Pendidikan Kesehatan Pencegahan Penyakit Tuberkulosis (TB) Balita Pada Ibu-Ibu di Posyandu

Main Article Content

Vierto Irennius Girsang
Frida Liharris Saragih
Laura Mariati Siregar

Abstract

Tuberkulosis dapat menyerang siapa saja terutama usia produktif  dan balita. Tuberkulosis dapat menyebabkan kematian apabila tidak diobati dan 50% dari pasien tuberkulosis akan meninggal setelah lima tahun. Ibu-ibu membawa balitanya ke posyandu secara rutin diharapkan mendapatkan juga peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penyakit yang terjadi pada balita khususnya penyakit tuberkulosis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu Posyandu memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit tuberkulosis, gejala dan pencegahannya pada balita. Metode kegiatan ini adalah ceramah secara kelompok dan diskusi. Informasi tentang penyakit tuberkulosis, gejala dan pencegahannya pada balita disajikan dalam bentuk leaflet. Setelah memberikan informasi tentang tentang penyakit tuberkulosis, gejala dan pencegahannya pada balita maka selanjutnya ibu-ibu diajak berdikusi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakn di posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bendahara. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan Juli tahun  2023. Sasaran kegiatan ini adalah ibu yang mengunjugi posyandu dan memiliki balita sebanyak 58 orang. Peserta kegiatan menyampaikan sangat senang telah mendapat informasi tentang penyakit tuberkulosis gejala dan pencegahannya pada balita. Pendidikan kesehatan tentang penyakit-penyakit yang dapat terjadi pada balita sebaiknya dilakukan lebih terencana dan rutin di Posyandu.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Girsang, Vierto Irennius Yovsyah, Yovsyah. 2023. “Pengaruh Status Gizi Terhadap Kejadian Tuberkulosis ( Tb ) Paru Pada Balita Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Depok.” Jurnal Keperawatan Cikini 4(2):144–55.

Girsang, Vierto Irennius, Mercy Grace Simbolon, Elsarika Damanik, dan Ivan Elisabeth Purba. 2023. “PEMETAAN KASUS TUBERKULOSIS DI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2019 – 2020.” 15.

Kemenkes RI. 2021. “Lembar Balik Tuberkulosis Pada Anak.” Promkes 35.

Kemenkes RI. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis-Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364.

Kemenkes RI. 2017. PMK PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DENGAN.

Kemenkes RI. 2021a. “Lembar Balik Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis.”

Kemenkes RI. 2021b. “Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.” Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 67(069394).

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta.

M E Rutherford, M E Hill, P C Maharani, W Apriani, L Sampurno, H Crevel, Van R Ruslami, R. 2018. “Risk Factors for Mycobacterium Tuberculosis Infection in Indonesia Children Living with a Sputum Smear-Positive Case.” Int J Tuberc Lung Dis 16:1594–99.

WHO. 2018. “Combanting Tuberculosis in Children: Towards Zero Deaths. Geneva Switzerland.” Geneva Switzerland.

Wijaya, Muhammad S. D., Max F. J. Mantik, dan Novie H. Rampengan. 2021. “Faktor Risiko Tuberkulosis pada Anak.” e-CliniC 9(1):124–33.