PERBEDAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA REMAJA BROKEN HOME DAN REMAJA BUKAN BROKEN HOME DI SMP AL WASHLIYAH 20 MEDAN
DOI:
https://doi.org/10.51544/psikologi.v7i1.5026Keywords:
Interpersonal communication, Adolescents, Broken home families, Non-broken home familiesAbstract
This research aimed to investigate the differences in interpersonal communication between adolescents from broken homes and those from non-broken homes at SMP Al Washliyah 20 Medan. Interpersonal communication is crucial in families for building harmony and reciprocity. However, in broken homes, interpersonal communication between parents and children tends to be ineffective due to parental busyness, causing children to become withdrawn. In contrast, in non-broken homes, interpersonal communication is more effective, and children are more open. This quantitative study employed a nonprobability sampling technique involving 60 students. The data analysis using the Mann-Whitney U test showed a significance of 0.000 < 0.05, indicating that the hypothesis was accepted and a significant difference existed in interpersonal communication between adolescents from broken homes and those from non-broken homes.
Downloads
References
Anisah, N., Nursanti, S., & Ramdhani, M. (2021). Perilaku positif dan prestasi pada anak Broken Home. Jurnal Komunikatio, 7(1), 35–48.
Apriliana, A., Zelfia, & Rahmawati, S. (2020). Pengaruh Komunikasi Keluarga Broken Home pada Tingkat Depresi Anak Remaja di Kota Makassar. Respon, 1(1), 81–94.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hakiki, A. (2017). Dampak Perceraian Orangtua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Islamiah Ciputat Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Ismah, S. (2016). Komunikasi Antar Pribadi Pada Keluarga Broken Home (Studi Kasus Perumahan Graha Walantaka) Skripsi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 193.
Nurhalimah Lubis. (2018). Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Keharmonisan Keluarga di Kelurahan Perdamean Kecamatan Rantau Selatan maka peneliti hanya membhas permasalahan yang berkaitan dengan keharmonisan keluarga di Kelurahan Perdamean Kecamatan Rantau Selatan. 1–12.
Nurseha, L. I., Fitri, L. A. A., & Kiani, M. P. (2022). Pengalaman Komunikasi Interpersonal Remaja Pada Keluarga Broken Home. Journal of Digital Communication and Design (Jdcode), 1(1), 54–60.
Palupi, R., Yulianna, D. A., & Winarsih, S. S. (2021). Analisa Perbandingan Rumus Haversine Dan Rumus Euclidean Berbasis Sistem Informasi Geografis Menggunakan Metode Independent Sample t-Test. JITU: Journal Informatic Technology And Communication, 5(1), 40–47. https://doi.org/10.36596/jitu.v5i1.494
Pearson, A., Kraunz, K. S., Sessions, A. L., Dekas, A. E., Leavitt, W. D., Edwards, K. J. (2008). Komunikasi Interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera. Society, 4(4), 1115-1166.
Saraita, T., Tua, O., Prestasi, T., Peserta, B., Di, D., Ddi, M. T. S., & Batulappa, K. K. (2016). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di Mts Ddi Bilajeng (Kasus Pada 5 Keluarga Di Kelurahan Kassa Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang).
Savitri, N. (2022). Komunikasi Interpersonal Korban Broken Home Terhadap Teman Sebaya (Studi Kasus Pada Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung). Consilia: Jurnal Ilmiah Bimbingan Dan Konseling, 5(2), 155–165. https://doi.org/10.33369/consilia.5.2.155-165
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.