FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULAU HINAKO KECAMATAN SIROMBU KABUPATEN NIAS BARAT TAHUN 2024

Authors

  • Iriani Daeli Direktorat Paskasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Indra Utama Direktorat Pasca Sarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Rosetty Sipayung Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51544/jkmlh.v9i2.5638

Keywords:

Faktor Resiko, Kejadian Malaria

Abstract

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Genus Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina dan masih menjadi komitmen pemerintah yang dituangkan pada Sustainable Development Goals (SDGs) untuk pengendaliannya  hingga tahun 2030. Malaria merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, sehingga penanggulangannya menjadi bagian penting dari program pembangunan kesehatan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya malaria. di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Hinako Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat Tahun 2024. Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan desain potong lintang (cross sectional). Populasi penelitian seluruh keluarga yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Hinako Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat dengan teknik sampling  proporsional random sampling atau sampling berimbang, dimana pada penelitian ini menggunakan 91 KK sebagai sampel yang dipilih secara proporsional. Dengan kuesioner dan uji chi-square, ditemukan adanya hubungan signifikan antara kejadian malaria dengan jenis kelamin (p-value=0,001; OR=1,454), status pekerjaan (p-value =0,001; OR=1,288), tempat tinggal (p-value =0,000; OR=1,137), penggunaan kelambu (p-value =0,002; OR=1,100), dan penggunaan anti nyamuk. (p-value =0,000; OR=1,175), serta pemasangan kasa nyamuk pada ventilasi rumah memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Pulau Hinako, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat (p-value=0,000; OR=1,676). Di lain pihak tidak ada hubungan usia (p-value =0,095; OR=0,036) dan tingkat pendidikan (p-value =0,158; OR=0,032). Penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pulau Hinako, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat menunjukkan bahwa tempat tinggal merupakan faktor risiko paling dominan terhadap kejadian malaria. Masyarakat yang tinggal di pedesaan memiliki risiko 1,43 kali lebih tinggi untuk menderita malaria dibandingkan masyarakat perkotaan. Disarankan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Pulau Hinako Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat untuk memberikan penyuluhan atau edukasi tentang pencegahan malaria.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arief Muh, N., Arif, M. I., & Erlani. (2020a). Faktor Yang Berhubungan DenganKejadian Malaria (Studi Literatur) Factors Related To The Event Of Malaria Disease (Study Of Literature). Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi SivitasAkademika Dan Masyarakat, 20(2), 206–211.https://doi.org/https://doi.org/10.32382/sulolipu.v2i20.1859

Babo, M., & A. Dwiatmoko, I. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjangkitnya Penyakit Malaria Dengan Menggunakan Model Regresi Logistik Binimial. Asimtot : Jurnal Kependidikan Matematika, 2(1), 27–37. https://doi.org/10.30822/asimtot.v2i1.498

Darmiah,D.,Baserani,B.,Khair,A.,Isnawati,I.,&Suryatinah,Y.(2019). Hubungan tingkat pengetahuan dan pola perilaku dengan kejadian malaria di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah. Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases, 3(2),36–41.https://doi.org/10.22435/jhecds.v3i2.1793

Dimi, B., Adam, A., & Alim, A. (2020). Prevalensi Malaria Berdasarkan Sosio Demografi. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(1),4–9.https://doi.org/10.33221/jikes.v19i01.399

Engka, W., Rezal, F., & Afa, J. (2017). Studi Tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Malaria Di Puskesmas Rumbia Tengah Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah,2(5),1–8.http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas.v2i5.1932

Gunawan S. (2020). Epidemiologi Malaria. Dalam Harijanto PN (editor): Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. EGC.

Farihatun, A., & Mamdy, Z. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria Pada Masyarakat Di Desa Karyamukti Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 15(1),109–121.http://dx.doi.org/10.36465/jkbth.v15i1.157

Hanandita, W., & Tampubolon, G. (2016). Geography and social distribution ofmalaria in Indonesian Papua: A cross-sectional study. International Journal of Health Geographics, 15(1),1–15.https://doi.org/10.1186/s12942-016-0043-y

Habyarimana, F., & Ramroop, S. (2020). Prevalence and risk factors associated with malaria among children aged six months to 14 years old in rwanda: Evidence from 2017 rwanda malaria indicator survey. International Journal of Environmental Research and Public Health,17(21),1–13.https://doi.org/10.3390/ijerph17217975

Haqi, N. Z., & Astuti, F. D. (2016). Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Papua Barat. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan,12(2),202–212. https://doi.org/10.24853/jkk.12.2.202-213

Harijanto, P.N., 2019, Malaria dari Molekuler ke Klinis, (Edisi 2), 85-88, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Harpenas, Syafar,M.,&Ishak,H. (2016). Pencegahan Dan Penanggulangan Malaria Pada Masyarakat. Jurnal Kesehatan MANARANG,2(1),33–39.https://doi.org/https://doi.org/10.33490/jkm.v2i1.11

Ilyas, H., & Serly. (2021). Gambaran Kejadian Malaria Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Boven Di goel Papua. An Idea Health Journal, 1(01), 6–15.

Irawan, A. S., Pujiyanti, A., & Trapsilowati, W. (2014). Pengetahuan dan Perilaku Komunitas Mengenai Malaria di Daerah Kejadian Luar Biasa Malaria Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen: Perspektif Ethnosains (Community Knowledge and Attitude on Malaria in Outbreak Area Rowokele Subdistrict, Kebumen Regency: an. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 17(4), 363–370.https://doi.org/10.22435/bpsk.v17i4%20Okt.4104

Irawati, Ishak, H., & Arsin Arsunan. (2017). Karakteristik Lingkungan Penderita Malaria di Kabupaten Bulukumba Environmental Characteristics of Malaria Patientsin Bulukumba. Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(3),73–77.

Irwan. (2017). Epidemiologi Penyakit Menular. CV. Absoloute Media.

Istiana, Prenggono, M. D., Parhusip, J. E. S., & Rahman, M. F. A. (2021). Angka Kejadian Malaria Berdasarkan Pemeriksaan Raoid Diagnostik Test di Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah,6(3), 1–8.

Jenkins,R.,Omollo,R.,Ongecha,M.,Sifuna,P.,Othieno,C.,Ongeri,L.,Kingora, J., &Ogutu, B. (2015).Prevalenceof malariaparasites in adultsand its determinants in malaria endemic area of Kisumu County, Kenya. Malaria Journal,14(1),1–6.https://doi.org/10.1186/s12936-015-0781-5

Kabbale, F.G.,Akol,A.M.,Kaddu, J.B.,&Onapa,A. W.(2018). Bitingpatternsandseasonalityofanophelesgambiaesensulatoandanophelesfunestus mosquitoes in Kamuli District, Uganda. BioMed Central, 6(1), 1–9.https://doi.org/10.1186/1756-3305-6-340

Kemenkes, RI., (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

---------------. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Khariri, F. M. (2019). Proporsi spesies parasit yang menjadi penyebab infeksi malaria di Indonesia berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) The proportion of parasite species that are the cause of malaria infection in Indonesia base on. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON, 5(1), 38–41. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m050108

Lewinsca,M.Y.,Raharjo,M.,&Nurjazuli,N.(2021). Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Malaria Di Indonesia : Review Literatur 2016-2020. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(1),16–28.https://doi.org/10.47718/jkl.v11i1.1339

Lubis, R., Sinaga, B. J., & Mutiara, E. (2021). Pengaruh Pemakaian Kelambu, Kawat Kasa dan Kondisi Geodemografis Terhadap Kejadian Malaria di Kabupaten Batu Bara. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 20(1), 53–58.https://doi.org/10.14710/jkli.20.1.53-58

Mading,M.,&Kazwaini,M. (2019). EKOLOGI Anophelesspp. DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH. ASPIRATOR-Journal of Vector-Borne Disease Studies,6(1), 13–20.

Mayasari, R., Andriayani, D., & Sitorus, H. (2016). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013). Buletin Penelitian Kesehatan, 44(1), 13–24. https://doi.org/10.22435/bpk.v44i1.4945.13-24

Melisah, & Nuryani, D. D. (2016). Hubungan Kebiasaan Keluar Pada Malam Hari dan Memakai Obat Nyamuk Dengan Kejadian Malaria di Desa Lempasing Kecamatan Teluk pandan kabupaten pesawaran 2015. Jurnal Dunia Kesmas, 5(2), 91–94. https://doi.org/doi.org/10.33024/jdk.v5i2.462

Mustafa,M.,M.Saleh,F.,&Djawa,R. (2018). Penggunaan Kelambu Berinsektisida dan Kawat Kasa Dengan Kejadian Malaria di Kelurahan Sangaji. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia):The Indonesian Journal of Health Promotion,1(3),93–98.https://doi.org/10.31934/mppki.v1i3.311

Najera, & Zaim. (2023). Malaria Vector Control. Decisison making criteria and procedures for judicioususe ofinsecticides. WHOPES.

Njim, T., Dondorp, A., Mukaka, M., & Ohuma, E. O. (2018). Identifying riskfactors for the development of sepsis during adult severe malaria. Malaria Journal,17(1), 1–10.https://doi.org/10.1186/s12936-018-2430-2

Notoatmodjo.(2018). Promosi Kesehatan. Rineka Cipta.

Nur,N.H.,Kartin,&Mira, M. (2020). Faktor–FaktorYang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Wandai Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya Papua. Promotif Preventif, 2(2),1–7.https://doi.org/10.47650/jpp.v2i2.163

Nurlaily,N.,&Nuraisyah,F. (2019). Identifikasi Persebaran Kasus Malaria Berbasis SIG untuk Keperluan Surveilans di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Thesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan.

Nurmaulina, W., Kurniawan, B., & Fakhruddin, H. (2018). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penderita Malaria Falciparum Dengan Derajat Infeksi di Wilayah Kerja Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Relations Between Knowledge , Attitude and Behavior to Falciparum Ma. Majority, 7(3), 34–40.

Pratama, G. Y. (2015). Nyamuk Anopheles sp dan faktor yang mempengaruhi di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Jurnal Majority, 4(1), 20–27.

Rangkuti,A.F.,Sulistyani,S.,&W,N.E.(2017). Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara,13(1),1–10.https://doi.org/10.22435/blb.v13i1.4672.1-10

Ruliansyah,A.,&Pradani,F.Y. (2020). Perilaku-Perilaku Sosial Penyebab Peningkatan Risiko Penularan Malaria di Pangandaran. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan,23(2),115–125.https://doi.org/10.22435/hsr.v23i2.2797

Sepriyani, Andoko, & Perdana, A. A. (2018). Faktor Risiko Kejadian Malaria DiWilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat. Jurnal KesehatanMasyarakat Khatulistiwa,5(3),77–87.http://dx.doi.org/10.29406/jkmk.v5i3.1572

Sucipto. (2015). Manual Lengkap Malaria: Aspek Lingkungan Vektor Malaria, Malaria dan Kehamilan, Pengobatan Penderita Malaria, Pengendalian Malaria, Insektisida dan Formulasi. Gosyen Publishing.

Sutarto, & B, E. C. (2017). Faktor Lingkungan, Perilaku dan Penyakit Malaria. Agromed Unila, 4(1), 271–278.

Suyono,R.,Salmun,J.A.R.,&Ndoen,H.I.(2021).MediaKesehatanMasyarakat MALARIA Malaria di Kecamatan Waigete Kabupaten SikkaMedia Kesehatan Masyarakat. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(1),1–11.https://doi.org/10.35508/mkm.v3i1.3146

Talombo, U. B. M. G., Ardi, M. M., & Lintin, G. (2018). Analisis Faktor Risiko Utama Terhadap Kejadian Malaria Di Wilayah Puskesmas Kampung Baru Luwuk Tahun 2013-2015. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 5(2), 1–13.

Trapsilowati, W., Pujiyanti, A., & Negari, K. S. (2016). Faktor Risiko Perilaku dan Lingkungan dalam Penularan Malaria di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 12(2), 99–110. https://doi.org/10.22435/blb.v12i2.4789.99-110

Wardani, D. W. S. R., & Arifah, N. (2016). Hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan kejadian malaria. Jurnal Majority, 5(1), 86–91.

WHO. (2012). World malaria report 2019. Ganeva: World Health Organization.

Wibowo. (2017). Risiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikeusik. Mkmi, 13(2), 139–146. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v13i2.1985

Willa, R. W., & Kazwaini, M. (2015). Penyebaran Kasus dan Habitat Perkembangbiakan Vektor Malaria di Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ekologi Kesehatan, 14(3), 218–228.

Downloads

Published

2025-02-26

How to Cite

Daeli, I., Utama, I., & Sipayung, R. (2025). FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULAU HINAKO KECAMATAN SIROMBU KABUPATEN NIAS BARAT TAHUN 2024. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP, 9(2), 147–159. https://doi.org/10.51544/jkmlh.v9i2.5638