UJI AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK DAUN MYANA (COLEUS ATROPURPUREUS) TERHADAP TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH
DOI:
https://doi.org/10.51544/jalm.v9i2.5347Keywords:
Antelmintik, Daun Myana, Soil Transmitted HelminthAbstract
Infeksi akibat cacing (Helminthiasis) merupakan salah satu infeksi yang sering menyerang anak-anak dengan tingkat ekonomi yang rendah terutama pada Negara berkembang. Myana merupakan tanaman hias yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Daun myana diketahui memiliki senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antelmintik. Daun myana berkhasiat untuk penetrasi racun, menghambat pertumbuhan bakteri, mempercepat pematangan bisul dan pembunuh cacing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun myana, mengetahui aktivitas antelmintik ekstrak etanol daun myana terhadap telur cacing Soil Transmitted Helminth serta mengetahui konsentrasi ekstrak daun myana yang menunjukkan aktivitas antelmintik. Uji Aktivitas Antelmintik ekstrak etanol daun myana terhadap telur Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Hookworm dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok pembanding (Pirantel pamoat) dan kelompok uji (Ekstrak etanol daun myana konsentrasi 20%,40%,60%,80%,100%). Pengujian aktivitas antelmintik dilakukan dengan melihat efek yang ditimbulkan oleh kelompok uji berupa perubahan morfologi telur cacing (lisis/tidak lisis) serta perubahan warna pada telur cacing. Hasil penelitian diketahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daun myana yaitu flavonoid, tanin, safonin dan steroid. Ekstrak etanol daun myana memiliki aktivitas antelmintik terhadap telur Ascaris lumbricoides pada konsentrasi 60%,80% dan 100%. Aktivitas tersebut meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak sedangkan ekstrak etanol daun myana tidak memiliki aktivitas antelmintik terhadap telur Trichuris trichiura dan Hookworm.
Downloads
References
N. M. A. R. Dewi, C. E. Puspitasari, and N. I. Hanifa, “Sosialisasi Pencegahan Penyakit Infeksi Kecacingan Di Wilayah Mataram,” INDRA J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 1, no. 1, pp. 1–4, 2020, doi: 10.29303/indra.v1i1.18.
J. Kesehatan, W. Asdar, R. Puasa, and S. H. Husen, “Identifikasi Telur Soil Transmitted Helminth Pada Feces Anak-Anak Menggunakan Metode Flotasi Di Desa Nusliko Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah,” 2019. [Online]. Available: http://ejournal.poltekkesternate.ac.id/ojs
F. S. Mu’thiarohmah, S. P. Fitrianingsih, and R. Choesrina, “Uji Aktivitas Antelmintik Ekstrak Etanol Daun Srikaya ( Annona squamosa L .) terhadap Cacing Gelang Babi ( Ascaris suum Goeze ) secara In Vitro,” Pros. Farm., vol. 5, no. 2, pp. 740–748, 2019.
S. Kartini and I. oktaviani Rz, “Lysis Test of Ascaris lumbricoides Eggs After Giving Ethanol Extract of Chinese Ketepeng Leaves (Cassia alata L.),” JPK J. Prot. Kesehat., vol. 9, no. 2, pp. 9–15, 2021, doi: 10.36929/jpk.v9i2.236.
Y. Ridwan, F. Satrija, and E. Handharyani, “In Vitro Anticestode Activity of Secondary Metabolite of Coleus blumei. Benth Leaves on Hymenolepis microstoma,” J. Med. Vet., vol. 3, no. 1, pp. 31–37, 2020, doi: 10.20473/jmv.vol3.iss1.2020.31-37.
J. Media and A. Kesehatan, “3 1,2,3,” vol. 10, no. 1, pp. 72–78, 2019.
N. M. Rizal, N. Nurhaeni, and A. Ridhay, “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Mayana (Coleus Atropurpureus [L] Benth) Berdasarkan Tingkat Kepolaran Pelarut,” Kovalen J. Ris. Kim., Vol. 4, No. 2, Pp. 180–189, 2018, doi: 10.22487/kovalen.2018.v4.i2.10001.
S. Kartini and U. Hasanah, “Uji Lisis Telur Ascaris Lumbricoides Setelah Pemberian Ekstrak Etanol 70% Jahe Merah (Zingiber officinale var rubrum),” Klin. Sains J. Anal. Kesehat., vol. 10, no. 2, pp. 147–155, 2022, doi: 10.36341/klinikal_sains.v10i2.2738.
C. Mamo, “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Myana (Coleus atropurpureus L. Benth) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aeruginosa,” pp. 1–67, 2018.
Anita, D. Arisanti, and A. Fatmawati, “Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Estrak Etanol Daun Miana (Coleus Atropurpereus),” Pros. Semin. Has. Penelit., vol. 2018, pp. 199–203, 2018.
Y. Ridwan, F. Satrija, L. K. Darusman, and E. Handharyani, “Efektivitas anticestoda ekstrak daun miana (Coleus blumei Bent) terhadap cacing hymenolepis microstoma pada mencit,” Media Peternak., vol. 33, no. 1, pp. 6–11, 2010.
T. Roring, H. E. I. Simbala, and E. De Queljoe, “Uji Efek Antelmintik Ekstrak Etanol Daun Pinang Yaki (Areca Vestiaria) Terhadap Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides) Secara In Vitro,” Pharmacon, vol. 8, no. 2, p. 457, 2019, doi: 10.35799/pha.8.2019.29313.
A. L. Molan, G. C. Waghorn, B. R. Min, and W. C. McNabb, “The effect of condensed tannins from seven herbages on Trichostrongylus colubriformis larval migration in vitro,” Folia Parasitol. (Praha)., vol. 47, no. 1, pp. 39–44, 2000, doi: 10.14411/fp.2000.007.
R. Permatasari, E. Suriani, and P. Chania, “Potensi Daun Miana (Plectranthus scutellaroides) Sebagai Pewarna Alternatif Pengganti Eosin dalam Pemeriksaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminth (STH),” Pros. Semin. Kesehat. Perintis, vol. 4, no. 2, pp. 30–36, 2021.
I. E. Lalangpuling, F. M. Nikiulub, and S. P. M. Pinontoan, “Identifikasi Telur Soil Transmitted Helminths ( STH ) Dan Hubungannya Dengan PHBS Pada Anak-Anak Yang Tinggal Disekitar Daerah Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sumompo,” Kesehat. Lingkung., vol. 11, no. 2, pp. 83–92, 2021, doi: 10.47718/jkl.v10i2.1172
D. Darmadi and J. Dikna, “Morfologi Telur Ascaris Lumbricoides Dengan Menggunakan Pewarnaan Hematoksilin Eosin,” Borneo J. Med. Lab. Technol., vol. 5, no. 1, pp. 335–340, 2022, doi: 10.33084/bjmlt.v5i1.4433.
T. Rajagukguk and E. Aritonang, “Identification Of Trichuris Trichiura Worms Eggs in 6-8 Years Old Elementary School Children At GKPS Private Elementary School, Saribudolok, Simalikuta, Simalungun,” J. Anal. Lab. Med., vol. 7, no. 2, pp. 97–103, 2022, doi: 10.51544/jalm.v7i2.3462.
O. P. Nurhidayanti, “Dengan Metode Natif Dalam Mendeteksi,” vol. 6, no. 2, pp. 57–66, 2021.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Yeli Hartuti, Siska Zafrida
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).