Penyuluhan dan Pemeriksaan Beberapa Saus Tomat Yang Beredar Di Pasar Pada Kelompok Wirausaha

Authors

  • Alfi Sapitri Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Eva Diansari Marbun Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Dian Arisetya Universitas Deli Sumatera, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Artha Yuliana Sianipar Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Keywords:

Saus tomat; Angka Kapang Khamir; Pencemaran Mikroba

Abstract

Saus tomat adalah makanan olahan yang disajikan sebagai pelengkap makanan terbuat dari buah tomat, cabai dan bumbu-bumbu serta rempah-rempah. Pada produksi saus tomat ada yang menambahkan zat-zat berbahaya serta kebersihan saus tomat sering terabaikan. Tujuan dari pelaksaan pengabdian ini mengedukasi masyarakat mengenai saus tomat yang baik dikonsumsi dan pemeriksaan yang tepat dari bahaya pencemaran mikroorganisme. Metode PKM adalah edukasi langsung kepada peserta dalam bentuk ceramah dan tanya jawab. Hasil PKM yaitu  dari hasil evaluasi Kegiatan PKM tingkat pengetahuan 25 dengan kategori baik sekitar 83.33 %, kategori cukup ada 5 peserta dengan persentasi 16.67%. Pada tingkat kegunaan materi kategori baik berjumlah 26 peserta dengan persentasi 86.67%, kategori cukup 4 peserta dengan persentasi 13.33% disimpulkan rata-rata peserta sangat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan saus tomat. hasil pemeriksaan kapang kamir dari 4 sampel saus tomat di dapat Sampel A yaitu 11 x 106 koloni/g, Sampel B yaitu 10 x 106 koloni/g, Sampel C yaitu 9 x 106 koloni/g, dan Sampel D yaitu 2 x 106 koloni/g. Dari hasil perhitungan tersebut disimpulkan bahwa sampel A, B, C dan D melebihi batas persyaratan mikroba dan tidak memenuhi batas persyaratan mikroba dengan jumlah yang tertera pada standarisasi nasional indonesia (SNI) yaitu 5 x 101 koloni/g.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arini, D.D.L., dan Wulandari, M.R. (2017). Kontaminasi Bakteri Coliform Pada Saus Siomai Dari Pedagang Area Kampus Di Surakarta. BIOMEDIKA. Volume10, No. 02. Hal :37-44.

Dwiyanti, R.D., dan Lutpiana, L. (2016). Mutu Bakteriologis Saus Tomat Pentol Di Banjarbaru. Medical Laboratory Technologi Journal. ISSN 2461-0879. Hal : 1-5 : Banjarbaru.

Mansauda, R,L,K., Fatimawali dan Kojong N. (2014). Analisis Cemaran Bakteri Coliform Pada Saus Tomat Jajanan Bakso Tusuk Yang Beredar Di Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT Vol. 3 No.2 ISSN 2302-2493. Hal : 37-44

Martoyo, P.Y., Hariadi. R.D., dan Rahayu. W.P., (2014). Kajian Standar Cemaran Mikroba Dalam Pangan Di Indonesia. Jurnal Standarisasi Vol.16 No. 2, Juli 2014, Hal : 113-124.

Nadifah F., Bhoga, Y., dan Prasetyaningsih Y. (2014). Kontaminasi Bakteri Pada Saus Tomat Mie Ayam Di Pasar Condong Catur Sleman. ISSN 2302-1616. Vol 2, No. 1, juni 2014, hal 30-33 : Yogyakarta.

Oktariani, S.D. (2017). Amobilisasi Enzim Selulase Dari Jamur Aspergillus nigerL-51 Menggunakan Zeolit. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Hal : 16-18.

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun (2012). Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Pangan Rumah Tangga.

Purwaningsih,H. (2017). Keamanan Saus Tomat Jajanan yang Dijual Di Sekitar Sekolah Dasar Di Desa Hargomulyo Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul : Yogyakarta.

Saparinto, Cahyo dan Hidayati D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Siagian A. 2002. Mikroba Patogen pada Makanan dan Sumber Pencemarannya. Medan: Universitas Sumatera Utara Digital Library.

Standar Nasional Indonesia (SNI). (2004). Saus Tomat. ICS 67.080.20. SNI 01-3546-2004.

Standar Nasional Indonesia (SNI). (2009). Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dalam Pangan. ICS 67.220.20. SNI 7388:2009.

Downloads

Published

2025-02-07