ANALISIS LOGAM TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) PADA KOPI BUBUK TIDAK BERMEREK YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI
Main Article Content
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas kopi terbanyak di dunia. Tentu hal ini, sangat membanggakan mengingat Indonesia merupakan negara agraris. Selain itu kopi merupakan bahan minuman yang banyak digemari masyarakat. Namun, dalam mengkonsumsi kopi kita perlu waspada akan komposisi kopi yang akan kita konsumsi. Dalam kopi bisa kita temukan logam-logam berbahaya seperti timbal seng, tembaga, merkuri,besi, kadmium, kobalt, timbal, nikel yang terlarut dalam air. LOgam-logam ini kemungkinan berasal dari pemakaian pestisida serta pemupukan yang berlebihan dan dapat juga berasal dari tanah tempat tumbuhnya kopi tersebut. Jika kopi sudah tercemar akan membahayakan kesehatan. Penelitian ini bersifat deskripsi dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) yang bertujuan untuk menganalisa logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu) pada kopi bubuk tidak bermerek yang dijual di beberapa pasar tradisional di Medan. Dari data yang diperoleh diketahui, hasil analisis logam Cu didalam sampel kopi bubuk 1 (KL) menunjukkan kadar logam Cu yang berkisar antara 0,6 mg sampai 0,8 mg dan kadar Pb 0,31 mg/kg sampai 0,42 mg/kg; dan hasil analisis logam Cu didalam sampel kopi bubuk 2 (SS) menunjukkan kadar logam Cu yang berkisar antara 0,7 mg sampai 0,8 mg dan kadar Pb 0,35 mg/kg sampai 0,48 mg/kg; sedangkan hasil analisis logam Cu didalam sampel kopi bubuk 3 (H) menunjukkan kadar logam Cu yang berkisar antara 0,6gram sampai 0,8mg dan kadar Pb o,32mg/kg sampai 0,45 mg/kg . Berdasarkan SNI untuk kopi bubuk, kadar logam Cu maksimal yang diperbolehkan sebesar 30 mg/kg dan Pb sebesar 2 mg/kg. Berdasarkan perolehan data di atas maka dikatakan bahwa ketiga sample kopi bubuk tak bermerek yang dianalisa secara keseluruhan telah memenuhi standar SNI yang telah ditentukan.
Downloads
Article Details
References
[2] Baryatik, Puput, et al. "Pemanfaatan Arang Aktif Ampas Kopi sebagai Adsorben Kadmium pada Air Sumur (The Usage of Coffee Waste Actived Charcoal as Adsorbent of Cadmium in Well Water)." (2019).
[3] Darmono. 1995. Logam Dalam Sisten Biologi Makhluk Hidup. Penerbit Universitas Indonesia. UI- Press. Jakarta.
[4] Puspitasari, Ririn, Sugito Sugito, and Friska Syaiful. Pengaruh Komposisi Jenis Kopi dan Lama Penyangraian Terhadap Karakteristik Kopi Bubuk Berdasarkan Standarisasi Nasional Indonesia. Diss. Sriwijaya University, 2020.
[5] Rahardjo, Pudji. Kopi. Penebar Swadaya Grup, 2012.
[6] Rizki Handayani. 2007. Analisis Cemaran Logam (Pb, Cu, Sn, Zn) Pada Kopi Bubuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.Jakarta.
[7] Tryastuti, Nelly Rizky, Kiki Yuliati, and Filli Pratama. Karakteristik Kopi Hijau Robusta Pada Berbagai Tingkat Kematangan Biji Kopi. Diss. Sriwijaya University, 2017.
[8] WHO. (2004). Guidelines for drinking-water quality. Sixty-f rst meeting, Rome, 10 – 19 June 2003. Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives.
[9] Widowaty, Windy, Akhmad Zakaria, and Tia Yura Nurfiana. "Analisis Cemaran Logam (Cu dan Zn) Pada Kopi Bubuk." Agroscience (AGSCI) 10.1 (2020): 79-83.