UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TUMBUHAN SIRIH CINA (Peperomia pellucida L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococus aureus
Keywords:
Peperomia pellucida L. Kunth, Difusi cakram, Staphylococcus aureusAbstract
Penyakit infeksi masih merupakan jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia.Kemampuan yang dimiliki oleh tanaman sirih cina (Peperomia pellucida L. Kunth) dalam menghambat bakteri tersebut disebabkan karena tanaman ini mengandung senyawa-senyawa kimia yang berfungsi sebagai antibakteri. Tumbuhan sirih cina dapat menghambat pertumbuhan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus . Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Pengujian Aktivitas Antibakteri dilkukan dengan metode difusi agar dengan teknik pencadang kertas. Ekstrak Tumbuhan sirih cina diperoleh dengan cara maserasi. Konsentrasi larutan uji yang digunakan kontrol negatif (DMSO 10%), kontrol positif Kloramfenikol, dan bakteri uji Staphylococcus aureus. Hasil karakterisasi serbuk simplisia Tumbuhan sirih cina menunjukkan kadar air 28,38%, kadar sari larut dalam air 34,3%, kadar sari larut dalam etanol 11,22%, kadar abu total 13,16%, dan kadar abu tidak larut asam 5,52%. Hasil skrining menunjukkan adanya senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan steroid/triterpenoid. Hasil pengujian aktivitas antibakteri yang diperoleh pada bakteri Staphlococcus aureus yaitu 16,6 mm, 17,11 mm dan 17,61 mm , serta untuk kontrol positif diperoleh 18,54 mm. Ekstrak Tumbuhan sirih cina dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus , karna disekitar kertas cakram terdapat zona bening yang menandakan tidak adanya pertumbuhan bakteri.
Downloads
References
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat (Edisi I). Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat Dan Makanan, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. Hal 59-60
Dewijanti, I. D., Marissa A., Sri H., Betty E. D. dan Lia. M. (2014). Nilai LD50dan LC50 Ekstrak Etanol Herba Ketumpang Air (Peperomia pellucida L. Kunth). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 2 (2), 255–260.
Ditjen POM (1995). Parameter standar umum ekstra tumbuihan obat .Cetakan pertama. Jakarta : DepkesRI
Fatmala, N., & Dewi, E. S. (2018). Eji Efektivitas Ekstrak Rebusan Daun Suruhan (Peperomia pellucida) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Sains Vol.8 No.15 , 12.
Kalaiarasi,V. M. Johnson, N. Janakiraman, and A. Sivaraman. 2016. Phytochemical and Antibacterial Studies on Peperomia Pellucida ( L .) H .B . K. International Journal of Pharmaceutical. 1(1), pp. 4–6. tersedia di www.pharmacyjournal.net/download/2/1-1-12.pdf. diakses tanggal 18 Maret 2018.
Putri, Hanna Shofiana. 2017. Sensitivitas Bakteri Staphylococcus aureus Isolat Dari Susu Mastitis Terhadap Beberapa Antibiotika. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya
Rahayu, N. 2019. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pagoda (Clerodendrum paniculatum L) terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermis. Skripsi. Fakultas Farmasi dan Kesehatan. Institut Kesehatan Helvetia Medan
Rarassari, M,A., Darius, H, K. 2016. Daya Hambat Ekstrak Eucheuma spinosum Dengan Konsentrasi Berbeda Terhadap Bacillus cereus.Jurnal Ilmu Perikanan Vol. 7, No. 1, (2016). Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Hal 6-10
Samila F, Vika; Indrawati ; Refilda. Optimasi Ekstraksi Antioksidan dalam Tumbuhan Suruhan (Peperomia Pellucida L. Kunth) menggunakan Ultrasonic dan Penentuan Kadarnya dengan Metode DPPH. Jurnal Kimia Unand, 2016, 5,3.
Salma, N., Jessy, P., Lidya I. M. dan Sariyana, T., (2013). Antihiperglikemik Ekstrak Tumbuhan Suruhan (Peperomia Pellucida [L.] Kunth) Terhadap Tikus Wistar (Rattus Norvegicus L.) yang Diinduksi Sukrosa. Jurnal Ilmiah 13 (2), pp. 116-123
