UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KECAPI (Sandoricum koetjape Merr) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermis

Authors

  • Widya Fitri Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Evarina Sembiring Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Antonius Wilson Sembiring Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia

Keywords:

Aktivitas antibakteri, Sandoricum koetjape Merr, , Staphylococcus epidermidis

Abstract

Daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr) mengandung senyawa kimia yang berkhasiat menyembuhkan infeksi penyakit kulit. Daun kecapi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid dan tanin. Bakteri Staphylococcus epidermidis (Gram positif) merupakan bakteri penyebab infeksi penyakit kulit. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri daun kecapi terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan untuk mengetahui konsentrasi yang efektif dari uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kecapi terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental metode difusi agar untuk menguji aktivitas antibakteri daun kecapi dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi 25%,50% dan 75% daun kecapi memiliki daya hambat antibakteri yang kuat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis yang ditunjukkan dengan diameter hambat masing-masing 13,40 mm, 15,47 mm, 15,97 mm. Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aksara R, Musa WJA, Alio L. 2013. “Identifikasi Senyawa Alkaloid Dari Ekstrak Metanol Kulit Batang Mangga ( Mangifera Indica L ).” Jurnal Entropi 8(1): 514–19.

Cahyaningtyas, D.M., N. Puspawati, dan R. Binugraheni. 2019. Uji fitokimia

antibakteri ekstrak etanolik kayu secang (caespalina sappan L.) terhadap Staphylococcus aureus. Biomedika. 1292): 205

Coates, R., Moran, J., Horsburgh, M. J 2014. Staphylococci: clonizers and pathogens on human skin. JournalFuture Microbiology, 9(1): 75-91.

Dirjen POM. (1995). Farnakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.

Dr. Didimus Tanah Boleng,.(2015). Bakteriologi Konsep Konsep Dasar, Malang

Maftuhah, A., Bintari, S, H., & Mustikaningtyas, D. (2015). Pengaruh Infusa Daun Beluntas (Pluchea indica) Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis. Unnes Journalof Life Science, 4 (1): 60-65

Sifudin, Azis., Rahayu, Viesa.,Teruna & Hilwan Yuda. (2011). Standardisasi Bahan Obat Alam. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

World Health Organization. (1992) Quality Control Methods for Medicinal Plants Material

Downloads

Published

2019-12-08

Most read articles by the same author(s)