JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI <p style="text-align: justify;">Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sari Mutiara Indonesia berupaya untuk memaparkan pemikiran kritis maupun hasil penelitian yang berpijak kepada eksistensi Ilmu Komunikasi menghadapi dinamika ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sari Mutiara Indonesia terbit 2 kali selama satu tahun. Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sari Mutiara mencoba menjadi sarana publikasi pemikiran dosen dan praktisi untuk berbagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang Ilmu Komunikasi</p> <p style="text-align: justify;"><strong>eISSN: <a title="eISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1487661056" target="_blank" rel="noopener">2579-8332</a> (media online)</strong></p> UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA en-US JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI 2579-8332 KOMPARASI RETORIKA ARISTOTELES MELALUI PIDATO, ADU PENDAPAT DALAM DEBAT CALON GUBERNUR / WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA 2024 TERHADAP HASIL PERHITUNGAN KPU https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5884 <p>Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi, bentuk demokrasi yang dilakukan adalah pemilihan umum yang dilakukan dari level presiden hingga pemimpin daerah. Pemilihan gubernur DKI Jakarta 2024 menghadirkan 3 calon pasang calon, yang terdiri atas pasangan calon Ridwan Kamil dan Suswono, Dharma dan Kun dan Pramono Anung dan Rano Karno, Penelitian ini dilakukan komparasi Retorika Aristoteles melalui canons of rhetoric dan nilai berdasarkan etos, patos dan logos, yang kemudian hasilnya akan dikorelasikan dengan hasil perhitungan cepat dan hasil perhitungan KPU para calon. Retorika banyak diyakini sebagai teori pertama dalam ilmu komunikasi, dimana pertama kali dikembangkan di Yunani oleh Corax dan muridnya Tisias, Teorinya berisikan hal persuasi yang ada di Pengadilan. Hingga akhirnya teori ini banyak dikembangkan oleh Aristoteles. (Ruben &amp; Stewart, 2006) Penelitian ini menggunakan analisis isi atau konten analisis yang diolah secara kuantitatif dengan sampel seluruh debat cagub dan cawagub DKI Jakarta yang dilakukan secara resmi oleh KPU. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa nilai Pramono Anung- Rano Karno memiliki nilai canons of rhetoric, etos, patos dan logos dengan nilai tertinggi, hal ini sesuai dengan perolehan suara yang diperkirakan oleh berbagai lembaga quick count dan hasil KPU. Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno memiliki nilai etos tertinggi. Pemaparan data diatas menunjukkan bahwa untuk memenangkan pemilihan daerah faktor Retorika Aristoteles ( Canons of rhetoric, etos, patos dan logos) signifikan dalam mempengaruhi pilihan masyarakat. Faktor yang terdapat dalam Canons of rhetoric beserta etos, patos dan logos saling terikat untuk memberikan penilaian publik.</p> Angia Sulaeman Haris Pramajakti Irwansyah Copyright (c) 2025 Angia Sulaeman, Haris Pramajakti, Irwansyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-20 2025-06-20 9 1 1 14 10.51544/jlmk.v9i1.5884 KONTRIBUSI HUMAN RELATIONS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI INSTANSI PEMERINTAH: STUDI KASUS DI BPPMHKP PALEMBANG https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5887 <p>This study aims to examine the contribution of human relations in enhancing employee work motivation within government institutions, particularly at the Agency for the Control and Supervision of Marine and Fishery Product Quality (BPPMHKP) in Palembang City. Employing a descriptive qualitative approach, data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The research is grounded in Abraham Maslow’s hierarchy of needs theory and the ten principles of human relations proposed by Sondang P. Siagian. The findings reveal that the implementation of human relations practices at BPPMHKP Palembang positively influences employee motivation. Harmonious working relationships, recognition of employee contributions, and open communication are identified as key factors that drive enthusiasm and productivity among employees. Nevertheless, several challenges persist, such as uneven workloads and limited access to training programs, which require further managerial attention. This study concludes that effective human relations can serve as a strategic approach to fostering a supportive and motivating work environment within the public sector</p> Cantika Fadiya Adillah Sepriadi Saputra Muhamad Arif Setiawan Copyright (c) 2025 Cantika Fadiya Adillah, Sepriadi Saputra, Muhamad Arif Setiawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-20 2025-06-20 9 1 15 31 10.51544/jlmk.v9i1.5887 DOCTOR INFLUENCER DAN KEBANGKITAN MEDIS DIGITAL: STUDI KONSEPTUAL DALAM EKOSISTEM TEKNOLOGI KOMUNIKASI 4.0 DI INDONESIA https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5893 <p><strong>Pandemi Covid-19 menandai transformasi besar dalam komunikasi kesehatan publik di Indonesia dan global. Salah satu dampak paling menonjol adalah munculnya fenomena </strong><strong><em>doctor influencer</em></strong><strong>, yaitu praktisi medis yang memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan edukasi kesehatan, membangun persona publik, serta mempengaruhi opini masyarakat. Fenomena ini menandai kebangkitan medis digital, di mana otoritas profesional tidak lagi hanya dibangun melalui institusi formal, tetapi juga melalui kehadiran digital dan interaksi khalayak. Tulisan ini merupakan studi konseptual yang bertujuan memahami rekonstruksi otoritas medis dalam ekosistem teknologi komunikasi 4.0 melalui kemunculan </strong><strong><em>doctor influencer</em></strong><strong>. Kajian dilakukan dengan pendekatan </strong><strong><em>critical review</em></strong><strong> terhadap 35 artikel jurnal ilmiah menggunakan metode analisis tematik-kritis, yang berfokus pada pergeseran komunikasi kesehatan, medialisasi profesi, serta perubahan dalam struktur otoritas pengetahuan akibat digitalisasi. Dengan menggunakan kerangka ekosistem teknologi komunikasi (Grant, 2016; Schwab, 2016), penelitian ini menganalisis bagaimana </strong><strong><em>enabling factors</em></strong><strong> seperti media sosial, motivasi personal, dan krisis kepercayaan publik terhadap institusi formal mempercepat disrupsi tersebut. Temuan konseptual dari studi ini diharapkan memberikan kontribusi akademik dalam wacana komunikasi profesi dan implikasi praktis bagi tata kelola etika serta regulasi komunikasi medis digital di masa depan</strong>.</p> Lasmita Nurana Angia Sulaeman Tiara Annisa Zephania Niken Febrian Ernungtyas Copyright (c) 2025 Lasmita Nurana, Angia Sulaeman, Tiara Annisa Zephania, Niken Febrian Ernungtyas https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-20 2025-06-20 9 1 32 50 10.51544/jlmk.v9i1.5893 KOMUNIKASI KEARIFAN LOKAL PEUSIJUK SEBAGAI IDENTITAS DAN CITRA BUDAYA MASYARAKAT ACEH https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5921 <p>Peusijuk is a cultural heritage of the Acehnese community that embodies deep religious, social, and symbolic values. The background of this study lies in the need to understand peusijuk not merely as a ceremonial ritual, but as a form of cultural communication that contributes to the construction and preservation of Acehnese identity and cultural image. This research aims to explore peusijuk as a form of local wisdom communication that reflects relational identity, shapes cultural imagery, and functions as a medium of social interaction. This study employs a qualitative descriptive method, with data collected through observation, interviews, and documentation. Data analysis was conducted using data reduction techniques, and data validity was ensured through source triangulation. The results show that peusijuk not only strengthens social cohesion within the Acehnese community but also conveys symbolic messages reflecting values such as harmony, gratitude, and blessing. The tradition is capable of adapting to local variations and evolving societal contexts, though it faces challenges from modernization. In conclusion, peusijuk serves as an effective medium of cultural communication that helps maintain local wisdom and reinforces the collective identity of the Acehnese people. Therefore, educational and creative efforts are needed to ensure its relevance and continuity in modern society.</p> Sheila Mustira Detya Wiryany Copyright (c) 2025 Sheila Mustira, Detya Wiryany https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-20 2025-06-20 9 1 51 68 10.51544/jlmk.v9i1.5921 KOMUNIKASI PEMASARAN DIGITAL UNTUK MEMBANGUN CITRA DAN DAYA TARIK DESA WISATA MEKARLAKSANA CIKANCUNG KABUPATEN BANDUNG https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5917 <p>Desa Wisata Mekarlaksana di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, merupakan destinasi yang memadukan kekayaan budaya lokal, potensi alam, dan pendekatan digital dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat. Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya komunikasi pemasaran digital sebagai strategi utama dalam membangun citra dan daya tarik destinasi wisata di era digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas strategi komunikasi pemasaran digital dalam memperkenalkan potensi wisata Desa Mekarlaksana kepada masyarakat luas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok, serta pengelolaan website resmi desa, mampu meningkatkan visibilitas dan engagement wisatawan secara signifikan. Strategi digital yang digunakan meliputi storytelling, copywriting, konten visual berkualitas, serta kolaborasi dengan influencer dan travel blogger. Digital marketing terbukti berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisatawan hingga 75%. Selain itu, keterlibatan Pokdarwis dan masyarakat dalam promosi digital turut memperkuat citra desa serta memperluas jangkauan pemasaran. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan SDM dan infrastruktur, komunikasi pemasaran digital tetap menjadi solusi efektif dalam mempromosikan desa wisata secara berkelanjutan. Kesimpulannya, strategi digital yang terencana dan partisipatif dapat membangun citra positif sekaligus meningkatkan daya saing Desa Wisata Mekarlaksana dalam industri pariwisata lokal maupun nasional.</p> Deviana Safitri Ahmad Taufiq Maulana Ramdan Copyright (c) 2025 Deviana Safitri, Ahmad Taufiq Maulana Ramdan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-20 2025-06-20 9 1 69 81 10.51544/jlmk.v9i1.5917 OPINI MASYARAKAT DESA KEDATIM (KEBUNDADAP TIMUR), SARONGGI, SUMENEP TERHADAP TRANSFORMASI LAHAN KONSERVASI MANGROVE MENJADI TEMPAT WISATA https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5889 <p>Opini publik warga sekitar mangrove Kedatim menjadi hal penting untuk keberlangsungan destinasi wisata. Pasalnya perubahan status mangrove menjadi tempat wisata membawa dampak bagi kebiasaan kehidupan baik secara sosial, lingkungan, ekonomi dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk; Mengetahui Opini warga sekitar Mangrove Kedatim terhadap transformasi fungsi konservasi menjadi tempat wisata. Sebanyak 76 responden sebagai sampel menjawab pertanyaan wawancara dengan kuesioner. Sampel ditentukan dengan metode proposional cluster sampling, yaitu penggunaan perwakilan berimbang berdasarkan kelompok klaster. Peneliti harus mengetahui besar kecil unit-unit populasi yang ada, kemudian mengambil wakil dari unit-unit populasi tersebut dengan sistem perwakilan yang berimbang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Opini warga sekitar Mangrove Kedatim terhadap transformasi fungsi konservasi menjadi tempat wisata dalam 3 (tiga) Aspek, yakni <em>Knowledge</em> (Pengetahuan), <em>Attitude</em> (Sikap), <em>Practice</em> (Tindakan) adalah sebagai berikut. Masyarakat desa Kedatim tahu terhadap lahan konservasi mangrove yang ada didesa tersebut, tahu bahwa lahan mangrove tersebut telah berkembang menjadi lokasi wisata yang dikelola oleh pemerintah desa. Mereka juga mengapresiasi perkembangan lahan konservasi tersebut hingga bisa menjadi lokasi wisata yang terkenal dengan mengedepankan sumberdaya lokal.. Kearifan lokal madura yang percaya pada pemerintah desa (<em>klebun</em>) membuat stabilitas pengelolaan berjalan baik, resistensi masyarakat hanya akan muncul bila terjadi pelanggaran etik, moral, dan agama. Salah satu dari sikpa masyarakat desa kedatim adalah menolak penambahan SDM (impor) pekerja dan pengelola dari daerah lain di lahan tersebut dan berharap pemerintah desa melibatkan lebih banyak warga local. Penelitian ini menemukan keterlibatan tersebut hanya dimaknai sebagai pekerja / pegawai, bukan sebagai pegiat kewirausahaan yang sebenarnya potensial dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.</p> Rio Kurniawan Muhtar Wahyudi Copyright (c) 2025 Rio Kurniawan, Muhtar Wahyudi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-20 2025-06-20 9 1 82 96 10.51544/jlmk.v9i1.5889 KOMUNIKASI BUDAYA PADA MASYARAKAT PULAU ARAR PAPUA BARAT DAYA (STUDI KASUS KOMUNIKASI BUDAYA SEBAGAI CITRA BUDAYA MASYARAKAT KAMPUNG ARAR) https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5847 <p><strong>Arar village has diversity in it, the existence of this diversity is the existence of mixed cultures in Arar village. This makes cultural exchange and communication interaction. Communication in Arar village refers to the daily interaction of local people, symbolic interaction, the formation of cultural images by local people and immigrants, and the realization of harmony and tolerance in daily life. The purpose of this researcher is to observe the daily interaction of local people, the formation of cultural images by local people and immigrants, and the realization of harmony and tolerance in community life. This intercultural communication interaction is influenced by the various cultures in Arar village. This study uses social constructivism theory with a case study approach. Researchers use an interpretive paradigm. The methods used by researchers include interviews, observations, and library research. The results of this study Arar village has diversity, the existence of this diversity creates cultural communication in afar village such as interpersonal communication, symbolic interaction, cultural images, cultural products created, as well as mutual tolerance and maintaining harmony amidst differences in ethnicity, race, and religion. And the relationship between theory and its results has strong relevance in understanding cultural communication in Arar village. This theory emphasizes that knowledge and meaning are built through social interaction and shared experiences. In the context of Arar village, cultural communication occurs when people exchange information, values, traditions through conversation and everyday experiences. This process allows them to form a shared identity and understand the world around them. Through social interaction, local people and immigrants build meanings related to their culture.</strong></p> Syifa Hanifa Detya Wiryany Copyright (c) 2025 Syifa Hanifa, Detya Wiryany https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-20 2025-06-20 9 1 97 111 10.51544/jlmk.v9i1.5847 ANALISIS KEGIATAN HUMAS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA DALAM MENINGKATKAN REPUTASI LEMBAGA https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5867 <p>Reputation is a very valuable asset for all universities, with a good reputation not only increasing public trust but also attracting prospective students, cooperation partners and increasing the power of higher education at the national and international levels. In this case the role of public relations and other units in the institution becomes very important in building, maintaining and improving the reputation of a college in order to be able to compete with other universities, through public relations activities to internal audiences and external audiences external public as the target of its activities, in this study the researcher wants to examine what the strategy of public relations activities of UIN SU in building the reputation of North Sumatra State Islamic University, this research uses descriptive qualitative research type. In addition, this research uses several things to be able to obtain data, namely interviews, observation and documentation. Then to check the validity of the data that has been analyzed using data triangulation techniques. So this research concludes that strengthening the capacity of Public Relations, crisis management, and optimizing cooperation with internal units, media and external agencies need to be carried out in order to maintain and improve the reputation of the State Islamic University</p> Hanif Muzhaffar Erwan Efendi Copyright (c) 2025 Hanif Muzhaffar, Erwan Efendi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-20 2025-06-20 9 1 112 123 10.51544/jlmk.v9i1.5867 ANTI-SHARENTING SELEBRITAS: STRATEGI NON-DISCLOSURE DAN ETIKA VISIBILITAS ANAK DI MEDIA SOSIAL https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5958 <p>This conceptual paper critically examines the practice of anti-sharenting among Indonesian celebrities as a deliberate and ethical form of digital privacy management. Focusing on the case of Raisa Andriana and Hamish Daud, who consistently choose not to disclose their child’s identity online despite having a massive public following, this study applies Communication Privacy Management (CPM) theory to analyze the dynamics of non-disclosure, boundary control, and privacy turbulence within family communication. Through a critical review of 42 academic articles and narrative comparison with more performative celebrity families, the paper positions anti-sharenting not as absence or neglect, but as a conscious form of mindful parenting and symbolic resistance against the pressures of algorithmic visibility. The findings highlight how the refusal to expose children on social media can serve as a communicative strategy that prioritizes ethical reflection, child autonomy, and affective responsibility. By reframing invisibility as active agency, this study contributes to expanding sharenting discourse and encourages future research to consider non-visibility as a valid and protective parenting choice in the digital era.</p> Tiara Annisa Zephania Yolanda Natasia Letare Copyright (c) 2025 Tiara Annisa Zephania, Yolanda Natasia Letare https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-25 2025-06-25 9 1 124 139 10.51544/jlmk.v9i1.5958 PENGARUH REVIEW PRODUK DI APLIKASI INSTAGRAM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK FASHION (SURVEY DI KALANGAN FOLLOWER AKUN IG @FADILJAIDI) https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JLMI/article/view/5880 <p>Di era digital, media sosial, khususnya Instagram, telah menjadi platform utama untuk pemasaran produk, dan ulasan produk yang dibagikan oleh pengguna atau influencer memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini mengadopsi teori modeling Albert Bandura yang menjelaskan bagaimana individu dapat belajar dan meniru perilaku orang lain yang dianggap sebagai role model. Dalam hal ini, influencer seperti Fadil Jaidi berperan penting dalam membentuk persepsi dan minat beli konsumen, khususnya generasi muda yang aktif menggunakan media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan penyebaran kuesioner kepada responden yang mengikuti akun Fadil Jaidi di Instagram dan memiliki pengalaman dalam membeli produk fashion berdasarkan ulasan yang diberikan oleh influencer tersebut. Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan terhadap influencer, persepsi kualitas produk, dan keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana ulasan produk di media sosial, terutama oleh influencer, dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen di Indonesia, khususnya dalam industri fashion. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi pemasaran berbasis media sosial dan influencer di masa depan serta memberikan rekomendasi bagi brand dalam memanfaatkan kekuatan influencer untuk menarik minat konsumen. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang bagaimana kehadiran influencer dalam media sosial dapat memengaruhi tidak hanya perilaku konsumen, tetapi juga memperkuat posisi brand di pasar yang semakin kompetitif. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan di era digital ini.</p> Salsabila Azizah Hendri Prasetya Dini Wahdiyati Copyright (c) 2025 Salsabila https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-06-25 2025-06-25 9 1 140 152 10.51544/jlmk.v9i1.5880