Edukasi Tentang Penyakit Tuberkulosis Dan Pemberian Informasi Obat Untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Di UPT. Puskesmas Amplas

Authors

  • Grace Anastasia Br Ginting Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia, Medan, Sumatera Utara
  • Raissa Fitri Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia, Medan, Sumatera Utara
  • Mainal Furqan Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia, Medan, Sumatera Utara
  • Rialita Lifiani Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia, Medan, Sumatera Utara
  • Rezza Fikrih Utama Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia, Medan, Sumatera Utara
  • Zain Muhtarom Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia, Medan, Sumatera Utara

Keywords:

Edukasi; Pemberian Informasi Obat; Tuberkulosis

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban tuberkulosis tertinggi. Jumlah kasus baru tuberkulosis di Indonesia tahun 2018 diperkirakan berjumlah 845.000 kasus. Jumlah kematian akibat tuberkulosis diperkirakan sebanyak 93.000 kasus. Indonesia merupakan negara dengan peringkat tertinggi ketiga di dunia dalam jumlah kasus baru tuberkulosis. Pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat masih sangat terbatas. Obat harus selalu digunakan secara benar agar memberikan manfaat terapi yang optimal. Pengobatan tuberkulosis membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu selama 6 bulan dan kuman tuberkulosis berisiko menjadi resistan obat jika tidak menyelesaikan proses pengobatan sampai tuntas. Pengobatan untuk tuberkulosis resistan obat membutuhkan waktu jauh lebih lama daripada tuberkulosis biasa, yakni 2 tahun. Jika penyakit tuberkulosis tidak diobati sampai sembuh, maka 1 orang pasien tuberkulosis aktif dapat menularkan ke 10-15 orang pertahunnya. Tujuan dari program edukasi dan pemberian  informasi  obat  adalah  untuk  meningkatkan  pemahaman masyarakat  tentang penyakit tuberkulosis dan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam penggunaan obat. Mahasiswa dan dosen dari Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker dan Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia melaksanakan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di UPT. Puskesmas Amplas tentang penyakit tuberkulosis dan penggunaan obat. Ini adalah salah satu kegiatan tridarma perguruan tinggi yang mengabdikan diri kepada masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asmawati I, Mardiyaningsih A, Trilestari. Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antituberkulosis pada Pasien Poli Paru di RSU Muhammadiyah Ponorogo. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika. 2022;7(2):38–46.

Adventus, Jaya IMM, Mahendra D. Buku Modul Promosi Kesehatan. Jakarta: Universitas Kristen Indonesia; 2019.

Meyrisca M, Susanti ressi, Nurmainah. Hubungan Kepatuhan Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis dengan Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Sungai Betung Bengkayang. Jurnal Ilmu Kefarmasian; Lumbung Farmasi. 2022;3(2):277–82.

Pralambang SD, Setiawan Soni. Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Indonesia. Bikfokes. 2021;2(1):60–71.

Downloads

Published

2025-02-07