BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA MASYARAKAT PESISIR MELALUI PENERAPAN MANAJEMEN PENJUALAN DI TARUTUNG

Main Article Content

Mery Lani Purba
Roberto Roy Purba

Abstract

Bimbingan Teknis Peningkatan Produktivitas Usaha dan Pendapatan Masyarakat Pesisir Melalui Penerapan Manajemen Agribisnis. Kemampuan SDM usaha perikanan di wilayah pesisir dalam manajemen usaha masih kurang karena sebagian besar berpendidikan rendah, hanya berdasarkan pengalaman dan pelatihan ataupun penyuluhan dari dinas terkait. Permodalan usaha sebagian besar berasal dari modal sendiri dan sebagian merupakan dana penguatan modal dari pemerintah untuk masyarakat melalui Dinas Perikanan dan Kelautan. Manajemen produksi masih sederhana dan pemasaran hasil produksi usaha perikanan secara garis besar dipasarkan dalam bentuk segar dan masih berskala lokal. Oleh sebab itu diperlukan upaya pengembangan usaha masyarakat di wilayah pesisir yaitu salah satunya melalui bimbingan teknis manajemen usaha. Bimbingan teknis Manajemen Usaha merupakan bagian dari Kegssiatan Bimbingan Teknis Kemitraan Program Dit. PMPPU Untuk Meningkatkan Kualitas SDM di Kalimantan Selatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 19 – 20 Mei 2014 yang diikuti oleh 20 peserta. Hasil bimbingan teknis menunjukkan bahawa sebagian besar (70%) peserta pelatihan telah mengetahui dan mampu menjelaskan pentingnya pencatatan transaksi dalam usaha, sedangkan 10 orang (50%) telah mampu melakukan pencatatan transaksi usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba dan neraca). Selain itu peserta juga telah berusaha memanfaatkan informasi dari laporan keuangan tersebut untuk melakukan proyeksi usaha di masa depan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Ditjen PK2P, 2004. Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan di Indonesia. Buku Rencana Unggulan Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan di Indonesia. Direktorat Jenderal Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran. Departemen Kelautan dan Perikanan, 2004. p. 11 – 14.

Downey, W.D dan S.P. Erickson. 1987. Manajemen Agribisnis. Edisi kedua. Penerbit Erlangga. pp. 516.

Effendi, I dan W. Oktariza. 2006. Manajemen Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta. pp. 164

Griffin, R.W. dan R.J. Ebert. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Bahasa Indonesia. Prenhalindo. Jakarta.

Kamiso H.N., 2002. Pemberdayaan Masyarakat Lokal dan Kelembagaan dalam Eksplorasi Sumberdaya Wilayah Pantai dan Laut Menuju Otonomi Daerah.

Departemen of Marine Affair and Fisheries Republic of Indonesia. GEO Cities. Co.Id.

Kieso, D.E., Weygandt, J. Jerry., dan Terry D.W. 2002. Akuntansi Menengah. Edisi Kesepuluh. Erlangga. Jakarta.

Kotler, P. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I. Prenhallindo. Jakarta.

Purnomo, A.H., Reswati, E., Hikmah, Hikamayani, Y., 2003. Pengembangan Industri Perikanan di Kawasan Berperanan Ekologis Penting. Laporan Teknis Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Tahun 2003.

Sofia, L.A. 2010. Analisis Kebutuhan Modal Usaha Nelayan Dalam Industri Pengolahan Perikanan di Kecamatan Takisung. Jurnal Ziraa’ah. 29 (3): 219 – 227.