Edukasi Tentang Penyakit Diare Kepada Masyarakat di UPT. Puskesmas Amplas Medan

Main Article Content

Raissa Fitri
Grace Anastasia br Ginting
Mainal Furqan
Cut Putri Meiliana

Abstract

Diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air bersih yang lebih sering dari biasanya dengan konsistensi yang lebih encer. Diare yaitu penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, dan buang air besar lebih dari tiga kali, atau buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Diare adalah suatu keadaan buang air besar (BAB) dengan konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi lebih dari tiga kali sehari. Diare terbagi menjadi dua yaitu diare cair akut dan diare akut infeksius. Diare cair akut didefinisikan sebagai penyakit yang ditandai bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari atau sama dengan 3 kali per hari dengan konsistensi tinja yang lunak atau cair dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare akut infeksius yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit paling banyak terjadi di negara berkembang. Rotavirus merupakan penyebab tersering diare di Indonesia, penyebaran tersering melalui transmisi faecal oral deengan masa inkubasi 1 sampai 3 hari.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, D. J. P. P. M. dan P. L. P. (1999). Buku Ajar Diare. Jakarta

Soekidjo, N. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Tambuwun, F., dkk. 2015. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado. E-Journal Keperawatan, 3 (2).

World Health Organization. WHO | Diarrhoea. Diarrhoea. 2016;