PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH KULIT NANAS DENGAN PROSES FERMENTASI
DOI:
https://doi.org/10.51544/kimia.v9i2.5574Keywords:
EM-4, fermentasi padat-cair, rasio C/N, unsur hara, variasi mediumAbstract
Peningkatan produksi nanas di Indonesia menghasilkan limbah kulit nanas yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Sementara itu, kebutuhan akan pupuk organik yang ramah lingkungan terus meningkat seiring dengan tren pertanian berkelanjutan. Penelitian ini mengkaji pembuatan pupuk organik cair berkualitas tinggi dari limbah kulit nanas melalui proses fermentasi. Tujuannya adalah mengevaluasi kualitas pupuk berdasarkan rasio C/N dan menganalisis pengaruh variasi nutrisi, konsentrasi EM-4, serta waktu fermentasi terhadap kandungan unsur hara. Metode yang digunakan melibatkan fermentasi 100 gram kulit nanas dalam 200 ml akuades dengan variasi rasio EM-4 (4, 8, 12 ml), jenis nutrisi (kombinasi gula merah, air kelapa, air cucian beras), dan waktu fermentasi (5, 10, 15, 20 hari). Hasil terbaik diperoleh pada kombinasi nutrisi gula merah:air kelapa:air cucian beras, konsentrasi EM-4 12%, dan waktu fermentasi 20 hari. Pupuk ini mengandung 0,28% nitrogen, 0,14% fosfor, 0,2% kalium, rasio C/N 1:10,06, 13,7 ppm besi, dan 8,71 ppm boron. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan waktu fermentasi dan konsentrasi EM-4 mengoptimalkan dekomposisi, menghasilkan pupuk organik cair dengan kandungan nutrisi yang lebih baik. Temuan ini membuka peluang pemanfaatan limbah kulit nanas sebagai sumber pupuk organik cair yang efektif dan ramah lingkungan, sekaligus menawarkan solusi untuk mengurangi limbah pertaniaan.
Downloads
References
Aini, Y. N., Hermiyanti, P., & Sulistio, I. (2023, December). Pineapple Peel Waste and Water Hyacinth as Liquid Organic Fertilizer for the Growth of Mustard (Brassica juncea L.). In Proceeding International Conference on Health Polytechnic Ministry of Health Surabaya (Vol. 2, No. 2).
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. (2017). Produksi Nanas di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Riau. (2022). Produksi Nanas di Provinsi Riau.
Chen, H., Yang, X., Wang, H., Sarkar, B., Shaheen, S. M., Gielen, G., ... & Rinklebe, J. (2020). Animal carcass-and wood-derived biochars improved nutrient bioavailability, enzyme activity, and plant growth in metal-phthalic acid ester co-contaminated soils: A trial for reclamation and improvement of degraded soils. Journal of Environmental Management, 261, 110246.
Nurhayati, N., Maryanto, M., & Tafajani, H. (2014). Pectin extraction from pineapple peel (Ananas comosus L. Merr) using various pH level. Agritech, 34(2), 146-150.
Kurniawan, E., Dewi, R., & Jannah, R. (2022). Pemanfaatan Limbah Cair Industri Kelapa Sawit sebagai Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 11(1), 76-90.
Kusumadewi, M. A., Suyanto, A., & Suwerda, B. (2019). Kandungan nitrogen, phosphor, kalium, dan ph pupuk organik cair dari sampah buah pasar berdasarkan variasi waktu. Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(2), 92-99.
Meriatna, M., Suryati, S., & Fahri, A. (2019). Pengaruh waktu fermentasi dan volume bio aktivator EM4 (effective microorganisme) pada pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah buah-buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1), 13-29.
Nafis, F. F. A., Rahmawati, N. L., A’dawiyah, R., Katmawanti, S., & Wardani, H. E. (2020, December). KELIA, A Liquid Organic Fertilizer Made of Tutut Snails for A Good Tomato Growth. In The 1st International Scientific Meeting on Public Health and Sports (ISMOPHS 2019) (pp. 144-148). Atlantis Press.
Peraturan Menteri Pertanian No.261/KPTS/SR.310/M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah.
Rasmito, A., Hutomo, A., & Hartono, A. P. (2019). Pembuatan pupuk organik cair dengan cara fermentasi limbah cair tahu, starter kotoran sapi, dan boisca. Jurnal IPTEK, 23(1), 55-62.
Rukmayanti, R. (2020). Analisis Kualitas Nutrisi Pupuk Organik Cair (POC) Dari Bahan Baku Sayuran, Buah-Buahan Dan Ikan (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Makassar).
Suriyadi, S. (2021). Pengaruh penambahan air kelapa dan gula merah terhadap kualitas pupuk organik cair dari limbah sayuran. Jurnal Ilmiah Pertanian, 17(2), 85-93.
Susi, N., Surtinah, S., & Rizal, M. (2018). Pengujian kandungan unsur hara pupuk organik cair (POC) limbah kulit nanas. Jurnal Ilmiah Pertanian, 14(2), 46-51.
Sutikarini, S., Masulili, A., Suryani, R., Setiawan, S., & Mulyadi, M. (2023). Characteristics of Pineapple Waste as Liquid Organic Fertilizer and Its Effect on Ultisol Soil Fertility. International Journal of Multi Discipline Science (IJ-MDS), 6(1), 38-45.
Wahyuni, S., Ramli, R., & Mahfud, M. (2016). Pengaruh cara pengeringan dan teknik ekstraksi terhadap kualitas simplisia dan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Jurnal Teknologi Agro-Industri, 3(1), 53-61.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Maria Peratenta Sembiring, Desi Heltina, Ayu Azhari, Afragenia Zelfira, Melisa Phebeyola E. Tarigan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.