HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SWASTA BAKTI LUHUR

Main Article Content

Panni Ance Lumban Tobing
Maria Friska Nainggolan
Mery Silalahi
Ratna Simarmata

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan kemampuan berkomunikasi guru dengan motivasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Swasta Bakti Luhur. Penelitian ini mengambil seluruh populasi yang ada menjadi sampel dalam penelitian, total sampling sebanyak 40 orang siswa dari kelas VA dan VB. Berdasarkan pengkategorian skor rata-rata  untuk variabel X (komunikasi guru) adalah 45,80 dan untuk skor rata-rata variabel Y (motivasi belajar)  adalah 54,05. Skor tertinggi untuk variabel komunikasi guru adalah 56 dan skor tertinggi untuk variabel motivasi belajar siswa adalah 63.Melalui uji korelasi yang dilakukan diperoleh koefisiensi korelasi 0,478. Kemampuan berkomunikasi guru dengan motivasi belajar siswa memiliki nilai rxy/rhitung 0,538  lebih besar dari rtabel 0,312 dan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00  lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang antara kemampuan berkomunikasi guru dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Swasta Bakti Luhur Medan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Tobing, P. A. L., Nainggolan, M. F., Silalahi, M., & Simarmata, R. (2021). HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SWASTA BAKTI LUHUR. JURNAL MUTIARA PENDIDIKAN INDONESIA, 6(1), 66–73. https://doi.org/10.51544/mutiarapendidik.v6i1.2308
Section
Artikel

References

Abdi, M. (2018). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Tambusai.

Arifin, B. S., & Rusdiana, H. A. (2019). Manajemen Pendidikan Karakter. Bandung: Pustaka Setia.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2009). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hartono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Pekanbaru Riau: Pustaka Pelajar.

Jakni. (2016). Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Kadir. (2017). Statistika Terapan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Karwati, E., & Priansa, D. J. (2015). Manajemen Kelas (Classroom Management) Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan dan Berprestasi. Bandung: Alfabeta Bandung.

Kompri. (2018). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Mawardi. (2018). Hubungan Komunikasi Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Tangerang 6 Kota Tangerang. Didaktika Tahudi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1-14.

Moh.Nazir. (2013). Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia indonesia.

Muflichah, I. (2016). Hubungan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Di Kabupaten Sleman. Jurnal Pendidikan Madrasah.

Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indoesia.

Rusdiana, B. &. (2019). Manajemen Pendidikan Karakter. Bandung: Pustaka Setia.

Saputra. (2013). Studi Tentang Kemampuan Berkomunikasi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Kegiatan Belajar Mengajar Di SDN017. E-Journal Ilmu Komunikasi.

Saputra, H. (n.d.). Studi Tentang.

Sardiaman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada.

Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sucia, V. (2016). Pengaruh Gaya Komunikasi Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Komuniti, 112-126.

Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: PT. Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (n.d.). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif .

Suryabrata, S. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2