ANALISIS IDENTIFIKASI BAHAYA, RISIKO DAN PENGENDALIANNYA DI AREA PENGEBORAN (DRILLING) RIG A DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSYS (JSA) DI PT PTM

Authors

  • Bambang Sulistyo Pamudo Faculty of Health Sciences and Technology, Study Program for Occupational Health & Safety Departement University of Binawan
  • Herman Hartadi Faculty of Health Sciences and Technology, Study Program for Occupational Health & Safety Departement University of Binawan , Jakarta Indonesia
  • Lulus Suci Hendrawati Faculty of Health Sciences and Technology, Study Program for Occupational Health & Safety Departement University of Binawan , Jakarta Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51544/jkmlh.v7i1.3197

Keywords:

Bahaya, Risiko, Pengendalian, Job Safety Analysis(JSA)

Abstract

Pengeboran sumur Migas sebagai kegiatan yang berisiko tinggi. Risiko yang paling besar yaitu terjadinya kebakaran, Ledakan dan  semburan liar (Blow Out). Akibat dampak potensi bahaya dan risiko yang tinggi (high risk) yang harus diminimalisasi melalui Risk Management  yang meliputi identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan hirarkie pengendalian bahaya risiko. Sistem manajemen K3 yang baik tidak hanya melihat jenis bahaya, risikonya  dan  pengendalian saja, tetapi  membuat sistem atau aturan dan prosedur (SOP) yang tepat yang memungkinkan semua bahaya dan risiko di tempat kerja teridentifikasi dan pengendaliannya dilaksanakan secara berkelanjutan. Potensi bahaya didasarkan pada dampaknya terhadap pekerja seperti infrastruktur, peralatan dan material, baik yang disediakan perusahaan maupun pihak lain termasuk perubahan yang bersifat sementara dan berdampak terhadap operasi, proses, dan aktivitas kerja. Langkah-langkah identifikasi bahaya dan penilaian risiko di antaranya:(1) Kumpulkan semua informasi mengenai jenis bahaya yang ada di tempat kerja, (2)Lakukan inspeksi  rutin  secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di dan potensi risiko di tempat kerja..(3). Lakukan identifikasi bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja  tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition), seseorang kontak dengan faktor kimia (pelarut, perekat, cat, beracun ), faktor fisik (kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja), bahaya biologis (penyakit menular), dan faktor  ergonomi (gerakan berulang, postur canggung, angkat berat). (4). Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, (5) tentukan langkah-langkah pengendalian sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen. tindakan pengendalian sementara untuk melindungi pekerja sampai program pencegahan dan pengendalian bahaya secara permanen dapat diimplementasikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif menganalisis dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan menganalisis dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, identifikasi bahaya dan analisis risiko dengan metode Job Safety Analysis (JSA). Jumlah 15 informan (1 informan kunci),  dari berbagai bagian Assisten Manager/Superintendent, Rig Supervisor, Officer Health, Officer Safety, Officer Security, Fireman, Driller, Assisten Driller, Mekanik, Operator Electrical.  Hasil Penelitian ini dapat ditemukan potensi bahaya ( sejumlah 13  dengan jumlah risiko  15 ) dan bahaya tambahan  ditemuakan di lapangan ( sejumlah 7 dengan sejumlah risiko 11), sehingga dapat ditemukan potensi bahaya dan risiko ( bahaya = 20 dan  potensi risiko = 26)

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Ramli S. Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3. Jakarta: Dian Rakyat; 2010..
2. Ratnasari ST. Analisis risiko keselamatan kerja pada proses pengeboran panas bumi Rig darat #4. Jakarta: Universitas Indonesia,2009.
3. Ratnasari, ST, 2010. Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Proses Pengeboran Panas Bumi Rig Darat #4 PT. Apexindo Pratama Duta TBK Tahun 2009. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.
4. Tarwaka. 2014 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja Surakarta: Harapan Press;
5. Sugiyono, Prof dan Puji Lestari,Dr,2021, Metode Penelitian Komunikasi(Kuantitatif,Kualitatif,Analisis teks,cara menulis artikel untuk jurnal internasional) Bandung,Alfabeta
6. Pedoman TKO Manajemen Risiko dan Basic Safety Training PT.Pertamina EP
7. Kerzner, H. (2003). Project Management : A System Approach toPlanning Schedulling, and Controlling, 8th Edition. John Wiley and Son.
8. Rausand,M.,Wiley,J&Sons,2011.Accident Models.RiskAssessment:Theory,Methods,Andaapplications,FirstEdition,First edition ed:John Wiley &Sons,Inc
9. (Frank Bird Jr and George L Germain, “Practical Loss Control Leadership”, Institute Publishing, USA 1990)
10. Soehatman Ramli, 2018. Manajemen Risiko Dalam perspektif K3 OHS Risk Management Berbasis ISO 31.000 ,Yayasan Pengembangan Keselamatan Prosafe Institute
11. Cross, J. (1998). Risk Management. Dalam Study Notes SESC921.Departement of Safety Science University of New South Wales. Triwibowo,Cecep&Pusphandini,erlysaM(2013).Kesehatan lingkungan dan K3,Yogyakarta Nuha Medika
12. Rausand, M. (2005). Preliminary Hazard Analysis,Norwegian: Norwegian University of Science and Technology
13. 14. HAJAR, Anisah; ANINDITA, Galih; ASHARI, Moch Luqman. ANALISIS RISIKO KEBAKARAN DENGAN METODE ETA (EVENT TREE ANALYSIS) PADA TANGKI TIMBUN PREMIUM (T-51). In: Seminar K3.2018. p. 735-738.
14. 15. Dunjo.;Fthenakis,V.;Vilchez,J.A.;Arnaldos,,J.2009.“Hazard and operability (HAZOP) analysis. A literature review”.Hazardous Materials.Vol. 173(1),pp. 19–32
15. 16.Supriyadi, S., Nalhadi, A., & Rizaal, A. 2015 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko K3 pada Tindakan Perawatan & Perbaikan

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Pamudo, B. S., Hartadi, H., & Hendrawati, L. S. (2022). ANALISIS IDENTIFIKASI BAHAYA, RISIKO DAN PENGENDALIANNYA DI AREA PENGEBORAN (DRILLING) RIG A DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSYS (JSA) DI PT PTM. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP, 7(1), 86–97. https://doi.org/10.51544/jkmlh.v7i1.3197