HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 MEDAN
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 MEDAN
DOI:
https://doi.org/10.51544/mutiarapendidik.v1i1.81Abstract
Masa remaja merupakan masa peralihan dimana masa anak-anak beranjak menuju
masa dewasa yang mana pada masa itu anak sudah dapat berintegrasi dengan orang
dewasa dan mempunyai tingkatan yang sama dengan orang dewasa sekurang-kurangnya
dalam hak. Monks (2004) sendiri memberikan batasan usia masa remaja adalah masa
diantara 12-21 tahun dengan perincian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa
remaja pertengahan, dan 18-21 tahun masa remaja akhir. Merokok merupakan istilah
yang digunakan untuk aktivitas menghisap rokok atau tembakau dalam berbagai cara.
Merokok itu sendiri ditujukan untuk perbuatan menyalakan api pada rokok sigaret atau
cerutu, atau tembakau dalam pipa rokok yang kemudian dihisap untuk mendapatkan efek
dari zat yang ada dalam rokok tersebut (Basyir, 2005). Kebiasaan merokok sudah meluas
dihampir semua kelompok masyarakat di Indonesia dan cenderung meningkat dikalangan
remaja. Pada umumnya alasan mereka merokok ingin mencoba sesuatu yang baru, ikut
ikutan agar bisa diterima oleh teman-temannya, supaya kelihatan dewasa, atau karena
dilarang, akhirnya menjadi penasaran padahal kebiasaan merokok bukan hanya dapat
merugikan diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang disekitarnya (Johnson, 2005).
Dengan perilaku merokok yang awal mulanya hanya sekedar mencoba-coba sebagai
lambang kebersamaan dalam pergaulan untuk menunjukkan tingkat kepercayaan diri
remaja yang menjadi tren dalam pergaulan remaja.
Kata Kunci : Kepercayaan Diri, Perilaku Merokok, Remaja