PENYULUHAN PEMBUATAN SEDIAAN SABUN MANDI PADAT DARI SARI BUAH LABU KUNING (Cucurbita Moschata)
Main Article Content
Abstract
Labu kuning (Cucurbita moschata) adalah salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Daging buah labu kuning banyak mengandung karbohidrat dan daging buahnya berwarna kuning. Kandungan gizi labu kuning cukup besar, labu kuning merupakan bahan pangan yang kaya vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat dan daging buahnya pun mengandung antioksidan. Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang di maksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Sabun mandi dibagi menjadi dua jenis yaitu sabun cair dan sabun padat. Tujuan pengabdian dan penyuluhan masyarakat ini untuk memberikan penyuluhan pemanfaatan labu kuning sebagai sabun berbentuk padat. Hasil pelaksanaan kegiatan ini pada masyrakat dalam bentuk informasi dan edukasi pemanfaatan labu kuning sebagai sabun mandi bentuk padat. Setelah melaksakan kegiatan penyuluhan ini, masyarakat lebih mengetahui bahwa labu kuning yang selama ini hanya dijadikan sayur mayur atau lauk untuk nasi, saat ini diperhatikan pemnafaatannya, salah satunya dimanfaatkan atau diolah menjadi sabun berbentuk padat, karena dalam labu kuning terkandung antioksidan yang sangat bagus untuk kulit, dan antioksidan sangat bagus untuk menangkal radikal bebas.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Kamsiati, E. (2010). Peluang Pengembangan Teknologi Pengolahan Keripik Buah dengan Menggunakan Penggoreng Vakum. Jurnal Litbang Pertanian. Vol 29 (2) : 73-77
Putri, Ike Anjani Roso dan Suhartiningsih. (2014). Pengaruh Penambahan Sari Aloe Vera terhadap Sifat Fisik dan Masa Simpan Sediaan Sabun Transparan untuk Wajah. Jurnal Elektronik, 3(2): 23-24.
Suprapti, L. (2005). Dasar-dasar Teknologi Pangan. Penerbit Vidi Ariesta. Surabaya. Hal. 28-31