal N., Nettietalia Br. B. & Mido E.J.S. (2022). “Faktor Risiko Stunting pada Balita Usia 25-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur”. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(3): 2097-2109.

Larasati, D. A., Nindya, S. T., & Arief, S. Y. (2018). “Hubungan Antara Kehamilan Remaja dan Riwayat Pemberian ASI dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pujon, Kabupaten Malang.” Amerta Nurt, 392-401.

Nasikhah, R., & Margawati, A. (2012). Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24–36 bulan di Kecamatan Semarang Timur. Diponegoro University.

Ni'mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). “Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita.” Media Gizi Indonesia, 10 :13-19.

Nurjanah, O. L dan Septiani (2023). “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Klecorejo Kabupaten Madiun.” Madiun: STIKES BHAKTI HUSADA MULIA.

Putri, Nova & Kusbaryanto (2012). “Hubungan antara Riwayat Penyakit Infeksi dengan Status Gizi Pada Anak Batita di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow.” Jurnal Bomedik, 2(2).

Putri, RF. (2019). “Hubungan Status Imunisasi dengan Status Gizi Balita Usia 12-23 Bulan di Kelurahan Punggawan Banjarsari Surakarta.” Jurnal Kesehatan. 3(1):10-16.

Putri, S.S.I., Sri, T., Dewi, P. (2023). “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dan MPASI Dengan Kejadian Stunting.” Jurnal Ilmu Kesehatan. 18(1): 7-14.

Rafian, M., Donal N., Siska E.M. (2022). “Pengaruh Pola Asuh Orangtua dari Keluarga Kurang Mampu Terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Deli Serdang.” Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, 6(4):282-293.

Rusliani, N., Wuri, R.H., Hariyanti, S. (2022). “Literature Review: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita”. Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan (BIKK), 1(1): 32-40.

Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul. (2018). “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang Tahun 2018.” Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2),

Sunguya, B. F., Zhu, S., Mpembeni, R., & Huang, J. (2019). Trends in prevalence and determinants of stunting in Tanzania: An analysis of Tanzania demographic health surveys (1991-2016). Nutrition Journal, 18(1),85. https://doi.org/10.1186/s12937-0190505-8.

Wati, D.P., Burhanuddin, I. (2024). Hubungan Tingkat Pendapatan Dan Dukungan Keluarga Terhadap kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmiah Permas, 14 (4): 1379-1386.

WHO. Levels and trends in child malnutrition. 2019.

Wulandari., Fitri, R., Darmawansyah. (2019). Hubungan Sanitasi lingkungan dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kajadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Ilmiah, 14(2): 6-13.

Yuniarti, T.S., Ani, M., & Nuryanto. (2019). “Risk Factor For Stunting Among 1-2 Years chlidren In Tidan Area Pekalongan City.” Jurnal Riset Gizi, 7(2) :83-90.

Downloads

Published

2025-07-15

How to Cite

Daeli, D., Nababan, D., Sembiring, R., Dachi, R. A., & Hutajulu, J. (2025). ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING DI KABUPATEN NIAS BARAT TAHUN 2024. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP, 10(1), 11–26. https://doi.org/10.51544/jkmlh.v10i1.5966

Most read articles by the same author(s)