Penerapan HACCP Gula Sehat Stevia di PT Tri Arga Makmur Sentosa

Main Article Content

Uci Sulandari
Lulus Suci Hendrawati
Yunita Sari Purba
Defi Arjuni
Putri Winda Lestari

Abstract

Kebutuhan gula untuk manusia sangat tinggi. Gula digunakan sebagai bahan makanan tambahan yang memberikan rasa manis pada makanan dan minuman. Namun, konsumsi gula yang berlebih dapat menimbulkan masalah kesehatan. Penyakit obesitas dan diabetes mellitus adalah dua penyakit yang selalu dihubungkan dengan konsumsi gula yang berlebih.  Gula Stevia merupakan salah satu sumber pemanis selain tebu yang memiliki kelebihan berupa tingkat kemanisan 200-300 kali dari gula tebu. Gula stevia didapat dari hasil proses ekstrak daun stevia. Pengolahan gula stevia dilakukan dengan metode ekstrasi dengan menggunakan sistem IoT. Produksi gula stevia dengan menggunakan system IoT ini diharapkan dapat meningkat jumlahnya secara signifikan untuk memenuhi permintaan ekspor sampai dengan 1000 ton perbulan.  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang penerapan HACCP ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk gula stevia dari segi kesehatan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Dewanti, R. (2013). HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) Pendekatan Sistematik Pengendalian Keamanan Pangan. Dian Rakyat.

Estiasih, T., & Ahmadi, K. (2018). Pada Proses Produksi Minuman Jahe Instan. 9(2), 140–149.

Fadli, dr. R. (2022). Benarkah Gula Stevia Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini Faktanya. https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-gula-stevia-lebih-sehat-dari-gula-biasa-ini-faktanya

Irwan, J., Virginia, A., Gerti, D., Fidelia, J., Reynaldo, K., Nugroho, Y. W. A., & Kiyat, W. El. (2019). Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada Produksi Brownies UMKM 3 Sekawan Cake and Bakery. Jurnal Bakti Saintek: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains Dan Teknologi, 3(1), 23. https://doi.org/10.14421/jbs.1306

Modul: Keamanan Pangan Dan Hazard Analysis And Critical Control (HACCP). (2020).

Mutiara Habibah, T. J. (2022). Identifikasi Titik Kritis Kehalalan Bahan Pangan Produk Dodol Salak Di Sarisa Merapi Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 5(2), 106–111. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijh/article/view/15454

P2PTM Kemenkes RI. (2018). Penderita diabetes di Indonesia dapat mencapai 30 juta orang pada 2030 mendatang bila gaya hidup termasuk makan banyak dan merokok tidak dikurangi. P2Ptm.Kemkes.Go.Id. https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/diabetes-penderita-di-indonesia-bisa-mencapai-30-juta-orang-pada-tahun-2030

Ramadhani, P., & Mahmudiono, T. (2018). Hubungan Konsumsi Sugar-Sweetened Beverages Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Pada Lansia. Media Gizi Indonesia, 13(1), 49. https://doi.org/10.20473/mgi.v13i1.49-56

Smesco. (2022). HACCP : Sistem Keamanan Pangan Yang Diakui Dunia. Smesco. https://smesco.go.id/berita/haccp-sistem-keamanan-pangan-yang-diakui-dunia

Vatria, B. (2022). Review : Penerapan Sistim Hazard Analysis and Critical Control Point (Haccp) Sebagai Jaminan Mutu Dan Keamanan Pangan Hasil Perikanan. Manfish Journal, 2(2), 104–113. https://doi.org/10.31573/manfish.v2i2.422

Zulhamdi, Z. (2020). Analisa Studi Kelayakan Bisnis Gula Alternatif Stevia di PT. Mitra Kerinci. Jurnal Ilmu Manajemen, 8(3), 700. https://doi.org/10.26740/jim.v8n3.p700-716