ANALISA PEMANIS BUATAN SIKLAMAT PADA MINUMAN KOPI DI WILAYAH CIPAYUNG JAKARTA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.51544/jalm.v10i1.6292Keywords:
Kopi, Minuman, Pemanis SiklamatAbstract
Latar belakang: Pemanis buatan seperti siklamat banyak digunakan dalam produk minuman karena harganya murah dan tingkat kemanisannya tinggi. Namun, penggunaan yang melebihi ambang batas dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Tujuan: Mengetahui keberadaan dan kadar siklamat pada minuman kopi siap saji non-kemasan yang dijual di wilayah Cipayung, Jakarta Timur.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sebanyak 10 sampel kopi siap saji diambil dari pedagang berbeda, kemudian diuji secara kualitatif dan kuantitatif di laboratorium.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 10 sampel (K2, K4, K7, dan K10) mengandung siklamat dengan kadar masing-masing sebesar 362,15 mg/kg, 358,42 mg/kg, 367,88 mg/kg, dan 372,03 mg/kg.
Kesimpulan: Keempat sampel tersebut mengandung siklamat melebihi ambang batas maksimum yang ditetapkan, yaitu ≤350 mg/kg sesuai Peraturan BPOM RI No. 11 Tahun 2019. Temuan ini menunjukkan adanya potensi penyalahgunaan bahan tambahan pangan pada produk kopi non-kemasan, dan pentingnya pengawasan serta edukasi terhadap penjual dan konsumen.
Downloads
References
Ferretti, F., & Mariani, M. (2019). Sugar-sweetened beverage affordability and the prevalence of overweight and obesity in a cross section of countries. Global Health, 15(1), 30.
Zahra, C. A., Akbar, T., Lubis, F., & Akbar, A. (2023). Hubungan kebiasaan minum berpemanis dengan kejadian sindrom premenstruasi pada dewasa muda. Jurnal Implementa Husada, 4(2).
Hujjatusnaini, N., Rohmah, K., Ayasstussa’adah, A., & Amin, A. M. (2021). Pengetahuan, sikap dan pola konsumsi mahasiswa terhadap fast drink: Analisis kelayakan konsumsi minuman olahan es Thai Tea di Kota Palangka Raya. Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah, 9(2), 61–67.
Novitasari, M., Rahma, N., & Puspitasary, K. (2019). Penetapan kadar pemanis buatan (Na-siklamat) pada beberapa minuman serbuk instan di Kota Surakarta. Avicenna Journal of Health Research, 2(2), 135–141.
Indah, N., & Fajar, S. (2023). Analisis kandungan sakarin dan siklamat dalam minuman milk tea yang beredar di Kota Makassar. Makassar: Universitas Muhammadiyah.
Amalia, A. N., & Pangastuti, A. (2022). Analisis kadar sakarin dan siklamat pada minuman kemasan tidak bermerek yang dijual di Kecamatan Pekuncen. Jurnal Kesehatan Amanah, 6(2), 80–93.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2021). Peraturan BPOM No. 29 Tahun 2021 tentang Persyaratan Bahan Tambahan Pangan Campuran.
Musiam, S., Hamidah, M., & Kumalasari, E. (2016). Penetapan kadar siklamat dalam sirup merah yang dijual di Banjarmasin Utara. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 19–25.
Melinda, L., Kurniawan, D., & Pramaningsih, V. (2022). Identifikasi pemanis buatan (siklamat) pada penjual minuman es teh keliling di sekolah dasar Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong. Environmental and Occupational Health and Safety Journal, 3, 21.
Khasanah, K., & Sya’bana, S. N. (2023). Analisis kandungan siklamat pada minuman boba yang dijual di Warungasem, Kabupaten Batang. Jurnal Kesehatan Mahardika, 10(2), 24–30.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2019). Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: BPOM.
Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J., & Crouch, S. R. (2014). Fundamentals of Analytical Chemistry (9th ed.). Boston: Cengage Learning.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Enny Khotimah, Destin Rosmandyana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).







