DAYA ADSORPSI KARBON AKTIF DARI CANGKANG KEMIRI TERHADAP KADAR BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK GORENG BEKAS
Main Article Content
Abstract
Kebutuhan akan konsumsi minyak goreng baik itu dalam skala rumah tangga maupun skala industri pangan seperti industri makanan (snack), kerupuk, mie instant semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan konsumsi minyak goreng mengakibatkan ketersediaan minyak di pasar kadang kala tidak mencukupi kebutuhan konsumen, sehingga kerap kali terjadi penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang dengan pemanasan suhu yang tinggi mengakibatkan terbentuk senyawa aldehida, keton, serta bau tengik, yang mempengaruhi mutu dan gizi bahan pangan yang digoreng. Alternatif pengolahan minyak goreng bekas adalah melalui proses adsorpsi dengan karbon aktif dari cangkang kemiri (Aleurites moluccana). Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar bilangan peroksida minyak dengan melihat perbandingan sebelum dan sesudah pemurnian dengan arang aktif. Penentuan bilangan peroksida menggunakan titrasi iodometri, proses pengukuran dilakukan pada sampel minyak goreng baru, minyak goreng bekas, dan minyak goreng bekas setelah dimurnikan menggunakan arang aktif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar bilangan peroksida pada sampel minyak goreng sesudah 6 kali penggorengan. Sebelum pemberian arang aktif kadar bilangan peroksida sebesar 9,3762 meq O2/kg, setelah pemberian arang aktif dari cangkang kemiri kadar bilangan peroksida berkurang menjadi 7,3428 meq O2/kg. Hal ini menunjukkan bahwa karbon aktif efektif menurunkan kadar bilangan peroksida dan penjernihan warna pada minyak goreng bekas.
Kata Kunci : Minyak Goreng, Cangkang Kemiri, Bilangan Peroksida, Arang Aktif.
Downloads
Article Details
References
Acar OC, Pollio M, Di Monaco R, Fogliano V, Gokmen V. 2012. Effect of Calcium on Acrylamide Level and Sensory Properties of Cookies, Food Bioprocess Technol. 5(5). Pp. 19-26.
Anonim 2002. SNI-3741-2002. Standar Mutu Minyak Goreng. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Anonim. 1995. SNI 06-3730-1995. Arang Aktif Teknis. Badan Standarsisasi Nasional. Jakarta.
Dewi M.T., Hidajati, N. 2012. Peningkatan Mutu Minyak Goreng Curah Menggunakan Absorben Bentonit Teraktivasi. Jurnal Kimia UNESA. Vol. 1, No.2. Hal 47-52.
Ramdja, A Fuad, dkk. 2010. Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Ampas Tebu Sebagai Adsorben. Jurnal Teknik Kimia Universitas Sriwijaya. Vol.17, No.1.
Thadeus,M.S. 2015. Bahaya Penggunaan Minyak Jelantah Bagi Kesehatan. http://fk.ugm.ac.id/2015 /03/bahaya-minyak-jelantah. Diakses Tanggal 25 Maret 2015.
Wahjuni, S., Kostradiyanti, B. 2008. Penurunan Angka Peroksida Minyak Kelapa Tradisional Dengan Adsorben Arang Sekam Padi Ir 64 Yang Diaktifkan Dengan Kalium Hidroksida.
Widayat, Suherman, Haryani, K. 2006. Optimasi Proses Adsorbsi Minyak Goreng Bekas Dengan Adsorbent Zeolit alam: Studi Pengurangan Bilangan Asam. Jurnal Teknik Gelagar. Vol. 17. Hal. 77 – 82.