Terapi Aktivitas Kelompok (Tak) Pada Lansia Dengan Penurunan Fungsi Kognitif Di Yayasan Taman Bodhi Asri

Main Article Content

Siska Evi Martina
Rumondang Gultom
Rinco Siregar
Elfrida Amazihono

Abstract

Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Proses  menjadi  lansia  merupakan  proses  alamiah  yang  dapat  terjadi  pada  setiap  orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Aspek yang juga mengalami penurunan secara degenerative adalah fungsi kognitif (kecerdasan/pikiran). Salah satu contoh gangguan degeratif kognitif pada lansia adalah demensia. Demensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan ingatan/memori sedemikian  berat  sehingga  menyebabkan  disfungsi  hidup  sehari-hari. Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat  kepada  kelompok  lansia  yang  mempunyai  masalah  keperawatan  yang  sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok diguanakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif. Setelah  dilakukannya  Terapi  Aktivitas  Kelompok  (TAK)  Tebak Gambar dan oper bola diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi lansia, kemampuan motorik, kognitif, dan bahasa yang lebih kompleks.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Alhawari, V., & Pratiwi, A. (2021). Study Literature Review: Pengaruh Efektivitas Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia. Jurnal Kesehatan, 10(1), 82-90.

Darmojo, R. (2015). Buku ajar geriatri (ilmu kesehatan lanjut usia )Jakarta:FKUI.

Kementerian Kesehatan RI. 2021. Lansia Bahagia Bersama Keluarga. https://www.kemkes.go.id/article/print/21061700001/lansiabahagiabersama-keluarga.html

Keliat, B. (2014). Terapi Aktivitas Kelompok (B. Angelina, Ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Kholifah, S. N. 2016. Keperawatan Gerontik, Kementerian Kesehatan RI Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta.

Muliatie, Y. E., Jannah, N., & Suprapti, S. (2021). Pencegahan Demensia/Alzheimer Di Desa Prigen, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 4, 379-387.

Pambudi, W. E., Dewi, E. I., & Sulistyorini, L. (2017). Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi (taks) terhadap kemampuan interaksi sosial pada lansia dengan kesepian di pelayanan sosial lanjut usia (pslu) jember (the effects of socialization group activity therapy (sgat) toward ability of social intera. Pustaka Kesehatan, 5(2), 253-259.

Riyadi, Sujono dan Teguh, Purwanto.(2009). Asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sigalingging, G., Nasution, Z., Pakpahan, H. M., & Tafonao, N. (2021).Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Dan Senam Lansia Sebagai Upaya Pengendalian Demensia Pada Lansia. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 4(4), 867-873.

Sunaryo, Wijayanti, Rahayu. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik.Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.

Sweetasari, A. G., Dikot, Y., Djajasasmita, D., Lesmana, S., Dessy, D., & Fuadi, L. N. (2022).Sosialisasi dan Pelatihan Pemeriksaan Fungsi Kognitif untuk Deteksi Dini Penyakit Demensia pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Dinkes Kota Cimahi. Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma, 3(2), 178-186.

Wahyuni, Tur. 2017. Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Lansia Di Panti Wredha Budhi Dharma Ponggalan Umubulharjo. Yogyakarta.

https://www.kemkes.go.id/article/print/22111500004/2022-lansia-berdaya-bangsa-sejahtera.html