EDUKASI HAND SANITIER DARI DAUN SAMBUNG NYAWA (GYNURA PROCUMBENS) SEBAGAI ANTIBAKTERI
Main Article Content
Abstract
Sambung nyawa merupakan tanaman merambat dengan karakteristik daun tunggal, berbentuk oval, dan memiliki rambut halus pada permukaan atas bawah daunnya. Batang berbentuk bulat, lunak dan berwarna hijau tua. Tumbuhan sambung nyawa berakar serabut dan tidak berbunga. Tanaman ini sering digunakan sebagai obat maupun makanan untuk kesehatan, dapat berupa lalapan maupun berupa kapsul atau teh. Di Jawa Barat, masyarakat Sunda sering mengkonsumsi sambung nyawa sebagai lalapan di masyarakat.10 Secara tradisional, sambung nyawa digunakan sebagai obat penyakit ginjal, infeksi kerongkongan, menghentikan pendarahan, dan penawar racun akibat gigitan binatang berbisa
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2008). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Fadli, M. Y. (2015). Benefits of sambung nyawa (G. procumbens) subtance as anticancer. J. Majority. 4(5): 50-53.
Nanda, N. D., E. Moelia dan E. T. Sudani. (2017.) Pengaruh pemberian jus sambung nyawa (G. procumbens L. merr) terhadap produksi ayam pedaging. Jurnal Aves. 11(2): 45-51
Rismayani dan Rohimatun.( 2017). Siklus hidup larva Nyctemera coleta dan Paliga auratalis sebagai hama pada tanaman daun sambung nyawa (G.procumbens). Bul. Littro. 28(1): 89-96
Winarto WP, Tim K (2004). Sambung Nyawa: Budi daya dan pemanfaatan untuk obat. Jakarta: Penebar Swadaya.