ANALISA UJI FUNGSI ALAT HBA1C

Authors

  • MHD. ALDI PRIMASYUKRA Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • GERRY VERNANDO VELDERICK HASIBUAN Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • HAROLD SITUMORANG Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • SALOMO SIJABAT Universitas Sari Mutiara Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51544/elektromedik.v9i1.6198

Keywords:

HbA1c, Akurasi, Uji Fungsi

Abstract

Latar belakang: HbA1c terbentuk ketika gula darah (glukosa) berikatan dengan hemoglobin (protein dalam sel darah merah). Ikatan ini sangat kuat sehingga HbA1c dapat bertahan di dalam sel darah merah hingga 3 bulan. Jumlah HbA1c yang pembentukan HbA1c dipengaruhi langsung oleh kadar gula darah. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan HbA1c dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai rata-rata kadar gula darah dalam kurun waktu sekitar tiga bulan. Ketepatan alat uji HbA1c sangat penting untuk memastikan hasil pemeriksaan tersebut dapat diandalkan

Tujuan: Uji Fungsi Alat Hba1c Studi Kasus Pada PT. Elsi Seraya Makmur.

Metode: Alat uji HbA1c harus memenuhi standar internasional untuk akurasi dan presisi. Standar internasional tersebut adalah standar dari International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory Medicine (IFCC) dan National Glycohemoglobin Standardization Program (NGSP).

Hasil : Uji fungsi alat HbA1c bertujuan untuk mengevaluasi kinerja alat dalam hal ketepatan hasil (akurasi) dan ketelitian hasil (presisi) dibandingkan dengan nilai referensi yang telah ditetapkan.

Simpulan :    Uji fungsi alat HbA1c dilakukan secara berkala untuk memantau kinerja alat dan memastikan bahwa hasil pemeriksaan yang dihasilkan tetap akurat dan dapat dipercaya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

American Diabetes Association. (2023). Standards of medical care in diabetes—2023. Diabetes Care, 46(1), S1-S182.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arisman. 2014. Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia. Jakarta: EGC

Bustan M. Nadjib. 2015. Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta

Fadhila Akhsana, N. R., Aryani, T., & Widyantara, A. B. (2021). Literature Review: Gambaran hasil pemeriksaan HbA1c, Glycated Albumin dan Rasio pemeriksaan Glycated Albumin: Hba1C pada Pasien Diabetes Melitus.

International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory Medicine. (2012). IFCC reference values for HbA1c: measurement of HbA1c in blood and related materials. Clinical Chemistry and Laboratory Medicine, 50(11), 1809-1828.

Rahman, R. (2018). Gambaran Hasil Pemeriksaan HbA1C Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di RSUD Labuang Baji Makassar. Jurnal Media Analis Kesehatan, 9(2), 149-155.

Setiawan, D. S. D. (2020). HASIL PEMANTAPAN MUTU INTERNAL PEMERIKSAAN HbA1c. JURNAL KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS, 7(2), 44-50.

Sihombing, J.R., & Margareta, E. (2019). Analisa kadar HbA1c pada penderita diabetes tipe 2. Sari Mutiara, 1-7.

Somantri, G. R. (2005). Memahami metode kualitatif. Makara Human Behavior Studies in Asia, 9(2), 57-65.

Sutedjo A.Y. 2010. 5 Strategi Penderita diabetes Melitus Berusia Panjang. Yogyakarta: Kanisius

Syafriadi, F., Ismayadi, I., & Hanafiah, M. (2018). Accuracy of HbA1c testing in Indonesia: A multicenter study. Journal of Clinical Laboratory Analysis, 52(1), 119-124.

Tandjungbulu dkk. (2022) meneliti hubungan antara kadar kreatinin serum dengan kadar HbA1c pada penderita diabetes melitus. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Media Analis Kesehatan. Jurnal Media Analis Kesehatan, 13(2), 148-163.

Vadlam, G., et al. (2017). Accuracy of HbA1c measurement in Indonesia: A multicenter study. Diabetes & Metabolism, 43(6), 473-479.

Weykamp, C. (2013). HbA1c: a review of analytical and clinical aspects. Annals of laboratory medicine, 33(6), 393.

Downloads

Published

2025-07-25