EDUKASI DAN PENGENALAN MANFAAT JUS BUAH BIT (Beta vulgaris L.) SEBAGAI MENCEGAH PENUAAN DINI
Main Article Content
Abstract
Penuaan atau aging merupakan perubahan manusia yang diakibatkan oleh faktor usia, psikologi, dan sosial. Pada umumnya aging diartikan sebagai perubahan fisik manusia. Perubahan fisik dapat dihambat dengan salah satunya menggunakan anti aging seperti obat atau kosmetik (Maria, 2007). Penuaan juga dipengaruhi oleh faktor reactitive oxygen species (ROS)yang dihasilkan dalam sel. ROS adalah produk sampingan dari respirasi aerobic yang terlibat dalam beberapa modifikasi reaksi seluler seperti paparan logam berat, radiasi pengion maupun zat anti oksidan. Secara normal ROS dapat dihilangkan oleh adanya antioksidan endogen seperti superoksida dismutase (SOD, katalase (CAT), glutathione peroksidase (GPx) dan glutathione reduktase (GR) (Nur et.al, 2017)Metode yang dilakukan pada Pengabdian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana data vitamin C dan aktivitas antioksidan kombinasi jus buah bit didapatkan melalui pemeriksaan laboratorium secara kuantitatif. Dalam Pengabdian Putri (2016) aktivitas antioksidan buah bit memiliki nilai IC50 79,73 µg/mL yang termasuk kategori kuat Kandungan gizi dalam makanan atau minuman, dalam hal ini zat besi dan vitamin C dalam kombinasi jus buah bit perlu dianalisis agar masyarakat dapat mengetahui jumlah yang harus dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi harian. Selain itu sebagai upaya mencegah penuaan dini. Edukasi dan pengenalan manfaat jus buah bit (Beta vulgaris L.) sebagai mencegah penuaan dini pada masyarakat perlu dilakukan agar pemanfaatan jus buah bit semakin baik di masyrakat. Jus buah bit dengan kandungan zat besi, vitamin C dan aktivitas antioksidan tertinggi adalah formulasi K4 yang terbuat dari 25% buah bit dan 75%. Edukasi dan pengenalan manfaat jus buah bit (Beta vulgaris L.) sebagai mencegah penuaan dini, jus buah bit dapat dijadikan alternatif minuman.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Asra, R., Yetti, R. D., Ratnasari, D., & Nessa. (2020). Physicochemical Study of Betasianin and Antioxidant Activities of Red Beet Tubers (Beta vulgaris L.). Journal of Pharmaceutical and Sciences, 3(1), 14–21.
Babarykin, D., Smirnova, G., Pundinsh, I., Vasiljeva, S., Krumina, G., & Agejchenko, V. (2019). Red Beet (Beta vulgaris) Impact on Human Health. Journal of Biosciences and Medicine, 7, 61–79. https://doi.org/10.4236/ jbm.2019.73007
Odoh, U. . E., & Okoro, E. . C. . (2013). Quantitative Phytochemical, Proximate/Nutritive Composition Analysis of Beta vulgaris Linnaesu (Chenopodiaceae). International Journal of Current Research, 5(12), 3723– 3728.
Putri, S. M. N. P. (2016). Identifikasi dan Uji Antioksidan Senyawa Betasianin dari Ekstrak Buah Bit Merah (Beta vulgaris L). Universitas Negeri Semarang.