https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Elektromedik/issue/feedJURNAL MUTIARA ELEKTROMEDIK2025-12-10T14:04:38+07:00Fitri Apriyulidafitri.apriyulida@yahoo.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Mutiara Elektromedik diterbitkan oleh Program Studi DIII Teknologi Elektro-Medis Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Sari Mutiara Indonesia di Medan sebagai media untuk menyalurkan pemahaman tentang asfek-asfek sain dan teknologi informasi berupa hasil penelitian lapangan atau laboratorium maupun studi pustaka dengan Scope : Teknologi Elektromedik, Teknik Elektro, Teknologi Radiologi Pencitraan, Teknologi Instrumentasi, Fisika medis, Rekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yakni bulan Juni dan Desember.</p> <p><strong>E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1515406017">26147963</a> (Online-Elektronik) | Terakreditasi <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/11157">SINTA 5</a></strong></p>https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Elektromedik/article/view/6545ANALISIS AKURASI DAN EFISIENSI SISTEM PENILAIAN LUKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN WOUND ASSESMENT DIGITAL2025-12-10T12:48:01+07:00Henny Syapitriheny_syahfitri86@yahoo.comRiah Ukur Gintingriahukur@gmail.comMarthalena Simamoramartalena@sari-mutiara.ac.idRinawati Sembiringrinawatipandiaz@yahoo.comAsrizal Asrizalasrizal@yahoo.com<p><strong>Latar belakang</strong>: Penilaian luka secara manual masih menghadapi tantangan berupa variasi subjektivitas antar penilai yang dapat memengaruhi akurasi dan konsistensi hasil evaluasi klinis. Seiring meningkatnya beban penanganan luka kronis dan kebutuhan transformasi digital layanan kesehatan, sistem penilaian luka berbasis teknologi menjadi alternatif yang berpotensi meningkatkan ketepatan dan efisiensi kerja tenaga kesehatan. Namun, efektivitas implementasi teknologi ini masih bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor pengguna, kondisi klinis, serta karakteristik luka.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> menganalisis akurasi, konsistensi, dan efisiensi penilaian luka digital serta memahami pengalaman tenaga kesehatan dalam menggunakannya dalam praktik klinis.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus intrinsik di Asri Wound Care Center Medan. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan tenaga medis luka dan dokter, serta observasi langsung terhadap penggunaan aplikasi penilaian luka digital. Analisis tematik dilakukan untuk mengidentifikasi pola pengalaman dan persepsi terkait akurasi, alur kerja, dan aspek subjektif klinis.</p> <p><strong>Hasil</strong>: menunjukkan bahwa penilaian luka digital memberikan akurasi dan konsistensi yang lebih tinggi dibandingkan metode manual, terutama dalam pengukuran ukuran luka dan identifikasi jaringan. Digital wound assessment juga meningkatkan efisiensi waktu melalui proses dokumentasi otomatis yang mempercepat alur kerja klinis. Meskipun demikian, beberapa aspek subjektif seperti bau luka, nyeri, dan penilaian kedalaman luka tetap membutuhkan pemeriksaan manual.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> bahwa teknologi penilaian luka digital merupakan alat bantu yang efektif dalam meningkatkan kualitas evaluasi luka, tetapi belum dapat sepenuhnya menggantikan peran klinis tenaga kesehatan. Pendekatan hibrid yang menggabungkan kemampuan teknologi dengan keahlian klinis tetap menjadi strategi terbaik untuk menghasilkan penilaian luka yang komprehensif dan akurat</p>2025-12-10T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Henny Syapitri, Riah Ukur Ginting, Marthalena Simamora, Rinawati Sembiring, Asrizalhttps://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Elektromedik/article/view/6532PEMANTAUAN PASIEN KRITIS BERBASIS MEWS UNTUK DETEKSI DINI MELALUI ANALISIS LAJU PERNAPASAN DAN DETAK JANTUNG 2025-12-09T16:01:36+07:00Lusiana Lusianalusiana.tekmed@poltekkes-surabaya.ac.idM Ridha Mak’ruflusiana.tekmed@poltekkes-surabaya.ac.idRoichatun Nasichahlusiana.tekmed@poltekkes-surabaya.ac.id<p>Keselamatan pasien menjadi aspek penting dalam pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien kritis yang membutuhkan pemantauan intensif untuk mencegah komplikasi serius atau kematian mendadak. Modified Early Warning Score (MEWS) merupakan metode sistematis yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kegawatan pasien secara cepat. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pemantauan tingkat kekritisan pasien berbasis MEWS dengan fokus pada laju pernapasan dan detak jantung. Sensor piezoelectric digunakan untuk mengukur laju pernapasan, sedangkan MAX30100 digunakan untuk mendeteksi detak jantung. Data dikirimkan secara nirkabel melalui ESP32 menggunakan koneksi Bluetooth menuju Personal Computer (PC) dan diolah untuk menghasilkan skor MEWS. Pengujian dilakukan untuk mengevaluasi akurasi sensor dan kemampuan transmisi data. Hasil menunjukkan nilai error terbesar pada laju pernapasan sebesar 0,0769% dan pada detak jantung sebesar 0,00888%. Sistem mampu mengirimkan data secara stabil hingga jarak 10 meter. Sistem ini terbukti mampu melakukan deteksi dini kondisi kritis dan berpotensi meningkatkan keselamatan pasien.</p>2025-12-11T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Lusiana, M Ridha Mak’ruf, Roichatun Nasichahhttps://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Elektromedik/article/view/6492ANALISIS HASIL PENGUJIAN DAN KALIBRASI SYRINGE PUMP PARAMETER FLOWRATE DAN OCCLUSION MENGGUNAKAN METODE ISO GUM DAN METODE KRAGTEN2025-12-09T10:25:01+07:00Nadia Angelinnadiaangelin9@gmail.comNur Hadziqohnur.hadziqoh@ikta.ac.idNani Lasiyahnani.lasiyah@ikta.ac.idRino Ferdian Surakusumahrino.ferdian@ikta.ac.id<p><strong>Latar belakang</strong>: <em>Syringe pump </em>merupakan alat penting untuk memberikan cairan dan obat dalam dosis kecil secara akurat dan kontinu, sehingga kesalahan kerja dapat membahayakan pasien. Untuk menjamin keandalannya, alat ini perlu diuji dan dikalibrasi secara berkala, terutama pada parameter<em> flowrate dan occlusion test </em>karena keduanya berperan penting dalam kelancaran terapi. Selain itu, analisis ketidakpastian pengukuran seperti metode ISO GUM masih belum optimal diterapkan, sehingga penelitian ini diperlukan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang akurasi dan keandalan kalibrasi<em> syringe pump.</em></p> <p><strong>Tujuan</strong>: menganalisis hasil pengujian dan kalibrasi parameter <em>flowrate</em> dan <em>occlusion test</em> pada <em>syringe pump</em> menggunakan pendekatan ISO GUM untuk menghitung ketidakpastian pengukuran secara sistematis.</p> <p><strong>Metode</strong>: menggunakan metode eksperimental kuantitatif dengan objek <em>syringe pump</em> Medcaptain Sys-3010, di mana data diperoleh melalui kalibrasi langsung sesuai standar MK 047-18 Kemenkes RI. Pengujian dilakukan pada parameter <em>flowrate</em> sebesar 10, 50, dan 100 ml/h serta <em>occlusion test</em> pada 100 ml/h dengan bantuan <em>Infusion Device Analyzer</em> (IDA) sebagai alat standar. Data yang dihasilkan kemudian dianalisis menggunakan dua metode estimasi ketidakpastian, yaitu ISO GUM dan Kragten, untuk menghitung dan membandingkan ketidakpastian pengukuran secara menyeluruh, sehingga memberikan gambaran yang komprehensif mengenai keandalan hasil pengujian <em>syringe pump</em> tersebut.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil pengujian pada <em>syringe pump</em> Medcaptain Sys-3010 menunjukkan bahwa metode ISO GUM dan Kragten menghasilkan nilai ketidakpastian yang sangat berdekatan pada seluruh titik ukur. Pada parameter <em>flowrate</em>, ketidakpastian diperluas masing-masing berada di kisaran ±0,18 ml/h (10 ml/h), ±0,64 ml/h (50 ml/h), dan ±0,80 ml/h (100 ml/h) untuk kedua metode, sedangkan pada <em>occlusion test</em> di 100 ml/h diperoleh nilai ketidakpastian yang sama, yaitu ±0,9084 Psi. Hal ini menunjukkan bahwa kedua metode memberikan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan dalam analisis ketidakpastian pengukuran <em>syringe pump</em>.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>hasil pengujian dan analisis ketidakpastian pada syringe pump Medcaptain Sys-3010 menggunakan metode ISO GUM dan Kragten memberikan nilai ketidakpastian yang konsisten pada parameter flowrate dan occlusion test. Kedua metode menghasilkan estimasi ketidakpastian yang berada dalam batas toleransi standar kalibrasi alat kesehatan, sehingga syringe pump Sys-3010 dinyatakan memiliki kinerja yang akurat dan layak digunakan. Metode ISO GUM dinilai lebih sistematis dan terstruktur dalam menentukan ketidakpastian, sementara metode Kragten lebih praktis dalam perhitungannya namun tetap memberikan hasil yang sebanding.</p>2025-12-12T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Nadia Angelin; Nur Hadziqoh, Nani Lasiyah, Rino Ferdian Surakusumah