Hubungan Pengetahuan Dan Persepsi Bidan Tentang HIV/AIDS Dengan Stigma Kepada Perempuan Penderita HIV/AIDS Di Kota Pematangsiantar
Abstract
Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV) telah lama menjadi isu bersama yang terus menarik perhatian berbagai kalangan di seluruh dunia, terutama sektor kesehatan. World Health Organization (WHO) mencatat sejak tahun 1981 sebanyak 65 juta orang telah terinfeksi HIV dan 25 juta diantaranya meninggal dunia akibat penyakit yang terkait dengan AIDS (KPAN 2014). Data Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 menunjukkan Kota Medan memiliki kasus HIV/AIDS terbanyak di Sumatara Utara, dengan 1.316 kasus HIV positif dan 2.163 kasus AIDS, dan di Kota Pematangsiantar terdapat 56 kasus HIV positif, 121 kasus AIDS, sementara di Kabupaten Simalungun terdapat 85 kasus HIV positif dan 4 kasus AIDS. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengetahuan dan persepsi bidan tentang HIV/AIDS dengan stigma pada perempuan penderita HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan explanatory researchdesain cross sectional. Penelitian akan dilakukan di 19 Puskesmas Induk dan 8 Puskesmas Pembantu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang memberikan pelayanan asuhan kebidanan kepada perempuan hamil, bersalin, dan nifas serta pelayanan keluarga berencana di Puskesmas Kota Pematangsiantar, sebanyak 33 orang, dan sampel adalah seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan data primer dengan alat bantu kuesioner. Analisis data meliputi tahapan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi square, (p-value 0,05). Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan terhadap stigma dengan p-value = 0,39 dan ada pengaruh persepsi terhadap stigma dengan p-value = 0,34. Perlu terus diupayakan peningkatan pengetahuan dan persepsi bidan tentang HIV/AIDS baik melalui peningkatan pendidikan maupun pelatihan dengan praktik langsung merawat perempuan penderita HIV/AIDS secara berkesinambungan, sehingga dalam memberikan asuhan kebidanan tidak dibatasi stigma. Perlu sosialisasi tentang HIV/AIDS kepada bidan-bidan di puskesmas yang tidak memiliki pelayanan kesehatan dasar ODHA sebagai upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS akibat stigma