EDUKASI KEPADA MASYARAKAT TENTANG BAHAYA MINYAK SAWIT TERHADAP MASYARAKAT
Main Article Content
Abstract
Minyak adalah minyak goreng yang telah dipanaskan berulang kali. Minyak apabila dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan membahayakan tubuh karena mengandung asam lemak jenuh yang sangat tinggi sehingga berbahaya bagi tubuh, karena dapat memicu berbagai penyakit penyebab kematian, seperti penyakit jantung koroner, stroke, meningkatnya kadar lipida utamanya kolesterol darah, hipertensi, bahkan dapat memicu terjadinya kanker. Konsumsi makanan yang mengandung minyak di masyarakat cukup tinggi, makanan gorengan cenderung lebih disukai dibanding rebus. Namun, banyak yang belum mengetahui bahwa ternyata masih saja terdapat penjual gorengan yang menggunakan minyak jelantah. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian para tim di lapangan, terdapat lebih dari dua pedagang yang menggunakan minyak untuk menggoreng makanan berkali-kali dengan kondisi minyak yang sudah tidak layak untuk di konsumsi. Karena pada saat observasi ditemukan adanya pedagang yang menggunakan minyak, maka para tim tertarik untuk melakukan pengabdian ini.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Arikunto, S.2005. Manajemen Pengabdian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Aminah, S. 2010. “Bilangan Peroksida Minyak Goreng Curah Dan Sifat Organoleptik Tempe Pada PengulanganPenggorengan”.Semara ng: Jurnal Pangan dan Gizi. Vol. 01., Hal 7-13. Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2012.Undang-Undang Nomor 18 Tentang Pangan.Jakarta.
Dalimartha, S. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol Edisi Revisi.Jakarta: Penebar Swadaya.
Hardjono, S.2005. Kimia Organik. Yogyakarta: GadjahMada University Press. Ketaren,S.2005. Pengantar Tehnologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Kartika, Y. 2014. “Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakults Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Tentang Penyakit Kanker Payudara”.