PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED LEARNING (KELAS TERBALIK) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BAHASA INGGRIS MAHASISWA PGSD DI TENGAH PANDEMI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.51544/mutiarapendidik.v6i2.2299Keywords:
flipped learning, English, VideoAbstract
Kemajuan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan dalam pengajaran dan praktik pembelajaran bahasa asing di Indonesia, khususnya pada pembelajaran bahasa Inggris. Pengajaran atau penyampaian materi pelajaran yang seyogyanya dilakukan oleh dosen di dalam kelas kini dapat dilakukan di luar kelas oleh karena adanya teknologi. Teknologi sudah menjadi bagian yang penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penggunaan teknologi dalam pengajaran dianggap efektif mempermudah dosen dalam menyampaikan materi pembelajaran dan juga mempermudah mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan. Lebih dari itu, teknologi juga mampu menciptakan peluang besar bagi setiap orang untuk mengembangkan diri melalui ilmu pengetahuan yang dapat diakses setiap saat, kapanpun dan dimanapun. Hal inilah yang menjadi alasan bagi para pendidik menciptakan model pembelajaran berbasis teknologi, terlebih dalam masa pandemi Covid-19. Pemanfaatan teknologi yang tepat dalam proses pembelajaran dirasa mampu meningkatkan kualitas ilmu yang dimiliki mahasiswa menjadi lebih baik. Teknologi telah mengubah wajah pendidikan, buktinya saat ini kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online. Walau demikian, mahasiswa dalam proses pembelajarannya masih sangat membutuhkan dosen yang mengajar secara langsung di dalam kelas sebagai pemberi ilmu pengetahuan dan motivasi untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Menyadari kenyataan ini, maka para pendidik mencoba memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran dengan tetap mempertahankan tatap muka antara dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas melalui model pembelajaran flipped learning. Flipped learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi berupa video dengan tetap mempertahankan tatap muka antara dosen dan mahasiswa di dalam kelas. Flipped learning juga dikenal dengan istilah kelas terbalik dikarenakan mahasiswa dituntut untuk lebih aktif melakukan penyelidikan di rumah terhadap permasalahan yang ditemukan dalam setiap materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Mahasiswa juga diperkenankan untuk merekam video dosen yang sedang menyampaikan materi pelajaran, dan selanjutnya hasil rekaman video tersebut akan ditonton dirumah untuk diamati dan dianalisis sendiri. Dengan flipped learning mahasiswa diharapkan bisa lebih sering menerima paparan bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan. Paparan bahasa Inggris secara lisan dapat dilihat dan didengarkan secara berulang-ulang lewat video yang direkam. Paparan secara lisan bahasa Inggris tersebut selanjutnya dapat dituliskan kembali menjadi teks tertulis, sehingga secara tidak langsung kompetensi mendengar (listening) dan menulis (writing) mahasiswa menjadi semakin terasah. Seluruh kegiatan melihat dan mendengar video serta menulis teks bahasa Inggris tersebut dilakukan di rumah. Hal ini dapat membuat mahasiswa menjadi lebih leluasa bereksperimen di rumah karena tidak perlu malu jika salah. Adapun hal-hal yang nantinya kurang dipahami oleh mahasiswa dari video tersebut, selanjutnya dapat disampaikan kepada dosen pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, flipped learning diyakini sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman membaca mahasiswa terhadap teks bahasa Inggris.
Downloads
References
Arnold-Garza, S. (2014). The Flipped Classroom Teaching Model and Its Use for Information Literacy Instruction. Communications in Information Literacy, 8 (1), 7-22.
Bergmann, J., and Sams, A. (2012). Flip your classroom: Reach every student in every class every day. Washington, DC: ISTE; and Alexandria, VA: ASCD.
Hung, H. (2015). Flipping the classroom for English language learners to foster active learning, Computer Assisted Language Learning, 28 (1), 81-96.
Komalasari, kokom. 2011 . Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Ozdamli, F. & Asiksoy, G. (2016). Flipped classroom approach. World Journal on Educational Technology: Current Issues. 8(2), 98-105.
Rusman, Kurniawan, dan Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trianto (2009).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif.Surabaya:Kencana
Yulietri, Fradila, Mulyoto & Leo Agung. 2015. “Model Flipped Classroom dan Discovery Learning pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Matematika ditinjau dari Kemandirian Belajar”. Teknodika, 13 (2): 5-17.
Zainuddin, Z., Habiburrahim, H., Muluk, S., & Keumala, C. M. (2019). How do students