KOMPARASI HASIL PEMERIKSAAN PLASMODIUM sp MENGGUNAKAN MIKROSKOPIS, RDT, DAN PCR DI RSUDP PAPUA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.51544/jalm.v9i2.5319Keywords:
Patogenesis, Deteksi malaria, Akurasi diagnostik, Pemeriksaan mikroskopisAbstract
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan global yang serius karena dapat menyebabkan kematian dan menyebar luas di berbagai negara tropis. Upaya dalam pengendalian malaria hingga ke tahap eliminasi, perlu adanya peran laboratorium untuk membantu diagnosa malaria. Metode yang dapat dilakukan dalam diagnosa malaria yaitu pemeriksaan Mikroskopis, Rapid Diagnostik Tes (RDT), dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan Giemsa sampai saat ini masih menjadi standar baku emas pemeriksaan malaria. Namun pemeriksaan mikroskopis sangat tergantung pada ketrampilan petugas sehingga akurasinya dapat menurun dan bila keadaan parasit yang rendah <40 p/µl tidak dapat terdeteksi. Reaksi negative palsu dijumpai pada penderita dengan jumlah parasite rendah < 100 parasit/ µL, karena komposisi antara antibodi dalam tubuh dan antigen di RDT tidak seimbang. Penelitian ini untuk melihat perbedaan hasil pemeriksaan Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax dengan menggunakan metode Cross Sectional.
Downloads
References
Amoah, L. E., Abankwa, J., & Oppong, A. (2016). Plasmodium falciparum histidine rich protein-2 diversity and the implications for PfHRP 2: Based malaria rapid diagnostic tests in Ghana. Malaria Journal, 15(1), 1–8.
Ananias, E., & Andreina, P. (2019). Malaria Molecular Epidemiology: An Evolutionary Genetics Perspective. Microbiol Spectr.https://doi.org/10.1128/microbiolspec.AME-0010-2019.
Berzosa, P., De Lucio, A., Romay-Barja, M., Herrador, Z., González, V., García, L., Fernández-Martínez, A., Santana- Morales, M., Ncogo, P., Valladares, B., Riloha, M., & Benito, A. (2018). Comparison of three diagnostic methods (microscopy, RDT, and PCR) for the detection of malaria parasites in representative samples from Equatorial Guinea. Malaria Journal, 17(1), 1–12.
Berzosa, P., González, V., Taravillo, L., Mayor, A., Romay-Barja, M., Garciá, L., Ncogo, P., Riloha, M., & Benito, A. (2020). First Evidence Of The Deletion In The Pfhrp2 and Pfhrp3 Genes in Plasmodium Falciparum From Equatorial Guinea. Malaria Journal, 19(1), 1–9.
Cambey, R. M. (2014). Perbandingan Deteksi Plasmodium Spp. Antara Cara Pemeriksaan Mikroskopik Sediaan Darah Tipis dengan Teknik Polymerase Chain Reaction. Jurnal E- Biomedik, 2(1).
DINKES Papua Barat. (2018). Profil Kesehatan Pemerintah Provinsi Papua Barat. In Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat.
Gillet, P., Scheirlinck, A., Stokx, J., De Weggheleire, A., Chaúque, H. S., Canhanga, O. D., Tadeu, B. T., Mosse, C. D., Tiago, A., Mabunda, S., Bruggeman, C., Bottieau, E., & Jacobs, J. (2011). Prozone In Malaria Rapid Diagnostics Tests: How Many Cases Are Missed?. Malaria Journal, 10, 1–11.
Hanina, H. (2018). Uji Diagnostik Polymerase Chain Reaction Dibandingkan Dengan Pengecatan Giemsa Pada Infeksi Malaria. Jambi Medical Journal “Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan,” 6(1), 76–86.
Kemenkes. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 5 Tahun 2013 Tentang Pedoman Tata Laksana Malaria. Peraturan Menteri Kesehatan RI, 128, 5–62.
Kesuma, S. (2022). Uji Diagnosis NS1, IgG Dan IgM Dengue Metode Immunokromatografi dan Elisa. Jurnal Analis Laboratorium Medik, 7(2), 72-85.
Pati, P., Dhangadamajhi, G., Bal, M., & Ranjit, M. (2018). High proportions of Pfhrp2 gene deletion and performance of HRP2-based rapid diagnostic test in Plasmodium falciparum field isolates of Odisha. Malaria Journal, 17(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12936-018- 2502-3
Sukesti, W. (2022). Korelasi Kinerja Rapid Diagnostic Test, Mikroskopis dan PCR Terhadap Penghapusan Gen Pfhrp-2/3 pada Plasmodium falcifarum di Papua Barat.
WHO. (2022). World malaria report 2022.
Mahyudi, M., & Riqoh, D. (2019). Identifikasi Plasmodium sp Pada Darah Masyarakat Di Desa Marike Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat. Jurnal Analis Laboratorium Medik, 2(1), 422-433.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Desi Aryani, Apriani Riyanti, Muhammad Fazri, Cerli Pakonglean
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).