JURNAL ONLINE KEPERAWATAN INDONESIA
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Keperawatan
<p>Jurnal Online Keperawatan Indonesia bertujuan untuk memudahkan interaksi, diskusi, dan selanjutnya memajukan gagasan dibidang keilmuan keperawatan khususnya mengenai kesehatan di bidang pendidikan dan non pendidikan pada tingkat nasional maupun tingkat Internasional. Jurnal Online Keperawatan Indonesia terbit 2 kali dalam satu tahun. Manuskrip dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan menggunakan peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Menulis manuskrip dalam bahasa Inggris umumnya berupa bentuk lampau. <strong>ISSN: 2621-2161 (media online) dan Terakreditasi <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/6466" target="_blank" rel="noopener">SINTA 5</a>.</strong></p>UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIAen-USJURNAL ONLINE KEPERAWATAN INDONESIA2621-2161HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/6413
<p><strong>Latar belakang</strong>: Kekambuhan merupakan hal yang sering dialami oleh pasien skizofrenia. Kekambuhan ini memiliki dampak terhadap fungsi individu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Karakteristik demografi dapat menjadi faktor protektif atau faktor risiko terhadap kekambuhan. Karakteristik demografi tersebut merupakan hal yang tidak bisa dimodifikasi sehingga membutuhkan upaya atau dukungan internal dan eksternal pasien.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dengan frekuensi kekambuhan pada pasien skizofrenia yang dirawat di rumah sakit jiwa<strong>.</strong></p> <p><strong>Metode</strong>: Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Pengambilan sampel menggunakan teknik <em>purposive sampling</em> terhadap 389 rekam medis dengan kriteria diagnosis skizofrenia sesuai DSM-5, rawat inap setahun terakhir, dan riwayat masuk RS lebih dari satu kali. Alat pengumpul data adalah lembar <em>check-list</em> yang berisikan data karakteristik pasien. Hasil analisis disajikan dalam bentuk univariat dan analisa data dilakukan dengan uji bivariat <em>chi-square</em>.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Karakteristik yang berhubungan dengan frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia dalam 1 tahun terakhir adalah pekerjaan (OR=2,103) dan status perkawinan (OR=1,911).</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Dua karakteristik demografi yang berhubungan dengan frekuensi kekambuhan pada penelitian ini adalah pekerjaan dan status perkawinan. Diharapkan rumah sakit dapat mengoptimalkan kegiatan rehabilitasi untuk meningkatkan keterampilan pasien dalam mengelola <em>living skill, working skill</em> dan <em>learning skill</em>. Status perkawinan adalah karakteristik yang tidak bisa diubah. Meskipun demikian, sumber dukungan tidak hanya berasal dari pasangan, namun juga dapat melibatkan anggota keluarga lainnya.</p>Hasmila SariFarah Dineva RMartina Martina
Copyright (c) 2025 Hasmila Sari, Farah Dineva R, Martina
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-12-082025-12-0882606810.51544/keperawatan.v8i2.6413SELF-EFFICACY PERAWAT INTENSIVE CARE DALAM MELAKUKAN PENILAIAN NYERI PADA PASIEN PENURUNAN KESADARAN
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/6490
<p><strong>Latar belakang</strong>: Penilaian nyeri pada pasien dengan penurunan kesadaran merupakan komponen penting dalam asuhan keperawatan intensif, dan <em>self-efficacy</em> perawat berperan dalam menentukan keyakinan serta konsistensi mereka dalam melakukan penilaian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat <em>self-efficacy</em> perawat <em>intensive care</em> dalam melakukan penilaian nyeri pada pasien dengan penurunan kesadaran.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Mengetahui gambaran tingkat <em>self-efficacy</em> perawat <em>intensive care</em> dalam melakukan penilaian nyeri pada pasien dengan penurunan kesadaran.</p> <p><strong>Metode</strong>: Deskriptif kuantitatif dengan teknik <em>total sampling</em> terhadap 68 perawat yang bekerja di ruang <em>intensive care</em>. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner modifikasi <em>general self-efficacy scale</em> yang terdiri dari 16 pernyataan yang menilai tingkat keyakinan perawat dalam menghadapi tugas penilaian nyeri.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Mayoritas perawat berada pada kategori <em>self-efficacy</em> sedang (<em>mean</em> 47,53), baik pada skor total maupun seluruh dimensi.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Temuan ini mengindikasikan bahwa perawat memiliki keyakinan diri yang cukup baik dalam melakukan penilaian nyeri pada pasien dengan penurunan kesadaran, namun tetap memerlukan penguatan melalui pelatihan serta pembinaan berkelanjutan agar akurasi dan konsistensi praktik penilaian nyeri dapat meningkat secara optimal.</p>Indah Dwi AndhiniPopon HaryetiAyu Prameswari Kusuma Astuti
Copyright (c) 2025 Indah Dwi Andhini, Popon Haryeti, Ayu Prameswari Kusuma Astuti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-12-122025-12-1282697610.51544/keperawatan.v8i2.6490