PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN
DOI:
https://doi.org/10.51544/jalm.v8i2.4715Keywords:
Laju Endap Darah, TuberkulosisAbstract
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru – paru dan hampir seluruh organ tubuh lainnya. Penularannya dapat melalui terhirupnya droplet yang keluar dari penderita tuberkulosis. Inflamasi akut serta peningkatan kadar fibrinogen dan globulin plasma pada penderita tuberculosis paru terjadi, hal ini menyebabkan peningkatan nilai laju endap darah. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 Indonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke-5 tertinggi di dunia sebesar 410.000-520.000 kasus. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode pemeriksaan Westergreen yang bertujuan untuk mengetahui nilai laju endap darah pada penderita Tuberkulosis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2023 di Rumah Sakit Islam Malahayati dengan sampel sebanyak 15 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai laju endap darah yang normal sebanyak 3 orang (20%) dan yang meningkat sebanyak 12 orang (80%). Penyebab meningkatnya laju endap darah karena adanya infeksi akut, kronis maupun peradangan akut dalam tubuh serta meningkatnya globulin dan fibrinogen. Hal ini dapat juga disertai dengan pengaruh obat, nekrosis, adanya penyakit diabetes dan kolesterol, demam, rematik, dan kondisi stress fisiologis. Sedangkan laju endap darah yang normal ini disebabkan oleh karena penderita sudah melakukan penerapan pola makan teratur dan hidup yang sehat salah satu nya dengan cara membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berhenti merokok. Saran bagi pasien penderita TBC sebaiknya mengkonsumsi obat dan pola makan teratur serta selalu melakukan pemeriksaan berkala agar penyakit ini dapat terkontrol.
Downloads
References
Clarassanti, I., CP.W. Marthen, dan J.W. Bradley. 2016. Gambaran Enzim Transminase pada Pasien Tuberkulosis Paru yang Diterapi dengan Obat-Obatan Antituberkulosis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandau Manado. Jurnal E. Clinic (Eci), (online). Vol. 4 No. 1.
Depkes RI. 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis edisi 2.
Dinkes. Provinsi Sumatera Selatan. 2017. Laporan Tahunan Palembang.
Fadhilah. 2013. Gambaran Laju Endap Darah Pasien Tuberkulosis yang Dalam Pengobatan di Rumah Sakit Khusus Paru-Paru Provinsi Sumatra Selatan Tahun 2013. STIKES Abdi Nusa: Palembang.
Hasnawati,. 2018. Pengaruh Infeksi Myobacterium Tuberkulosis Terhadap Nilai Laju Endap Darah Penderita Tuberkulosis Paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar. Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557.
Indah, Agustina, D. 2014. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah Cara Westergreen Antara Sampel Darah Simpan dan Sampel Darah Segar.
Kusuma, Hadhir dan A.H. Nurari F., 2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis. Yogyakarta : Media Action.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.
Ningrum. WL. 2017. Profil Laju Endap Darah Pada Pasien Tuberkulosis Paru Kasus Baru Di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2017. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
World Health Organization. (2013). Global Tuberculosis. World Health Organization Library.
Zaetun, Siti. 2012. Analisis Nilai Laju Endap Darah Yang di Baca Pada Jam Pertama dan Jam Kedua Penderita Infeksi TB Paru dengan BTA Positif (+). Universitas Airlangga.
Zulkoni, A. 2010. Parasitologi. Yogyakarta. Nuha Medika
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Dicky Yuswardi Wiratma, Denrison Purba, Ester Saripati Harianja
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).