IMPLEMENTASI BERMAIN HALANG RINTANGAN UNTUK PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5 – 6 TAHUN
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun dengan bermain halang rintangan di Tk sangkakalan. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak II Siklus yang dimulai dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan lembar instrumen penelitian. Subjek dalam penelitan ini adalah 15 orang anak usia 5-6 Tahun di Tk Sangkakalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan halang rintangan di Tk Sangkakalan dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar anak. Pada siklus I ditemukan yakni 8 anak atau 53,33% dengan kriteria belum berkembang (BB), 5 anak atau 33,33% dengan kriteria mulai berkembang (MB), 1 anak atau 6,67% dengan kriteria berkembang sesuai harapan (BSH), 1 anak atau 6,67% dengan kriteria berkembang sangat baik (BSB). Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yakni 12 anak atau 80% dengan kriteria berkembang sangat baik (BSB), 2 anak atau 13,33% berkembang sesuai dengan harapan (BSH) dan 1 anak atau 6,67% mulai berkembang (MB). Pada Siklus II ditemukan bahwa hasil penelitian ini telah mencapai indikator keberhasilan sebesar 80 dengan kategori penilainya sebanyak 76% dari jumlah anak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain halang rintangan di Tk Sangkakalan dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar anak usia 5 – 6 Tahun.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
A, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Bompa, Tudor O. (1999). Periodization: Theory and Methodology of Training 4thEdition.
United States: Human Kinetics.
Bambang Sujiono, Gerakan Motorik Kasar, (Yogyakarta: Pranada Media, 2007).h. 43
Carr, Gerry A. (2003). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT. Raja Graffindo Persaja.
Depdiknas, Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Motorik di Taman Kanak-Kanak,
(Jakarta: Depdiknas, 2008), h. 2
Gallahue, David L, dkk,. Understandingmotor development. infants, children, adolescents,
adults. Seventh Edition. New York: McGraw Hill, h. 49-53.
Hurlock, Elizabeth, Perkembangan Anak, Jilid, (Jakarta: Erlangga), 2005. H. 162
John W. Santrock, Perkembangan Anak (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 205.
Mochamad Djumidar. (2004). Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain.Jakarta: PT.
RajaGarafindo Persada.
Muhibbin Syah, Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
h.59.
Mayke. S. Tedjasaputra. (2001). Bermain Dan Permainan Untuk Pendidikan Usia Dini.
Jakarta:Grasindo.
Novan Ardy Wiyani, Manajemen PAUD Bermutu (Yogyakarta: Gava Media, 2015), h. 27.
Peraturan Menteri dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137, h. 5.
Richard Decaprio. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik DiSekolah.
Yogyakarta:DivaPress.
Samsudin, Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak (Jakarta: Prenada Media Group,
, h. 10.
Sumantri, Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini, (Jakarta: Dinas Pendidikan,
, h. 104-105
Suwayya, H. (2018). Pengaruh Kegiatan Finger Painting Terhadap Perkembangan Motorik
Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di Raudhatul Athfal Skripsi, 13-14.
Samsudin. (2008). Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT.Prenada Media
Group.
Sujiono & Yuliani, (2010). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta:Indeks
Taniredja, Tukiran. Irma Pujiati &Nyata. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk
Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.