EDUKASI PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP PENCAPIAN DRY WEIGHT PADA PASIEN HEMODIALISIS DI PUSKEMAS PADANG BULAN
Main Article Content
Abstract
Proses edukasi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pasien antara lain membantu pasien untuk mengenali permasalahan kesehatan yang dihadapi dan membatu mengatasi masalah kesehatan pasien serta mendorong pasien untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai dengan penyakit pasien terutama dalam penentuan kebutuhan cairan sehingga dapat mempertahankan berat badan selama hemodialisis. Tahap awal kami melakukan pembukaan kegiatan pengabdian masyarakat, dimana sesi edukasi kami lakukan sebanyak 2 kali dalam waktu yang berbeda (Pukul 09.00 dan 11.00 WIB) 12 Agustus 2020 dan memberikan kuesioner (pre) sebanyak 5 pertanyaan. Tahap kedua kami memberikan leaflet yang diberikan oleh anggota pengabdian masyarakat sementara ketua pengabdian masyarakat memberikan edukasi dari depan. Setelah dilakukan edukasi tentang pembatasan cairan kami melakukan evaluasi. Pada tahap ketiga kami melakukan evaluasi berupa sesi tanya jawab dan pemberian kuesioner diakhir pertemuan. Pada tahap ke empat kami menilai hasil edukasi. Hasil pengabdian masyarakat yang telah diperoleh berdasarkan jenis kelami perempuan sebanyak 7 orang (38,8%) dan laki-laki sebanyak 11 orang (61,2%), berdasarkan pengetahuan (pre edukasi) baik tidak ada, cukup sebanyak 6 orang (33,3%) dan kurang sebanyak 12 orang (66,7%), berdasarkan pengetahuan (post edukasi) baik sebanyak 3 orang (16,7%), cukup sebanyak 12 orang (66,6%) dan kurang sebanyak 3 orang (16,7%). Manfaat dari edukasi akan dapat meningkatkan wawasan pasien hemodialisis tentang pembatasan asupan cairan dan hasil akhirnya maka akan tercapai berat badan kering (dry weight). Pengabdian masyarakat dilakukan difasilitas kesehatan yang bersifat preventi, promotif dan rehabilitatif untuk mendukung program layanan fasilitas kesehatan.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Istanti, Y, P. (2014) Hubungan antara masukan cairan dengan Interdialytic Weigh Gains (IDWG) pada pasien Chronic Kidney Diseases di Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. PROFESI, 10(26), 14-20.
Potter & Perry. (2012). Fundamental keperawatan 2 Buku 7. Salemba Medika.
Silaen, H & Ramadhani (2019). Pengaruh Pemberian Konseling Pada Pasien Hemodialisa Dengan Tingkat Kekambuhan Penyakit Hipertensi Di Rumah Sakit Kota Medan. Jurnal Keperawatan Priority, 2(2), 100 - 108. https://doi.org/10.34012/jukep.v2i2.573
Simatupang, L.L., Nurmaini., Siregar, T.C.(2015) Pengalaman Pasien Suku Batak Toba Dengan Gagal Ginjal Kronis Dalam Menjalani Hemodialisa. Idea Nursing Jurnal, 6(3), 19-26.
Silaen, H & Tarihoran, Y, 2019. Pengaruh Penentuan Quick Of Blood (Qb) terhadap Keberhasilan Ureum Reduction Ratio (Urr) dengan Lamanya Hemodialisis di Murni Teguh Memorial Hospital. Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA, Vol. 5, No.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku ajar keperawatan medical bedah. Edisi 8 - Brunner dan Suddarth . Jakarta: EGC.
Wijayanti, W., Isro’in, L., & Purwanti, L. E. (2017). Analisis perilaku pasien hemodialisis dalam pengontrolan cairan tubuh. Indonesian Journal for Health Sciences, 1(1), 10. https://doi.org/10.24269/ijhs.v1i1.371
Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia. (2013). 30 Tahun Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia. Buletin Informasi Kesehatan Ginjal.