OVERVIEW OF LEUKOCYTE COUNTS IN PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS HOSPITALIZED RSU BUNDA THAMRIN
DOI:
https://doi.org/10.51544/jalm.v9i2.5434Keywords:
Tuberculosis, Leukocytes, Autohematology analyzerAbstract
Tuberculosis (TB) is a disease caused by mycobacterium tuberculosis. TB can be transmitted to onther through Saliva when someone sneezes or coughs, then through breathing. This disease is difficult to control worldwide. TB bacteria move from the lungs and spread through the blood to other parts of the body. These diseases damage bones, damage the liver, kidneys, heart and other organs, weaken the immune system, cause loss of consciousness, and if left untreated can result in death. The researhc method used in this study is descriptive, which aims to determine the Leukocyte Description in Pulmonary Tuberculosis patients. This study uses an autohematology analyzer to examine the number of leukocyte cells. This study was conducted at Bunda Thamrin Hospital Medan from May To Juni 2024 where the samples used were 15 blood samples from pulmonary tuberculosis patients. The population in this study were all patients who were clinically diagnosed with tuberculosis by doctors who were hospitalized at Bunda Thamrin Hospital, Medan, in May- June 2024 to conduct tuberculosis examinations totaling 15 people. The sampel in this study used the total sampling technique. The results of the examination found that patients wit decreased white blood cell counts (leukopenia) were 3 people (20%), while 6 patients experience d increased leukocytes (leukocytosis) (40%), and 6 people had normal leukocytes (40%) from 15 blood samples of pulmonary tuberkulosis patients. It is hoped that further research Will increase the sample to obtain a more optimal picture of leukocytes results.
Downloads
References
Aini, N., dkk., 2017. Sistem Pakar Pendiangnosa¹Penyakit Tuberkulosis.²Jurnal Infomatika Mulawarman.
Aliviameita, A., & Puspitasari, p. Buku Ajar Mata Kuliah Hematologi. Pers Umsida; 2021.
Bestari, G. 2014. Perbedaan Kadar Leukosit Sebelum Dan Sesudah Pemberian Obat Anti Tuberkulosis Pada Fase Awal. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Eka Margaretha Sinaga, Maniur A Siahaan, Apriska Dewi Sipayung. 2023. “Analisa Bakteri Tahan Asam Pada Dahak Perokok Aktif Penderita Tuberkulosis Paru.” Jurnal Analis Laboratorium Media8: 45–49
Darliana, D. (2011). Pengelolaan Pasien Tuberkulosis Paru. M.Psik-FK Unsyiah, Vol. 11(1), 27-31.
Dewi, B. D. N. 2019. Diabetes Melitus & Infeksi Tuberculosis. Jakarta Penerbit Kedokteran EGC.
Dinas Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Profil kesehatan Indonesia Tahun 2015.
Dicky, Y. W., & Ahmad, H. R. 2019. Pemeriksaan jumlah sel leukosit pada penderita tuberkulosis paru di UPT Kesehatan Paru Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Analis Laboratorium Medik, 4(2), 31-35. E-ISSN: 2527-712X.
Fitriani, Pratiwi, dan Betty (2020) Menerbitkan Buku Ajar Mengenai ASKEP TBC Dan Pengawasan Obat, Yang Diterbitkan Oleh STIkes Widya Dharma Husada di Tangerang.
Giyartika, & Kemen, (2020). Mengkaji Peningkatan Jumlah Leukosit Pada Radiografer Di RS Islam Jemursari Surabaya, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume 12, Halaman 98-104.
Javetz, Melnyk, Adelberg. Mikroorganisme kimia. Jakarta: PEB; 2017. Strategi Nasional Pengendalian TBC. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta;
Rosita, L., Cahaya, A. A., & Arfira, F. R. (2019). Hematologi Fundamental. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
World Health Organization. (2020). Pengendali Tuberulosis Global: Laporan WHO 2011. Janewa: WHO Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Maniur A Siahaan, Winda Irawati Zebua, Apriska Dewi Sipayung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).