HUBUNGAN FAKTOR MATERNAL TINGGI BADAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 25-59 BULAN

Authors

  • Isabella Rahmawati STIKes Akbidyo
  • Endang Khoirunnisa STIKes Akbidyo
  • Kurniasari Pratiwi STIKes Akbidyo

DOI:

https://doi.org/10.51544/jmkm.v9i2.5548

Keywords:

stunting, tinggi badan, Balita

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan masalah gizi global yang mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak, serta meningkatkan risiko penyakit di masa depan. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling signifikan di dunia. Di tingkat global, sekitar 22% anak di bawah lima tahun (balita) mengalami stunting. Penyebab utama stunting sangat kompleks, melibatkan faktor gizi yang tidak memadai pada ibu hamil dan balita, sanitasi yang buruk, serta kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan.

Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 25- 59 bulan di Posyandu desa Panggungharjo.

Metode: Penelitian kuantitatif observasional dengan desain case control. Dilakukan pengukuran variabel terikat yaitu stunting, dan variabel bebas (Tinggi Badan ibu) dicari secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini  adalah balita usia 25- 59 bulan di Posyandu desa Panggungharjo Sampel menggunakan simple rundom sampling.sebanyak 120 orang yaitu 60 ibu sebagai kelompok kontrol dan 60 ibu sebagai kelompok kasus.

Hasil: Hasil uji statistik didapatkan p-value 0,001 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting. Stunting berpeluang 4,692 kali (95% ci 1,142-20,186) pada balita yang lahir dari ibu dengan tinggi badan kurang dari 145cm dibanding balita yang lahir dari ibu dengan tinggi lebih dari 145cm.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan dan bermakna antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 25-59 bulan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

BKKBN. (2021). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2021). Laporan Status Gizi dan Kesehatan Ibu di Indonesia. BKKBN

Desa Panggungharjo. (2022). Stunting Adalah problema bersama warga desa. Https://Www.Panggungharjo.Desa.Id/Stunting-Adalah-Problema-Bersama-Warga-Desa/.

Devaki, G., & Shobha, R. (2018). Maternal anthropometry and low birth weight: A review. Biomedical and Pharmacology Journal, 11(2), 815–820. https://doi.org/10.13005/bpj/1436

Glewwe, P. , et al. (2001). Child nutrition and cognitive achievement. The World Bank Economic Review, 15(2), 171–187.

Hadibah Hanum, N. (2019). Hubungan Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan. 78–84. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i2.2019.78-84.

Hoddinott, J., Alderman, H., Behrman, J. R., Haddad, L., & Horton, S. (2013). The economic rationale for investing in stunting reduction. Maternal and Child Nutrition, 9(S2), 69–82. https://doi.org/10.1111/mcn.12080.

Hossain, M. S. , R. M. M. , & A. F. , 26(4), 657-662. (2017). The Relationship Between Maternal Anthropometric Characteristics and Stunting in Children Under Five Years of Age in Bangladesh. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 26(4), 657–662.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2022. Kementrian Kesehatan RI.

Musfiroh, M., Leonardo, A., Uin, S., Gunung, S., & Bandung, D. (n.d.). Exclusive Breastfeeding as an Effort to Prevent Stunting in Toddlers Ilham Arief STIkes Widya Dharma Husada Tangerang. https://doi.org/10.14704/nq.2022.20.5.NQ22664.

Oktavia, Y. dkk. (2023). Hubungan Tinggi Badan Ibu dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Branti Raya Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022. Jurnal Gizi Aisyah, 6(1), 9–16.

Safinatunnaja, B. (2019). Hubungan Tinggi Badan Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan. In JIKF (Vol. 7, Issue 1).

Sholeha, A. (2023). Hubungan Tinggi Badan Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo Tahun 2022. Healthy Tadulako Journal, 9(1), 19–6.

Sriyanah, N., Suswani, A., Panrita Husada Bulukumba, S., Kec Gantarang, J., Bulukumba, K., Selatan, S., Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar, S., Cendrawasih, J., Mappakasunggu, B., Makassar, K., & Sulawesi, S. (2022). Determinants Of Stunting In Pre-School-Aged Children In Ujung Bulu Subdistrict. In Global Health Science Group (Vol. 3, Issue 1). http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/PICNHS.

W. Andari, T. S. and B. A. P. (2020). Tinggi Badan Ibu Sebagai Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Pleret Dan Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Journal of Nutrition College, 9(4), 235–240.

World Health Organization. (2023). Stunting: A global issue.

Yulianti, M., Hasanah, P. N., Sutisna, S., Karwati, K., & Suminar, C. (2022). Factors associated with stunting among children below five years of age: A mixed method study. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 10(2), 61. https://doi.org/10.21927/ijnd.2022.10(2).61-70.

Downloads

Published

2024-12-23

How to Cite

Rahmawati, I., Khoirunnisa, E., & Pratiwi, K. (2024). HUBUNGAN FAKTOR MATERNAL TINGGI BADAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 25-59 BULAN. JURNAL MUTIARA KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 102–107. https://doi.org/10.51544/jmkm.v9i2.5548