Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis (Tb) Paru Bta+ Di Kota Medan

Authors

  • Vierto Irennius Girsang Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Turia Berkat Iman Halawa Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Frida Liharris Saragih Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Ivan Elisabeth Purba Universitas Sari Mutiara Indonesia

Keywords:

tuberkulosis, spatial, sebaran, kasus

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menjadi penyakit infeksi. Daya penularan dari seorang penderita TB paru ditentukan oleh banyaknya bakteri tuberkulosis yang terdapat dalam paru penderita, penyebaran bakteri tuberkulosis di udara dan penyebaran bakteri tuberkulosis bersama dahak berupa droplet dan berada disekitar penderita TB paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran kejadian TB paru pada masyarakat berdasarkan kepadatan penduduk, cakupan rumah ber-PHBS dan cakupan rumah sehat di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Medan.Desain studi yang digunakan adalah desain studi ekologi berdasarkan tempat dengan menggunakan unit analisis agregat penelitian menggunakan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah spatial. Hasil penelitian sebaran kasus tuberkulosis (TB) paru BTA+ di Kota Medan tahun 2017 dapat simpulkan terdapat 5 wilayah dengan kasus TB paru BTA+ tinggi berada di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Pada penelitian ini juga diketahui tidak terdapat wilayah dengan kasus TB paru BTA+ tinggi berada di daerah dengan cakupan rumah ber-PHBS rendah  dan terdapat 3 wilayah dengan kasus TB paru BTA+ tinggi berada di daerah dengan cakupan rumah sehat rendah. Terdapat 9 kecamatan di Kota Medan dengan kasus TB paru BTA+ tinggi dan terdapat 12 kecamatan di Kota Medan dengan kasus TB Paru BTA+ rendah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmadi, U. F. (2014). Kesehatan Masyarakat (1st ed.). Jakarta: Raja Wali Pers.

Asmalina, Siagian, P., Yunita, R., Amir, Z., & Nasution, T. A. (2015). Kejadian Tuberkulosis Resistensi Primer pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primary Resistence Tuberculosis Cases in Health Care Facility, 36(2), 100–105. Retrieved from jurnalrespirologi.org

Azies, H. A. (2015). Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Penderita TB di Wilayah Pesisir Kota Surabaya Menggunakan Pendekatan Logistik Biner, 1–108. Retrieved from https://researchgate.net

BPS. (2017). Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka Sumatera Utara Province in figures 2017. BPS Sumatera Utara. Medan: CV. New Creative.

Chin, J. (2012). Manual Pemberantasan Penyakit Menular. (M. Dr. I Nyoman Kandun, Ed.) (17th ed.). Jakarta: CV. Infomedika.

DepKes. (2008). Buku Saku Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI. Retrieved from www.depkes.go.id

DepKes. (2017). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016, 114–117. Retrieved from www.depkes.go.id

Hidayat, R., Bahar, H., & Ismail, C. S. (2017). Skrining dan studi epidemiologi penyakit tuberkulosis paru di lembaga pemasyarakatan kelas ii a kendari tahun 2017, 2(6), 1–6. Retrieved from https://media.neliti.com

Indahwati, Sri, & Mutiah. (2016). Analisis Faktor-faktor Yang Memengaruhi Jumlah Kasus Tuberkulosis di Surabaya Tahun 2014 Menggunakan Geographically Wheighted Negative Binomial Regression, 2(5), 1–10. Retrieved from https://ejurnal.its.ac.id

Kemeristek. (2013). Modul 3 Analisa Spasial, 1–93. Retrieved from www.debindo-mks.com

Malthus, Thomas, et al. (2007). Kependudukan Dilema dan Solusi. Bandung: Nuansa.

Mantra, Ida Bagoes. (2017). Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muhith, Abdul. (2016). Hubungan Kondisi Rumah Sehat Dengan Frekuensi Sesak Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Pangkah Kabupaten Gresik, 2(8), 59–72. Retrieved from ejournal.stikesmajapahitmojokerto.ac.id

Mulyadi, & Yenny, F. (2017). Hungan Tuberkulosis Dengan HIV / AIDS Correlation between Tuberculosis with HIV / AIDS, II(2), 162–166. Retrieved from www.jurnal.unsyiah.ac.id

Mutassirah, Susilawaty, A., & Ibrahim, I. A. (2017). Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Daerah Dataran Rendah Kabupaten Gowa, 3, 144–151. Retrieved from journal.uin-alauddin.ac.id

Notoatmodjo, S. N. (2017). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Nuarsa, I. W. (2005). Belajar Sendiri: Menganalisis Data Spasial Dengan Arcview GIS 3.3 Untuk Pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Panigoro, MNA, Ratag, Budi T., Angela F. C. Kalesaran. (2016). Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado Bullan Januari-Juni 2016 . Retrieved from https://www.neliti.com

Prabawati, A. D. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rumah Tangga Nelayan Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Analisis Regresi Logistik. Retrieved form https://researchgate.net

Sari, A. R. (2016). Hubungan Antara Sanitasi Rumah Dengan Kejadian TB Paru Pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Wedung 1 Kabupaten Demak, 1–66. Retrieved from lib.unnes.ac.id

Sasmita, H.Junaid, & Ainurafiq. (2017). Pola spasial kejadian tb paru bta positif di wilayah kerja puskesmas puuwatu tahun 2013-2015, 2(6), 1–10. Retrieved from https://www.neliti.com

Soedarto. (2009). Penyakit Menular di Indonesia. Jakata: Sagung Seto.

Tilong, A. D. (2012). Pantangan dan Anjuran Beragam Penyakit Kakap. Jogyakarta: Laksana.

Wibowo, A. (2014). Kesehatan Masyarakat di Indonesia: Konsep, Aplikasi dan Tantangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Widoyono. (2012). Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.

Wulan, Dyah. S. R. W. (2015). Hubungan Spasial Kepadatan Penduduk dan Proporsi Keluarga Prasejahtera Terhadap Prevalensi Kejadian Tuberkulosis Paru di Bandar Lampung, 1–13. Retrieved from https://repository.unila.ac.id

Downloads

Published

2023-05-31

Most read articles by the same author(s)