Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA Kartika 2 Medan

Authors

  • Formaida Tambunan Universitas Sari Mutiara, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Erwin Silitonga Universitas Sari Mutiara, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Ida Ria Sidabukke Universitas Sari Mutiara, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Pinkan Soraya Universitas Sari Mutiara, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Keywords:

Pergaulan Bebas; Kesehatan Reproduksi, Remaja

Abstract

Masa remaja yaitu masa transisi atau peralihan yang kritis sebagai kunci berkembangnya pengalaman yang baru yang terjadi pada masa usia 10-19 tahun. Pada masa remaja sebagian individu dihadapkan pada dorongan untuk mengkonsumsi alkohol, merokok, atau obat-obatan lain serta memulai perilaku pergaulan. Pergaulan bebas merupakan pergaulan yang luas di kalangan remaja. Hal ini tidak berarti menekankan pada pengelompokkan yang kompak antara dua individu, melainkan antara banyak orang atau remaja. Pergaulan bebas ialah perilaku negatif yang melanggar norma agama dan norma kesusilaan. Ada beberapa kategori yang termasuk dalam pergaulan bebas di masa remaja, diantaranya adalah merokok, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, tawuran, membuat kerusuhan, sering menghabiskan waktu di dunia malam. Pergaulan bebas berdampak pada kepribadian individu. Peran keluarga sangat penting untuk mengatasi pergaulan bebas salah satunya orang tua berperan sebagai motivator dan inspirator bagi anak remajanya, orang tua harus mampu menjadi sahabat bagi anak remajanya supaya anak lebih terbuka tentang dirinya, orang tua memberikan Pendidikan seks pada anak remaja. dengan demikian mereka juga dapatmengetahui bahaya dan akibat dari pergaulan bebas, di samping itu selain peran orang tua terutama dari diri sendiri sangatlah penting yaitu, membentuk karakter yang positif, jangan salah memilih teman, memilih tempat lingkungan yang baik. Banyak alasan atau faktor yang menyebabkan anak bisa terjerumus kedalam pergaulan bebas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Callahan D. The WHO definition of health. 1973;1(3):77–87.

Baley R. Male and Female Reproductive System Organs [Internet]. 2016. Available from: file:///Users/risanto/Downloads/Male and Female Reproductive System Organs.html

Cental for Disease Control. Incidence, Prevalence, and Cost of Sexually Transmitted Infections in the United States. Vol. 40, Incidence , Prevalence , and Cost of Sexually Transmitted Infections in the United States. 2013. p. 1–4.

Hasni Nasution. Patologis sosial dan Pendidikan keluarga. (Bandung: Scopindo Media Pustaka, (2020), 119-230.

Kashdan TB. 13 Reasons Why People Have Sex | Psychology Today [Internet]. 2025. Available from: file://Users/risanto/Downloads/Kespro Remaja/13 Reasons Why People Have Sex %7C Psychology Today.html

Resky, Fauzan, Reza Aril Ahri, and Muhammad Ikhtiar. “Free Sex Behavior in Review Of The Influencing Factors in SMA Negeri 1 Wawonii Kab. Konawe Islands.” Window of Health: Jurnal Kesehatan 1, No. 3 (2018): 241–53. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33368/woh.v1i3.44.

Riberu, J. Mengatasi tawuran remaja, pelajar, pemuda, mahasiswa dalam liburan sekolah, Bandung: Dewan Pimpinan Pusat Karya Pembangunan, 2017.

Singgih, Gunarsa. Psikologi praktis: anak, remaja dan keluarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Sutrisno dan Christiani Hutabarat, “Parents And Playing Friends Toward Children Social Development Orangtua Dan Teman Bermain Terhadap Perkembangan Sosial Anak.” QUAERENS: Journal of Theology and Christianity Studies 1, No.1, (2019):46-47, https://doi.org/10.46362/quaerens.v1i1.15.

World Health Organization. Sexually transmitted infections [Internet]. 2016. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs110/en/

Downloads

Published

2025-02-07