EDUKASI PENCEGAHAN KEKERASAN REMAJA PADA KADER POSYANDU REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS KELAS 1 MEDAN

Main Article Content

Siska Dwi Ningsih
Erwin Silitonga
Taruli Rohana Sinaga

Abstract

Kekerasan pada remaja memberikan  dampak negatif dari segi kesehatan fisik maupun psikologis. Masalah kesehatan fisik anak-anak dan gejala psikosomatik. Psikosomatik adalah suatu kondisi atau gangguan ketika pikiran mempengaruhi tubuh, hingga memicu munculnya keluhan fisik, seperti sakit kepala, kelelahan, sakit perut dan sakit kepala. Masalah psikologis diantaranya harga diri yang rendah, perasaan depresi, kecemasan social, gangguan tidur, rendahnya efikasi diri, kesepian, keputusasaan dan ide bunuh diri.  Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mempersiapkan atau melatih Kader Posyandu Remaja untuk mengerti dan memahami tentang pentingnya edukasi pencegahan kekerasan pada remaja serta mempraktikkan kepada teman sebayanya  Di Lembaga Pembinaan Khusus Kelas      1 Medan. Adapun metode pengabdian masyarakat ini dengan edukasi  pada pencegahan kekerasan remaja Di Lembaga Pembinaan Khusus Kelas     1 Medan dalam bentuk ceramah dan Tanya jawab serta menonton video asertitve dalam praktik konseling. Hasil Pengabdian masyarakat ini adalah menambah pengetahuan kader posyadu remaja untuk lebih mengerti,  memahami bentuk-bentuk perilaku kekerasan pada remaja, dan faktor yang melatarbelakangi serta melakukan komunikasi assertif dalam praktik  konseling untuk teman-temannya. Diharapkan setelah dilakukan edukasi pencegahan ini kader posyandu remaja di Di Lembaga Pembinaan Khusus Kelas   1 Medan pengetahuannya semakin meningkat dan mampu mempraktikkannya secara mandiri.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Agus Hardianto, dkk. (2013). Upaya Pencegahan Terjadinya Tindak Pidana Kekekerasan Terhadap Warga Binaan Dilembaga Pemasyarakatan Kelas II Benteng Ambarawa : Diponegoro Law Review. Volume 1 Nomor 2. Online. Akses di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr

Dennison & Leclerc, 2011. Diakses http://etheses.uin-.ac.id/780/4/10410171%20Bab%201.pdf

Dwike P H, Endang S. 2017. PENGALAMAN MENJADI NARAPIDANA REMAJA DI LAPAS KLAS I SEMARANG. Jurnal Empati, Agustus 2017 Volume 7 (Nomor 3), Halaman 189 - 203 189. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. (2017). Statistik Gender Tematik — Mengakhiri Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Indonesia. Jakarta. Indonesia

Nandang Mulyana., Risna., Gigin. (2018). Penanganan Anak Korban Kekerasan. Jurnal Hasil-Hasil Penelitian-ISSN: 1978-9726 (p); 2541-0717 (e) Volume 13, Nomor 1 (Mei, 2018): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran Bandung, Indonesia

Rosy Dewi Arianti. 2021. judul "Catatan Hari Anak Nasional, Ada 5.463 Anak Alami Kekerasan di Akses (https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/23/204500965/catatan-hari-anak-nasional-ada-5.463-anak-alami-kekerasan-pada-2021?page=all.)

Sriyanto, Asmawi, Enok. (2014). Perilaku Asertif dan Kecenderungan Kenakalan Remaja Berdasarkan Pola Asuh dan Peran Media Massa . JURNAL PSIKOLOGI VOLUME 41, NO. 1, JUNI 2014: 74 – 88: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

Wandera, S., Clarke, K., Knight, L., Allen, E., Walakira, E., & Namy, S. et al. (2017). Violence against children perpetrated by peers: A cross-sectional school-based survey in Uganda. Child Abuse & Neglect, 68, 65-73. doi: 10.1016/j.chiabu.2017.04.006