FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Authors

  • Monica Suryani* Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Nina Fentiana Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Evarina sembiring Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia

Keywords:

daun alpukat, sediaan sabun cair, Staphylococcus aureus

Abstract

Sabun cair lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan sabun padat, karena sabun cair memiliki banyak keuntungan yaitu penggunaannya yang lebih praktis, lebih hemat, tidak terkontaminasi bakteri, mudah dibawa dan mudah disimpan, tidak mudah rusak dan kotor.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sediaan sabun cair dengan penggunaan ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana  Mill.), untuk mengetahui standar mutu sediaan sabun cairdan untuk mengetahui formulasi sediaan sabun cair ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap bakteri Staphylococus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang meliputi pembuatan sediaan sabun cair, penentuan mutu fisik sediaan dan pengujian antibakteri sediaan sabun cair terhadap Staphylococcus aureus. Sampel dalam penelitian ini adalah Daun Alpukat yang diperoleh dari Desa Jaluk, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah serta 4 orang responden yang dijadikan panel pada uji iritasi. Hasil penelitian diperoleh uji mutu fisik sediaan sabun cair homogen, tetap stabil setelah penyimpanan 3 minggu, memiliki pH 9,91-10,29 dan tidak mengiritasi kulit. Untuk pengujian aktivitas antibakteri pada sediaan sabun cair ekstrak etanol daun alpukat pada konsentrasi 2% (12,5 mm) kategori kuat, 4% (23,67 mm) kategori sangat kuat dan 6% (23,33 mm) kategori sangat kuat memiliki aktivitas antibakteri yang sama dengan kontrol positif (21,67 mm) kategori sangat kuat (pembanding). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun alpukat dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun cair dan memenuhi standar mutu sediaan, sediaan sabun cair ekstrak etanol daun alpukat memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agus G. Analisis Obat, Kosmetik, dan Makanan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2014.

Agusta, W.T., Andhi, F., dan Andrie, M., (2015). Optimasi Formula Sabun Cair Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Dengan Variasi Konsentrasi Virgin Coconut Oil (VCO) dan Kalium Hidroksida (KOH). Skripsi. Pontianak: Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjung Pura.

Cut Riska, Frida Oesman. Uji Zona Hambat Ekstrak Etil Asetat Daun Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Vol 16. 2016.

Dimpudus SA, Yamlean PVY, Yudistira A. Formulasi Sediaan Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Etanol Bunga Pacar Air (Impatiens balsamina L .) dan Uji Efektivitasnya Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. 2017;6(3):208–15.

Departemen Kesehatan RI. Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1985.

Departemen Kesehatan RI. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Depkes RI. Hal: 171-174.

Departemen Kesehatan RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi II. Jakarta Depkes RI. Hal : 32-34

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Hal: 1, 10, 11, 12.

Kenneth DS. Rangkuman Kasus Klinik Mikrobiologi dan Penyakit Infeksi. Jakarta: Karisma Publishing Group. 2011.

Natoatmodjo S. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

Nopiyanti, H.T., Agustriyani, F., Isnaini, dan Melki. 2016. ‘‘Skrining Nypa fruticans Sebagai Antibakteri Bacilus subtilis, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus’’. Maspari Journal. 8(2): 83-90.

Putra RM, Fahrurroji A, Wijianto B. Optimasi Formulasi Sabun Mandi Cair Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var rubrum) Dengan Metode Simplex Lattice Design. 2016;5(2).

Sari R, Ferdinan A. Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Cair dari Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya. 4(3):111–20.

Sowmya, K.V., Darsika, C., Fatima, G., and Shanmuganathan, S. (2015). Formulation and Evaluation of A Polyherbal Face Wash Gel. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Vol. 4(6): 585

Standar Nasional Indonesia. Sabun Mandi Cair. Jakarta: Dewan Standarisasi Nasional; 1996.

Tranggono RI dan Latifah F, 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta; Hal. 11, 90-93, 167.

Watkinson C. Liquid Soap Cleaning Up Share. AOCS: Inform 11.Champaign; 2000. 1188-1195.

Downloads

Published

2020-05-03