PENDAMPINGAN CARA PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK YANG TERDAMPAK STUNTING

Main Article Content

Mestika Lumbantoruan
Asima Sirait
Juneris Aritonang

Abstract

Balita pendek atau stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Stunting dapat didiagnosis melalui indeks tinggi badan menurut umur yang mencerminkan pertumbuhan linear yang dicapai pada pra dan pasca persalinan dengan indikasi kekurangan gizi jangka panjang akibat gizi yang tidak memadai. Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. individu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dimasa depan yang sulit untuk diperbaiki. Pengabdian masyarakat ini yang bertujuan untuk cara pemberian makanan kepada anak baduta yang terdampak stunting di Kecamatan Percui Sei Tuan tahun 2021. Pengabdian masyarakat ini melibatakan mahasiswa dan dosen, sasaran 18 ibu yang memiliki baduta stunting. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan dan demonstrasi kegiatan yang seluruhnya mematuhi protokol kesehatan. Hasil kegiatan diperoleh peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu baduta tentang cara pemberian makan pada anak yang terdampak stunting setelah dilakukan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan. Rekomendasi setelah kegiatan ini adalah perlunya dilakukan pendidikan kesehatan, penyuluhan secara berkesinambungan hingga terjadi perubahan perilaku yang lebih baik.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Aritonang, J. (2018). Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Pentabio Lanjutan Setelah Pemberian Pendidikan Kesehatan Di Puskesmas Lampaseh Aceh. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 2(2), 173–179. https://doi.org/10.37294/jrkn.v2i2.125
Johariyah, A., & Mariati, T. (2018). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Pemberian Modul Terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo, 4(1), 38–46. https://doi.org/10.29241/jmk.v4i1.100
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian RI 2013. Proceedings, Annual Meeting - Air Pollution Control Association.
Larasati, N. N. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 bulan di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017. Skripsi.
Niga, D. M., & Purnomo, W. (2016). Hubungan Antara Praktik Pemberian Makan, Perawatan Kesehatan, Dan Kebersihan Anak Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-2 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Wijaya.
Soeharto, T. N. E. D. (2020). Pendampingan Kader Bina Keluarga Lansia (BKL) Mugi Waras Dusun Blendung Desa Sumbersari Moyudan Sleman DIY: Ditengah Wabah Pandemi Covid-19. In Covid-19 dalam Ragam Tinjauan Perspektif.
Suryantini, H. (2003). Kebutuhan Informasi dan Motivasi Kognitif Penyuluh Pertanian Serta Hubungannya dengan Penggunaan Sumber Informasi (Kasus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Jurnal Perpustakaan Pertanian, 12(33), 41. http://203.190.36.42/publikasi/pp122031.pdf
Wirth, J. P., Rohner, F., Petry, N., Onyango, A. W., Matji, J., Bailes, A., de Onis, M., & Woodruff, B. A. (2017). Assessment of the WHO Stunting Framework using Ethiopia as a case study. Maternal and Child Nutrition. https://doi.org/10.1111/mcn.12310
World Health Organization. (2015). WHO | Stunting in a nutshell. Who.