ANALISIS PENGEMBANGAN DESA SIAGA AKTIF PRATAMA KE MADYA DI KECAMATAN RAHUNING KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2019

Main Article Content

Dianty Elfirita Damanik
Muhammad Badiran
Asriwati Asriwati

Abstract

The development of Active Alert Village is one of the strategies in realizing Healthy Indonesia. The coverage of it at Rahuning District of Asahan Regency has now reached 100%, but if it is evaluated who really has real preparedness may not have reached 50%. Active Alert Village Pratama to Madya for 3 villages namely Rahuning I Village, Perkebunan Gunung Melayu Village, and Gunung Melayu Village. This study aims to analyze the development of active alert village Pratama to Madya.


This research type used qualitative research with a descriptive approach. The study was conducted at Rahuning District. The research informants were 8 people. Data analysis used Qualitative with the stages of data reduction, data display, and conclusion or verification.


The results showed that team development officers routinely done activities. The development of the community team has been formed involving the community apparatus; community leaders, PKK activists, and others. The meeting was held routinely to discuss the development of Active Alert Village. The Introspective Survey was still less than optimal because there was no provisioning of skills for the Introspective Survey. Village Community Meetings (MMD) was routinely done involving community leaders, village midwives, organizations in the village such as the PKK driving team.


The conclusion shows that only 2 villages can be developed into active Madya villages; Rahuning I Village and Gunung Melayu Village supported by availability of human resources, cross-sector collaboration and programs, training and cadre coaching, infrastructure or health facilities, counseling. The main limiting factor in developing active alert village pratama is that there is a lack of funds, and the new APBDes are budgeted for 2020.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Damanik, D. E., Badiran, M., & Asriwati, A. (2020). ANALISIS PENGEMBANGAN DESA SIAGA AKTIF PRATAMA KE MADYA DI KECAMATAN RAHUNING KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2019. JURNAL MUTIARA KESEHATAN MASYARAKAT, 5(1), 38–47. Retrieved from http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JMKM/article/view/1092
Section
Artikel

References

1. Kune RK. Implementasi Program Desa Siaga Aktif Di Desa Karya Tani Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir. JOM FISIP. 2016;3(2):1–15.
2. Dinkes Provinsi Sumatera Utara. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016. Medan: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara; 2017.
3. Dinkes Kabupaten Asahan. Profil Kesehatan Kabupaten Asahan Tahun 2017. Kisaran: Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan; 2018.
4. Kantor Camat Rahuning. Jumlah Penduduk Kecamatan Rahuning per Desember 2018. Rahuning: Kantor Camat Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan; 2019.
5. Rahantoknam LD. Analisis Desa Siaga Di Desa Evu Kabupaten Maluku Tenggara. Media Kesehat Masy Indonesia. 2013;1(1):74–9.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Pedoman Desa Siaga Aktif. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; 2010.
7. Ramli. Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Saleati Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2012. Promkes. 2012;1(1):251–8.
8. Kemenkes RI. Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator Tingkat Puskesmas dalam Pengembangan Desa Siaga. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
9. Kemenkes RI. Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif: Dalam Rangka Akselerasi Program Pengembangan Desa Siaga. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2010.
10. Kemenkes RI. Tiga Kriteria Desa Siaga Aktif [Internet]. 2018 [cited 2019 Feb 15]. Available from: http://promkes.kemkes.go.id/tiga-kriteria-desa-siaga-aktif
11. Abdus M. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Desa Siaga Di Desa Tumbukan Banyu Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Propinsi Kalimantan Selatan. Universitas Hasanuddin; 2015.
12. Misnaniarti, Ainy A, Fajar N alam. Kajian Pengembangan Manajemen Pelayanan Kesehatan. J Manaj Pelayanan Kesehat. 2011;14(02):78–83.
13. Kurniawan A. Analisis Keberhasilan Proses Program Desa Siaga di Desa Penolih Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga. J Pembang Pedesaan. 2007;7(3):183–92.
14. Ndraha T. Pembangunan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.
15. Azhar TN. Pelaksanaan Desa Siaga percontohan Di Puskesmas Cibatu Kabupaten Purwakarta. 2013.
16. Praningrum. Analisis Keberhasilan Program Desa Siaga Di Kabupaten Bengkulu Utara. Maj Ilm Ekon Pembang. 2012;5(1):1–9.
17. Rejeki LS, Hasanbasri M, Sanjaya GY. Peran Puskesmas Dalam Pengembangan Desa Siaga Di Kabupaten Bantul. Kebijak Kesehat Indones. 2012;01(03):154–60.
18. Kemenkes RI. Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2015.
19. Budiyanto A. Materi Pelatihan Desa Siaga / Padukuhan Siaga Bagi Pengurus (Buku Saku). Gunung Kidul: UPT Puskesmas Wonosari 2 Gunungkidul; 2016.
20. Milono. Analisis Cakupan Ukbm Desa Siaga Di Kabupaten Bengkulu Utara. Maj Ilm Ekon Pembangunan2. 2012;5(1):10–20.
21. Pemprov Jabar. Buku Pedoman Desa Siaga Aktif. Seri Desa Siaga Aktif Menuju Masyarakat Ber-PHBS di Desa Membangun menuju Desa Peradaban. Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 2014.
22. Irene SA. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Cetakan 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2015.
23. Pratiwi N. Upaya Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rangka Akselerasi Penurunan AKI dan AKB. Jakarta: Puslitbang Kemenkes RI; 2014.
24. Kemenkes RI. Pengembangan dan Pengelolaan Poskesdes. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
25. Maharani SI, Martanti LE, Bahiyatun, Nisa R. Kajian Pemberdayaan Masyarakat Melalui Desa Siaga Dalam Rangka Upaya Penurunan AKI. J kebidanan. 2018;7(15):10–6.