PENGARUH POS KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN (PKRP) TERHADAP PENGETAHUAN PEKERJA PEREMPUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI
DOI:
https://doi.org/10.51544/jmkm.v9i2.5697Keywords:
Pengetahuan, Kesehatan, ReproduksiAbstract
Latar Belakang: Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Untuk menjaga dan memelihara kesehatan reproduksi pada perempuan pekerja sangat disarankan setiap tempat kerja mempunyai Pos Kesehatan Reproduksi Perempuan. Pos kesehatan reproduksi perempuan adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari oleh untuk dan bersama masyarakat pekerja melalui pemberian pelayanan kesehatan dengan pendekatan utama promotif dan preventif.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor pengetahuan pekerja perempuan tentang kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan Pos Kesehatan Reproduksi Perempuan.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan model One group pretest posttest design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja perempuan yang bekerja secara rutin di Juragan Dimsum dengan menggunakan metode total sample sehingga sampel berjumlah 30 orang.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian rata-rata pengetahuan responden sebelum intervensi adalah 49,80 dan rata-rata pengetahuan responden sesudah intervensi adalah 71,90 dengan beda rata-rata adalah 22,1 dengan standar deviasi 14,73.
Kesimpulan : Maka disimpulkan terdapat perbedaan skor pengetahuan pekerja perempuan tentang kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa metode Pos Kesehatan Reproduksi dapat meningkatkan pengetahuan pekerja perempuan. Pelaksanaan PKRP sebaiknya dilakukan dengan membuat kontrak atau kesepakatan jadwal dengan perusahaan supaya Pos Kesehatan Reproduksi Perempuan tidak mengganggu produktivitas pekerja. Selain itu pemeriksaan kesehatan pada meja 2 baiknya ditambah dengan pemeriksaan lainnya seperti pengukuran tinggi badan, dan lain lain yang dirasa perlu.
Downloads
References
Admin, dan Sri Emilda. 2021. “Analisis Kesehatan Reproduksi Pada Remaja.” Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 11(21): 93–101.
Darwin, Muhadjir, dan Mahendra Wijaya. 2006. “Kesehatan Reproduksi Pekerja Wanita*.” Populasi 5(2): 51–61.
Djakaria, Mulyani. 2018. “Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Wanita Untuk Memperoleh Hak-Hak Pekerja Dikaitkan Dengan Kesehatan Reproduksi.” Jurnal Bina Mulia Hukum 3(1): 1–14.
Elfriana. 2022. “Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP).”
Indonesia BBC News. 2022. “Lebih dulu diatur di Indonesia, Spanyol gagas cuti haid, tapi mengapa hak ini jarang didapat banyak pekerja perempuan?”
Kosanke, Robert M. 2019. “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Reproduksi Pekerja Perempuan Di PT. IGP Internasional Yogyakarta.” : 1–8.
Purnama, Sari Riski, dan Agustang (Universitas Negeri Makassar) Andi. 2021. “Peran Ganda Ibu Rumah Tangga (Studi Kasus Pada Tukang Cuci Mobil/Motor.” Jurnal Pendidikan Sosiologi 1(2): 106–13
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Vierto Irennius Girsang, Priska Helni Swandy Mendrofa, Laura Mariati Siregar, Asima Sirait, Yunita Purba

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.