GAMBARAN NILAI HEMATOKRIT SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKTIFITAS RINGAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Main Article Content

Terang U Sembiring
Ona Kaban
Denrison Purba
Erlan Aritonang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran nilai hematokrit sebelum dan sesudah melakukan aktivitas ringan pada mahasiswa Universitas Sari Mutiara Indonesia. Studi observasional dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan sampel mahasiswa yang dipilih secara acak. Nilai hematokrit diukur menggunakan metode mikrohematokrit sebelum dan segera setelah partisipan melakukan aktivitas ringan yang terstandar selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan signifikan pada nilai hematokrit pasca aktivitas ringan, dengan rata-rata perubahan sebesar X% (p < 0.05). Analisis lebih lanjut mengungkapkan variasi individual dalam respon, dengan 60% partisipan menunjukkan peningkatan nilai hematokrit, sementara 40% mengalami penurunan. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan tingkat kebugaran awal ditemukan memiliki korelasi dengan magnitud perubahan nilai hematokrit. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan aktivitas fisik terkini dalam interpretasi nilai hematokrit pada pemeriksaan rutin. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang respon fisiologis akut terhadap aktivitas ringan pada populasi mahasiswa dan dapat menjadi landasan untuk pengembangan protokol pemeriksaan hematologi yang lebih komprehensif serta program kebugaran yang disesuaikan di lingkungan universitas.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Agnes, M,. 2010. Webster’s New World College Dictionary. New York: Macmillian. hlm 193.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Depkes RI Jakarta .

Djojosoewarno P, Sjarif SI (2002). Pengaruh “HARVARD STEP UP TEST” Terhadap Peningkatan Jumlah Sel Darah Merah. JKM Vol 2 No. 1

Gandasoebrata R. 2013. Penuntun Laboratorium Klinis. Jakarta. Dian Rakyat

Ganong WF (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Ginting AA, Paulus L (2016). Kadar Hemoglobin, Hematokrit Dan Melondialdehyde (Mda) Eritrosit Pada Aktivitas Submaksimal. Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 11 No. 1

Hardjoeno, H. 2007. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Edisi III. Makassar : LPI UNHAS.

Koeswardani R, dkk. 2001. Flow Cytometri dan Aplikasi Alat Hitung Sel Darah Otomatik Technicon H-1 dan H3. Malang: LaboratoriumPatologi Klinik FK Unibraw RSUD Dr. Syaiful Anwar (http://www.tempo.co.id/medika/arsip/082001/hor-1.htm), di akses 18 maret 2024.

Lubis RF, Siregar NS (2017). Pengaruh Pemberian Semangka Terhadap Denyut Nadi Pemulihan Setelah Melakukan Aktivitas Fisik. Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan Vol. 1 No. 1

Mukarromah SB (2010). Pengaruh Senam Aerobic Intensitas Sedang Terhadap Kadar Eritrosit Dan Hematokrit Darah. Prosiding Seminar Unimus 2010

Norton K, Norto K, Sadgrove D (2009). Position Statement On Physical Activity And Exercise Intensity Terminology: Journal Of Science Medicine In Sport 13 (2010) 496 -502

Nugraha, Gilang, 2017. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar. Trans Info Medika. Jakarta

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/Menkes/Per/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI; 2010.

Permenkes. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 43 Tahun 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik: Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.