GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI PUSKESMAS TAPAIAN DOLOK

Authors

  • Yeyen Damanik Program Studi Kebidanan Pematangsiantar Poltekkes Kemenkes Medan
  • Ribka Nova Sartika Sembiring Program Studi Kebidanan Pematangsiantar Poltekkes Kemenkes Medan

DOI:

https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1919

Keywords:

wanita, pendidikan, hiv/aids

Abstract

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita dan keluarga pada umumnya. Kehamilan yang diharapkan oleh seorang wanita dalam keadaan normal, sehat dan tidak menyulitkan baik bagi calon ibu maupun bayi. Penyakit yang dialami selama kehamilan akan berdampak kurang menguntungkan bagi bayi. Salah satu penyakit yang saat ini sangat ditakuti adalah Human Immunodeficiency Virus . Menurut World Health Organization hal ini disebabkan belum ada vaksin untuk mencegah HIV/AIDS dan untuk pengobatannya juga belum ditemukan.
PMTCT adalah sebuah strategi untuk memberikan harapan bagi anak-anak untuk lahir bebas dari HIV dari ibu yang terinfeksi
. Penularan HIV dari Ibu ke anak tanpa adanya upaya pencegahan adalah sebesar 20%-45%. Dengan pencegahan yang berkualitas angka tersebut dapat diturunkan hingga sekitar 2%-5%. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak, data Kementerian Kesehatan tahun 2012 menunjukkan dari 21.103 ibu hamil yang menjalani tes HIV, terdapat 534 orang atau 2,6 % diantaranya positif terinfeksi HIV. Prevalensi HIV pada ibu hamil di proyeksikan meningkat dari 0,38% pada tahun 2012 dan menjadi 0,49% pada tahun 2016, dan jumlah ibu hamil HIV positif yang memerlukan layanan PPIA juga akan meningkat dari 13.189 orang tahun 2012 menjadi 16.191 orang pada tahun 2016.
Keluarga dengan status sosial ekonomi rendah cenderung memiliki pengetahuan yang kurang
. Hal ini pendidikan berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki ibu. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar, jadi semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin mudah pula menerima informasi, sehingga banyak pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai- nilai baru yang diperkenalkan. Selain itu tingkat pendidikan berkaitan dengan pendapatan seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan makan semakin tinggi pulang pendapatan yang dihasilkan .

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abtew, et al. (2015). Acceptability of Provider-Initiated HIV Testing as an Intervention for Prevention of Mother to Child Transmission of HIV and Associated Factors Among Pregnant Women Attending at Public Health Facilities in Assosa Town, Northwest Ethiopia. Jurnal BMC Res Notes 2015 Nov 9;8:661.Dalam doi: 10.1186/s13104-015-1652-4. Diakses tanggal 15 Januari 2018

Anggarini, I.G. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemeriksaan VCT pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas II Melaya Kabupaten Jembrana Provinsi Bali.Skripsi. STIKes Ngudi Waluyo Ungaran

Astindari, A. & Lumintang, H. (2014). Cara Penularan HIV dan AIDS Di Unit Perawatan Intermediate Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD Dr.Soetomo Surabaya.JurnalPeriodical of Dermatology and Venereologi vol. 26/ No. 1/ April 2014. Dalam http://dx.doi.org/10.20473/bikkk.V26.1.2014.1-5. Diakses tanggal 11 Januari 2018

Anggraini. (2015). Hubungan Antara Pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan Niat Melakukan Voluntary Counseling and Testing VCT pada Ibu Hamil di Puskesmas Gedong Tengen Wilayah Kota Yogyakarta 2015. Skripsi. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Alemayehu & Haidar. (2017). Male involvement in prevention of mother-to-child transmission of HIV in the context of partner testing in Goba town, Ethiopia: A Facility-based cross-sectional study. Jurnal S Afr Med J 2017 sep 22;107(10):864-870.Dalam doi:10.7196/SAMJ.2017.v107i10.11371.

Diakses tanggal 12 November 2017

Arikunto. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI,

Jakarta: Rineka Cipta.

Badan pusat statistik. (2017). Statistik Tahunan. Dalam http://www.bps.go.id/publikasi.html, Diakses tanggal 24 Desember2017

Bratawidjaja, G.K. & Rengganis, I. (2012). Imunologi Dasar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Departemen Kesehatan RI. (2014).Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2014. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI.

Dinkes DIY. (2017). Profil Kesehatan DIY. Yogyakarta: Dinkes DIY.

Dinkes DIY. (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2010.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI.

Dinkes Sleman. (2017). Profil Kesehatan Sleman. Yogyakarta: Dinkes Sleman.

Ditjen P2P Kemenkes RI. (2017). Laporan Perkembangan HIV AIDS dan PMS Triwulan IApril. Dalamhttp://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Laporan_HIV_AIDS_TW_1_2017_rev.pdf. Diakses tanggal 10 Desember 2017

Fitri, E.R. (2017). Hubungan Dukungan Bidan dengan Pemeriksaan VCT pada Ibu Hamil di Puskesmas Prambanan. Thesis. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Hurlock, Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kurniati N. (2013). Menyusui pada Ibu HIV. Dalam www.idai.or.id/artikel/asi/menyusui-pada-ibu-hiv. Diakses tanggal 5 Agustus 2018

Kemenkes RI.(2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan KemenkesRI.

Kemenkes RI.(2012). Pedoman Nasional Pencegahan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA),2 ed. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan KemenkesRI.

Kumalasari, (2014). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Lestari, T. (2014). Kumpulan Teori untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Maryunani, A. & Ummu.(2009). Pencegahan penularan HIV dari IBU ke bayi.

Jakarta: Tarns info media.

Mastiwar T,. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Niat Ibu Hamil Untuk Memanfaatkan Vct (Voluntary Counseling Dan Testing) Di Puskesmas Srandakan Bantul Yogyakarta. Skripsi. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Mubarak, W. I. (2011). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Murtiastutik, D. (2008). HIV & AIDS In: Buku Ajar Infeksi Menular Seksual.

Surabaya: Air Langga University.

Notoatmodjo. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. (2012). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo& Soekidjo. (2012). Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta: Rineka cipta.

Noviana, N. (2016). Konsep HIV/AIDS Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi.

Jakarta Timur: Trans Info Media.

Noviana, N. (2013). Catatan Kuliah Kesehatan Reproduksi dan HIV-AIDS. Jakarta: Trans Info Media.

Othman & Samir, M. (2015). Knowledge About HIV/AIDS Among High School Students in Erbil City/Iraq. Jurnal Glob J Health Sci, V.7(1); 2015 Jan.Dalamhttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4796507/pdf/GJHS-7-16.pdf. Diakses tanggal 19 Juli 2018

PKBI. (2013). Pengembangan strategi baru penanganan HIV dan ADIS. Yogyakarta.

Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan Konseling (Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan). Jakarta Timur: Salemba Medika.

Riwidikdo, H. (2013). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Rohima Press.

Rukiyah, dkk. (2010).Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Trans Info Medika.

Setiawan, M. (2009). Tatalaksana Pencegahan Penularan Vertikal Dari Ibu Terinfeksi HIV Ke Bayi Yang Dilahirkan Tahun 2009. Jakarta: Majalah Kedokteran.

Sudoyo, A.W. dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II, edisi V. Jakarta: Interna Publishing.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam http://www.hukum ketenagakerjaan.com/tag/undang-undang, Diakses tanggal 20 Desember 2017

UNAIDS. (2016). Global Aids Update. Dalam http://www.unaids.org/sites/default/files/media_asset/global-AIDS-update-2016_en.pdf, Diakses tanggal 22 Desember2017

UNICEF. (2012). Responding to HIV and AIDS. Dalam https://www.unicef.org/indonesia/A4-_E_Issue_Brief_HIV_REV.pdf.Diakses tanggal 20 Desember 2017

Wardani N.R. (2017). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Niat Melakukan Voluntary Counseling And Testing (Vct) Di Puskesmas Kretek Kabupaten Bantul Yogyakarta. Skripsi. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Wawan, A & Dewi, M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Widyanto, F.C. dan Triwibowo, C. (2013). Trend Disease Trend Penyakit Saat Ini.

Jakarta: Trans Info Media.

Widoyono. (2011). Penyakit Tropis : Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.

WHO. (2017). HIV to be Continue a Major Global Public Health Issue. Available at. Dalam http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs360/en/, Accessed 02 12 2017. Diakses tanggal 22 Desember 2017

WHO(2010). Preventing Mother-to-Child Transmission of HIV to Reach the UNGASS and Millennium Development Goals. Dalam http://www.who.int/hiv/pub/mtct/strategic_vision.pdf. Diakses tanggal 22 Desember 2017

Downloads

Published

2021-07-03

How to Cite

Damanik, Y., & Sembiring, R. N. S. (2021). GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI PUSKESMAS TAPAIAN DOLOK. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP, 6(1), 49–63. https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1919