Hubungan Tingkat Stres Dengan Frekuensi Konsumsi Fast Food Pada Remaja Di SMAN 3 Tambun Selatan Saat Pandemi Covid-19

Main Article Content

Alfiah Defie Oktavia
Guntari Prasetya

Abstract

Makanan cepat saji (fast food) merupakan makanan yang disajikan dalam waktu cepat dengan jenis makanan tinggi energi, lemak, natrium, dan rendah serat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan frekuensi konsumsi fast food pada remaja di SMAN 3 Tambun Selatan saat pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 150 responden, yang dipilih dengan metode simple random sampling. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan frekuensi konsumsi fast food pada remaja di SMAN 3 Tambun Selatan saat Pandemi Covid-19. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang tersedia melalui google form yaitu, perceived stres scale (PSS) dan food frequency questionnaire (FFQ) serta dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 72% remaja memiliki tingkat stres sedang dan sebanyak 58,7% remaja memiliki frekuensi konsumsi fast food sering dengan p-value 0,086. Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan tingkat stres dengan frekuensi konsumsi fast food pada remaja di SMAN 3 Tambun Selatan saat Pandemi Covid-19.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Oktavia, A. D., & Prasetya, G. (2022). Hubungan Tingkat Stres Dengan Frekuensi Konsumsi Fast Food Pada Remaja Di SMAN 3 Tambun Selatan Saat Pandemi Covid-19. JURNAL MUTIARA KESEHATAN MASYARAKAT, 7(2), 130–137. https://doi.org/10.51544/jmkm.v7i2.3525
Section
Artikel

References

Mulyani PA, Sudiartini NWA, Sariani NLP. Perilaku Masyarakat Kota Denpasar Dalam Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food). Juima J Ilmu Manaj. 2020;10(2).

Adriani M dan BW. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. 1st ed. Jakarta: Prenadamedia Group; 2012. 484 p.

Pratiwi NA. Gambaran Kebiasaan Mengonsumsi Junk Food dan Pola Aktivitas Sebagai Faktor Risiko Kejadian Overweight Pada Remaja di SMP Negeri 21 Makassar. 2017.

Kusumawardani N, Rachamalina, Wiryawan Y, Anwar A, Handayani K, Mubasyiroh R, et al. Perilaku Berisiko Kesehatan Pada Pelajar SMP dan SMA Di Indonesia. Jakarta Badan Litbangkes Kementrian Kesehat Republik Indones. 2015;

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Li L, Sun N, Zhang L, Xu G, Liu J, Hu J, et al. Fast food consumption among young adolescents aged 12–15 years in 54 low- and middle-income countries. Glob Health Action [Internet]. 2020;13(1). Available from: https://doi.org/10.1080/16549716.2020.1795438

Braithwaite I, Stewart AW, Hancox RJ, Beasley R, Murphy R, Mitchell EA. Fast-food consumption and body mass index in children and adolescents: An international cross-sectional study. BMJ Open. 2014;4(12):1–9.

Susanti T, Astiti D, Paratmanitya Y. Hubungan Pola Konsumsi Fast Food Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Kesehatan [Internet]. 2016;1–16. Available from: http://elibrary.almaata.ac.id

Zaini M. Hubungan Stress Psikososial Dengan Status Gizi Pada Mahasiswa Kesehatan Di Kabupaten Jember. J Kesehat Akad Keperawatan Ngesti Waluyo. 2019;8:2–8.

Mulyana DA, Nugroho PS. Hubungan antara Pengetahuan Gizi dan Gejala Stres dengan Gizi Kurang pada Remaja. Borneo Student Res. 2020;2(1):474–9.

Defie R, Probosari E, Diponegoro MU, Stress T. Hubungan Tingkat Stress, Perilaku Merokok Dan Asupan Energi Pada Mahasiswa. Diponegoro Med J (Jurnal Kedokt Diponegoro). 2018;7(2):507–26.

Nur L, Mugi H. Tinjauan Literatur Mengenai Stres Dalam Organisasi. Ilmu Manaj. 2021;18(1):20–30.

Rahma B. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dan Stres Terhadap Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Sman 12 Kota Bekasi. J Heal Sains. 2021;2(4):432–43.

Mardhina S. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Body Image dengan Frekuensi Konsumsi Fast Food Remaja Putri di SMKN 4 Surakarta. J Chem Inf Model. 2014;53(9):1689–99.

Sandra F, Syafiq A, Veratamala A. Gizi Anak dan Remaja. ke-2. Depok: Depok: Rajawali Pers; 2020. 366 p.

Bachtiar MIY. Hubungan Konsumsi Fast Food Dan Kebiasaan Olahraga Dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Artikel Oleh : Muhammad Ilham Yusuf Bachtiar. 2020;

Mikolajczyk RT, El Ansari W, Maxwell AE. Food consumption frequency and perceived stress and depressive symptoms among students in three European countries. Nutr J. 2009;8(1):1–8.

Tariq S, Tariq S, Tariq S. Association of perceived stress with healthy and unhealthy food consumption among teenagers. J Pak Med Assoc. 2019;69(12):1817–21.

Pamelia I. Perilaku Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Remaja Dan Dampaknya Bagi Kesehatan. Ikesma. 2018;14(2):144.

Yassin MM, Sarsour AK, Alharazin HJ. Food Consumption in Association with Perceived Stress and Depressive Symptoms : A Cross Sectional Study from Five Universities and Three Colleges in Gaza Strip , Palestine. 2016;4(1):20–7.

Cortes ML, Louzado A, Galv M, Bezerra VM, Carla V, Carvalho S De, et al. Unhealthy Food and Psychological Stress : The Association between Ultra-Processed Food Consumption and Perceived Stress in Working-Class Young Adults. 2021;1–10.

Putri WDAW. Prevalensi Stres Psikososial Dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pada Siswa – Siswi Kelas Xii Studi Pendidikan IPA Dan IPS SMAN 6 Denpasar. E-Jurnal Med Udayana. 2014;3:1–12.