PERBEDAAN NILAI HEMOGLOBIN MENGGUNAKAN HEMATOLOGI ANALYZER PADA PEMERIKSAAN LANGSUNG DENGAN PENUNDAAN 3 JAM PADA SUHU 20°C-25°C DI RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN
Main Article Content
Abstract
Hemoglobin adalah komponen jaringan utama sel darah merah yang berperan dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pemeriksaan kadar hemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan hematologi analyzer. Namun, ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hemoglobin, salah satunya adalah waktu penundaan pemeriksaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai hemoglobin menggunakan hematologi analyzer pada pemeriksaan langsung dengan penundaan 3 jam pada suhu 20°C-25°C di Rumah Sakit Estomihi Medan. Metode dan Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah darah vena dari 25 orang mahasiswa/i tingkat III jurusan Teknik Laboratorium Medis yang diambil secara acak (random sampling). Sampel darah diukur kadar hemoglobinnya menggunakan hematologi analyzer secara langsung dan setelah ditunda selama 3 jam pada suhu 20C-25C. Hasil uji menunjukkan ada perbedaan antara nilai hemoglobin pada pemeriksaan langsung dan setelah dilakukan penundaan. Hasil hemoglobin pada pemeriksaan langsung lebih tinggi dibandingkan dengan pemeriksaan setelah dilakukan penundaan. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan hasil hemoglobin antara pemeriksaan langsung dengan penundaan 3 jam pada suhu 20°C-25°C.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Arikunto S. 2006, Prosedur penelitian suata pendekatan praktik. Edisi revisi Rineka Cipta, Jakarta.
Bararah, A. S., Ernawati, & Andreswari, D. (2017). Implementasi Case Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Berdasarkan Gejala Klinis dan Hasil Pemeriksaan Hematologi Dengan Probabilitas Bayes. Rekursif, 5(1): 43–54
Candrakirana, D. (2018). Perbedaan Nilai Laju Endap Darah Metode Westergren Pada Pemeriksaan Langsung Dan Ditunda 6 Jam Pada Suhu Ruang.
Citra, R. (2018). Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Mahasiswa/I Tingkat III Jurusan Analis Kesehatan Medan Sebelum Dan Sesudah Disimpan Selama 2 Jam Pada Suhu Kamar.
Dameuli S, Tulus Ariyadi, F. N. (2013). Perbedaan Kadar Hemoglobin menggunakan Hb Meter, Spektrofotometer dan Hematology Analyser pada Sampel Segera dan Ditunda Periksa 20 Jam. Ilmu Kesehatan, 7-17.
Gresilia,G (2022). Gambaran Kadar Hemoglobin Secara Langsung dan Tidak Langsung dengan Penundaan 3 Jam Mengunakan Hematologi Analyzer Tahun 2022.Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Istiqomaria, I., & Bastian, B. (2021). Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada Darah Simpan Suhu 200C 250C dan 40C-80C Selama 6 Jam. Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 7(2), 226-232.
Muslim, A. (2017). Pengaruh Waktu Simpan Darah K2EDTA dan Na2EDTA Pada Suhu Kamar Terhadap Kadar Hemoglobin. Jurnal Analis Kesehatan, 4(2), 392-396.
Praptomo, Agus Joko,2018 Perbandingan hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit metode langsung, metode tidak langsung, dan metode automatik.Jurnal medika : karya ilmiah kesehatan,1-12.
Putri, A. K. Dan Sonia, D. 2021. Efektifitas Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Dalam Menunjang Kualitas Laporan Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(3).
Wahdaniah, W., & Tumpuk, S. (2018). Perbedaan Penggunaan Antikoagulan K2EDTA DAN K3EDTA Terhadap Hasil Pemeriksaan Indeks Eritrosit. Jurnal Laboratorium Khatulistiwa, 7(2), 114.
YUSNIATI, Y. (2019). Pengaruh Variasi Waktu Inkubasi Terhadap Kadar Hemoglobin Metode Drabkin's Dengan Mikro Lab 300. Jurnal Temapela, 2(2), 86-89