JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM
<p>Jurnal Analis Laboratorium Medik dikelola oleh Program Studi Teknologi Laboratorium Medik Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Sari Mutiara Indonesia. Jurnal Analis Laboratorium Medik merupakan Jurnal ilmiah yang memuat tulisan ilmiah yang berkaitan dengan bidang ilmu analis kesehatan atau teknologi laboratorium medik yang membahas tentang kompetensi Mikrobiologi, Hematologi, Parasitologi, Imunoserologi, Toxikologi, dan Kimia Klinik. Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yakni bulan Juni dan Desember. </p> <p><strong>ISSN: <a title="issn" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1403766860" target="_blank" rel="noopener">2527-712X</a> (media online). Terakreditasi <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/6421">SINTA 5</a></strong></p>UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIAen-USJURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK2356-1475<p>Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:</p><p>Â </p><ol><li>Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.</li><li>Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.</li><li>Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).</li></ol>OVERVIEW OF LEUKOCYTE COUNTS IN PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS HOSPITALIZED RSU BUNDA THAMRIN
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5434
<p>Tuberculosis (TB) is a disease caused by mycobacterium tuberculosis. TB can be transmitted to onther through Saliva when someone sneezes or coughs, then through breathing. This disease is difficult to control worldwide. TB bacteria move from the lungs and spread through the blood to other parts of the body. These diseases damage bones, damage the liver, kidneys, heart and other organs, weaken the immune system, cause loss of consciousness, and if left untreated can result in death. The researhc method used in this study is descriptive, which aims to determine the Leukocyte Description in Pulmonary Tuberculosis patients. This study uses an autohematology analyzer to examine the number of leukocyte cells. This study was conducted at Bunda Thamrin Hospital Medan from May To Juni 2024 where the samples used were 15 blood samples from pulmonary tuberculosis patients. The population in this study were all patients who were clinically diagnosed with tuberculosis by doctors who were hospitalized at Bunda Thamrin Hospital, Medan, in May- June 2024 to conduct tuberculosis examinations totaling 15 people. The sampel in this study used the total sampling technique. The results of the examination found that patients wit decreased white blood cell counts (leukopenia) were 3 people (20%), while 6 patients experience d increased leukocytes (leukocytosis) (40%), and 6 people had normal leukocytes (40%) from 15 blood samples of pulmonary tuberkulosis patients. It is hoped that further research Will increase the sample to obtain a more optimal picture of leukocytes results.</p>Maniur A SiahaanWinda Irawati ZebuaApriska Dewi Sipayung
Copyright (c) 2024 Maniur A Siahaan, Winda Irawati Zebua, Apriska Dewi Sipayung
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-2392697310.51544/jalm.v9i2.5434KOMPARASI HASIL PEMERIKSAAN PLASMODIUM sp MENGGUNAKAN MIKROSKOPIS, RDT, DAN PCR DI RSUDP PAPUA BARAT
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5319
<p>Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dari genus <em>Plasmodium</em>, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk <em>Anopheles </em>betina. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan global yang serius karena dapat menyebabkan kematian dan menyebar luas di berbagai negara tropis. Upaya dalam pengendalian malaria hingga ke tahap eliminasi, perlu adanya peran laboratorium untuk membantu diagnosa malaria. Metode yang dapat dilakukan dalam diagnosa malaria yaitu pemeriksaan Mikroskopis, <em>Rapid Diagnostik Tes </em>(RDT), dan <em>Polymerase Chain Reaction </em>(PCR). Pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan Giemsa sampai saat ini masih menjadi standar baku emas pemeriksaan malaria. Namun pemeriksaan mikroskopis sangat tergantung pada ketrampilan petugas sehingga akurasinya dapat menurun dan bila keadaan parasit yang rendah <40 p/µl tidak dapat terdeteksi. Reaksi negative palsu dijumpai pada penderita dengan jumlah parasite rendah < 100 parasit/ µL, karena komposisi antara antibodi dalam tubuh dan antigen di RDT tidak seimbang. Penelitian ini untuk melihat perbedaan hasil pemeriksaan <em>Plasmodium falciparum </em>dan <em>Plasmodium vivax </em>dengan menggunakan metode <em>Cross Sectional</em>.</p>Desi AryaniApriani RiyantiMuhammad FazriCerli Pakonglean
Copyright (c) 2024 Desi Aryani, Apriani Riyanti, Muhammad Fazri, Cerli Pakonglean
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-2392748210.51544/jalm.v9i2.5319UJI EFEKTIFITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN TANAMAN CIPLUKAN (PHYSALIS ANGULATA L.) TERHADAP LARVA AEDES AEGYPTI
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5349
<p>Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk <em>Aedes aegypti</em>. Penggunaan insektisida alami yang berasal dari tanaman merupakan alternatif dari pengendalian vektor yang aman bagi lingkungan. Salah satu insektisida alami ialah tanaman yang kaya akan metabolit sekunder, seperti daun ciplukan (<em>Physalis angulata</em> L.) . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun tanaman ciplukan (<em>Physalis angulata</em> L.) terhadap larva <em>Aedes aygypti</em>. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian <em>post test only group design</em>. Penelitian ini terdiri dari 6 kelompok uji yaitu ekstrak daun tanaman ciplukan (<em>Physalis angulata</em> L.) konsentrasi 1%, 2%, 3% , kontrol positif abate, kontrol positif alkohol, dan kontrol negatif. Pengamatan dilakukan pada waktu 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit dan 180 menit. Dari hasil uji deskriptif, terlihat bahwa rata-rata jumlah larva <em>Aedes aegypti</em> yang mati meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak daun ciplukan <em>(Physalis angulata</em> L.) dan lamanya waktu pengamatan. Pada konsentrasi 1%, rata-rata larva yang mati adalah 0,67 dengan standar deviasi 0,816, menunjukkan bahwa sebagian besar larva masih bertahan hidup pada konsentrasi rendah. Konsentrasi 2 % menunjukkan sedikit peningkatan kematian dengan rata-rata 1,00 larva yang mati dan variabilitas lebih tinggi dengan standar deviasi 1,265. Konsentrasi 3 % memberikan hasil yang lebih signifikan dengan rata-rata kematian 3,00 larva dan standar deviasi 2,828, hal ini menunjukkan terdapat efek yang lebih kuat pada konsentrasi yang lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun tanaman ciplukan (<em>Physalis angulata</em> L.) memiliki efektifitas terhadap larva <em>Aedes aegypti</em>.</p>Weni MulyaniPrima Octafia DamhuriNur Azlindasri Wahyu
Copyright (c) 2024 Weni Mulyani, Prima Octafia Damhuri, Nur Azlindasri Wahyu
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-2392838910.51544/jalm.v9i2.5349UJI AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK DAUN MYANA (COLEUS ATROPURPUREUS) TERHADAP TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5347
<p>Infeksi akibat cacing (<em>Helminthiasis</em>) merupakan salah satu infeksi yang sering menyerang anak-anak dengan tingkat ekonomi yang rendah terutama pada Negara berkembang. Myana merupakan tanaman hias yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Daun myana diketahui memiliki senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antelmintik. Daun myana berkhasiat untuk penetrasi racun, menghambat pertumbuhan bakteri, mempercepat pematangan bisul dan pembunuh cacing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun myana, mengetahui aktivitas antelmintik ekstrak etanol daun myana terhadap telur cacing <em>Soil Transmitted Helminth</em> serta mengetahui konsentrasi ekstrak daun myana yang menunjukkan aktivitas antelmintik. Uji Aktivitas Antelmintik ekstrak etanol daun myana terhadap telur <em>Ascaris lumbricoides</em>, <em>Trichuris trichiura</em>, <em>Hookworm</em> dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok pembanding (Pirantel pamoat) dan kelompok uji (Ekstrak etanol daun myana konsentrasi 20%,40%,60%,80%,100%). Pengujian aktivitas antelmintik dilakukan dengan melihat efek yang ditimbulkan oleh kelompok uji berupa perubahan morfologi telur cacing (lisis/tidak lisis) serta perubahan warna pada telur cacing. Hasil penelitian diketahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daun myana yaitu flavonoid, tanin, safonin dan steroid. Ekstrak etanol daun myana memiliki aktivitas antelmintik terhadap telur <em>Ascaris lumbricoides</em> pada konsentrasi 60%,80% dan 100%. Aktivitas tersebut meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak sedangkan ekstrak etanol daun myana tidak memiliki aktivitas antelmintik terhadap telur <em>Trichuris trichiura</em> dan <em>Hookworm</em>.</p>Yeli HartutiSiska Zafrida
Copyright (c) 2024 Yeli Hartuti, Siska Zafrida
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-23929010010.51544/jalm.v9i2.5347PEMANFAATAN KANGKUNG PAGAR (IPOMOEA CARNEA JACQ) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5343
<p>Ipomoea Carnea Jacq. (ICAE) Merupakan salah satu tumbuhan berkhasiat yang dijadikan sebagai salah satu bahan pengobatan alternatif dan merupakan keluarga dari Convolvulaceae. Tanaman ini memiliki kandungan flavonoid, saponin, polifenol dan alkaloid, sehingga berpotensi sebagai aktivitas antioksidan, antidiabetes, antiinflamasi, antimikroba, efek embrotoksik, aktivitas penghambat dan aktivitas hepatoprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan ICAE sebagai salah satu kandidat hepatoprotektoir. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan <em>post-test only control group design</em>. Penelitian ini terdiri atas 6 kelompok perlakuan, kelompok I (kontrol) diberikan dosis harian tunggal karboksimetil selulosa. Kelompok II mendapat karbon tetraklorida, sementara kelompok III, IV dan V diberikan karbon tetraklorida dan ekstrak <em>Ipomoea carnea Jacq. </em>secara oral dengan variasi konsentrasi 500, 750 dan 1000 mg/kg berat badan. Kelompok VI diberikan karbon tetraklorida dan silymarin yang merupakan senyawa hepatoprotektif dengan dosis 100 mg/kg. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ICAE secara signifikan dapat menurunkan aktivitas enzim SGOT, SGPT dan Gamma GT dengan nilai sig (p) 0,002 < 0,05 dan sig (p) 0,000 < 0,05.</p>Prima DamhuriWeni MulyaniNurhasanahZaini Oktaviola
Copyright (c) 2024 Prima Damhuri, Weni Mulyani, Nurhasanah, Zaini Oktaviola
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-239210110610.51544/jalm.v9i2.5343ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MOLEKULER BAKTERI PENGHASIL ENZIM PROTEASE DARI USUS IKAN SELAIIS (KRYPTOPTERUS LAIS)
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5346
<p>Penggunaan enzim di Indonesia sangat tinggi karena enzim banyak digunakan di berbagai bidang industri dan kesehatan. Pemanfaatan enzim protease dalam bidang kesehatan yaitu untuk pengobatan radang, tumor, pengatur kekebalan darah dan kelainan darah. Saluran pencernaan ikan berpotensi sebagai sumber enzim protease karena pada isi perut ikan terdapat organ pencernaan yang berfungsi sebagai sistem metabolisme tempat protein terhidrolisis yang mengandung banyak protease. Salah satu mikroorganisme penghasil enzim protease adalah bakteri proteolitik yaitu bakteri yang mampu mendegradasi protein dan menghasilkan protease ekstraseluler. Penelitian ini bertujuan mendapatkan isolat bakteri penghasil protease pada saluran pencernaan ikan selais yaitu pada usus dan lambung ikan selais. Isolat bakteri yang diperoleh diuji tingkat patogenitas dengan media <em>Mac Conkey</em> (MC) dan <em>Blood Agar Plate</em> (BAP). Uji produksi enzim protease dilakukan pada media <em>Skim Milk Agar</em> yang ditandai dengan pembentukan zona bening. Dari hasil penelitian ini diperoleh 4 isolat bakteri, terdapat 1 isolat (KLI 1) diantaranya merupakan bakteri penghasil protease berdasarkan hasil 16s rRNA yaitu <em>Proteus mirabillis</em>. Isolat bakteri yang dapat menghasilkan enzim protease tersebut di diharapkan dapat digunakan dalam industri kesehatan yaitu pada penggunaan bahan untuk pengobatan dan kelainan darah<em>.</em></p>Siska ZafridaIgnatius YuliantoAlberta Ida RianaGusrinaldiLelli Preti Siahaan
Copyright (c) 2024 Siska Zafrida, Ignatius Yulianto, Alberta Ida Riana, Gusrinaldi, Lelli preti Siahaan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-239210711110.51544/jalm.v9i2.5346PERBANDINGAN NILAI HEMATOKRIT SPESIMEN SEGERA DAN DISIMPAN 3 JAM PADA SUHU RUANGAN
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5353
<p>Pemeriksaan Hematokrit merupakan salah satu pemeriksaan bidang hematologi yang banyak dilakukan, Hematokrit memiliki makna diagnostik untuk mendeteksi kasus anemia, demam berdarah dengue, ataupun luka bakar. Terkadang pemeriksaan Hematokrit sering sekali mengalami penundaan, Spesimen darah yang sudah diambil maka pemeriksaan dikerjakan paling lama 2 jam setelah pengambilan sampel, apabila melebihi 2 jam makan sampel harus disimpan pada suhu 4<sup>0</sup>C. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbandingan nilai Hematokrit pemeriksaan segera dan disimpan 3 Jam pada suhu ruangan (28<sup>o</sup>C). Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan desain One Group Pretest-Posttest Design menggunakan 40 sampel yang diambil dengan teknik Total Sampling. Sampel berupa darah kapiler yang diambil menggunakan lanset/autoklik dan disimpan di dalam tabung microtube EDTA. Setelah pengambilan darah dilakukan pengukuran segera dan spesimen disimpan pada suhu ruang selama 3 Jam. Data diolah secara univariat dan bivariat dengan metode Paired Sample T-test. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai Hematokrit yang diperiksa segera 40% dengan interpretasi normal dan didapatkan Hematokrit rendah (36%) dan Hematokrit normal yang didapatkan (37-48%), Nilai Hematokrit yang disimpan selama 3 jam pada suhu ruangan (28<sup>O</sup>C) didapatkan nilai rata-rata 41% dengan Hematokrit normal yang didapatkan (37-48%). Hasil uji paired sample T-test diperoleh nilai p-value sebesar 0.001 yang menyatakan nilai nya <0,05 dengan Kesimpulan ada perbedaan hasil nilai Hematokrit yang dilakukan segera dan disimpan selama 3 Jam pada Suhu ruangan (28<sup>o</sup>C).</p>Muhammad Arie JuliansyahDidi IrwadiSupri Hartini
Copyright (c) 2024 Muhammad Arie Juliansyah, Didi Irwadi, Supri Hartini
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-239211211810.51544/jalm.v9i2.5353Shiva JUMLAH SEL PMN, MN, FIBROBLAS, ANGIOGENESIS PADA MENCIT DM YANG DIINDUKSI ALLOXAN
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5356
<p>Luka diabetes dapat digolongkan sebagai luka kronis akibat respon inflamasi yang memanjang. Proses penyembuhan luka pada penderita DM menjadi abormal atau lebih lama karena terjadi inflamasi persisten. Untuk menganalisis proses penutupan luka DM dan menghitung jumlah sel yang terlibat dalam proses penyembuhan luka, yaitu PMN, MN, Fibroblas, dan Angiogenesis pada hari ke 3,7, 14, dan 21. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan 24 ekor mencit jantan, dibagi menjadi kelompok DM dan sehat sebagai pembanding sebanyak tiga kali pengulangan. Dilakukan pengukuran luas (makroskopis), processing histologi (pewarnaan HE), dan menghitung jumlah sel PMN, MN, Fibroblas, Angiogenesis (Mikroskopis) pada hari ke 3, 7, 14, dan 21. Analisis data dilakukan uji Two-way Anova menggunakan GraphPad Prism 10. Pengamatan makroskopis menunjukkan kelompok sehat mengalami penutupan luka lebih cepat dibanding DM p<0,001 (***). Pada pengamatan mikroskopis menunjukkan bahwa PMN MN meningkat pada fase inflamasi hingga remodelling pada kelompok DM p<0,001 (***). Penelitian menunjukkan bahwa luka makroskopis pada mencit sehat menutup lebih cepat dibandingkan luka DM. Secara mikroskopis, kondisi histopatologi pada luka sehat lebih cepat melewati fase penyembuhan luka dibanding luka DM.</p>Shiva Nur RahmawatySuyarta Efrida Pakpahan
Copyright (c) 2024 Shiva Nur Rahmawaty, Suyarta Efrida Pakpahan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-239211913210.51544/jalm.v9i2.5356UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN MIANA MERAH PADA PERTUMBUHAN PSEUDOMONAS AERUGINOSA
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5377
<p>Daun miana merah secara empiris oleh masyarakat Indonesia, khususnya wilayah Papua, kota Jayapura, Kampung Yoka Sentani Timur digunakan sebagai obat tradisional yang merupakan alternatif pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun miana merah pada pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun miana merah pada pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dilakukan dengan metode difusi kertas cakram. Aktivitas antibakteri ditetapkan dengan terbentuknya zona jernih di sekitar kertas cakram. Kekuatan zona jernih diukur diameternya menggunakan mistar satuan milimeter. Hasil penelitian menunjukkan terdapat zona jernih di sekitar kertas cakram pada berbagai konsentrasi ekstrak metanol daun miana merah. Rerata diameter zona radikal pada konsentrasi 90% sebesar 13 mm mendekati rerata diameter zona radikal kloramfenikol yaitu 13,2 mm. Kesimpulan yaitu ekstrak metanol daun miana merah memiliki aktivitas antibakteri pada pada pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa.</p>Fadhil Abdul SalimNunung Sulistyani
Copyright (c) 2024 Fadhil Abdul Salim, Nunung Sulistyani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-239213314010.51544/jalm.v9i2.5377ANALISA CEMARAN LOGAM BERAT PADA KUKU MEKANIK MOTOR DI SEKITAR DAERAH LUBUK PAKAM TAHUN 2024
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5297
<p>Logam berat salah satunya adalah timbal (Pb) adalah logam berbahaya yang dapat menimbulkan kerusakan. Timbal ini berasal dari asap kendaraan atau moda transportasi lainnya yang mencemari udara dan masuk ke dalam tubuh melalui instalasi, makanan atau minuman serta bahaya pekerjaan. Pekerjaan bengkel sepeda motor memiliki resiko tinggi terpapar timbal karena terpapar asap knalpot kendaraan bermotor yang mengandung timbal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kadar timbal (Pb) pada kuku orang yang bekerja di bengkel sepeda motor. Apakah kadarnya melebihi batas atau tidak. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada bulan Mei-Juni 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 14 sampel. Strategi Penelitian ini memanfaatkan hasil pemeriksaan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil yang didapatkan yaitu dengan variabel lama kerja 3 tahun. variabel lama kerja 3 tahun (D7) 4,000 ppm memasuki kategori rendah, sedangkan sampel dengan lama kerja 4 tahun (D10) 6,000 ppm memasuki kategori rendah, lama kerja 5 tahun (D6) 6,500 ppm memasuki kategori rendah, lama kerja 10 tahun (D3) 11,000 memasuki kategori sedang, kemudian lama kerja 13 tahun (D4) 13,000 ppm memasuki kategori sedang, dan lama kerja 15 tahun (D1) 25,00 ppm memasuki kategori sedang. Hasil yang didapatkan disesuaikan menurut WHO Tahun 1995.</p>Desy Laila Fithri HasibuanDyna Grace Romatua Aruan
Copyright (c) 2024 Desy Laila Fithri Hasibuan, Dyna Grace Romatua Aruan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-239214114410.51544/jalm.v9i2.5297EFEKTIFITAS SARI DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA ESCHERICHIA COLI
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5433
<p><em>Daun jambu biji merupakan bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat antidiare. Kandungan senyawa aktif saponin, tanin, dan flavonoid dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare Escherichia coli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menngetahui efektivitas sari daun jambu biji (Psidium guajava </em>L<em>.) sebagai antibakteri pada E. coli. Jenis penelitian adalah eksperimental. Uji senyawa saponin, tanin, dan flavonoid pada sari daun jambu biji dilakukkan secara kualitatif. Uji antibakteri sari daun jambu biji pada E. coli menggunakan metode difusi sumuran. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona jernih yang terbentuk di sekeliling sumuran. Diameter zona jernih digunakan untuk menentukan efektivitas sari daun jambu biji pada E. coli. Sari daun jambu biji mengandung senyawa saponin, tanin, dan flavonoid. Sari daun jambu biji mampu menghambat pertumbuhan E. coli pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% dengan diameter zona hambat 15 mm, 18 mm, 27 mm, dan 37 mm. Dibandingkan dengan ciprofloxacin (5 µg), kategori efektivitas sari daun biji jambu pada E. coli yaitu cukup efektif pada konsentrasi sari daun jambu biji 100%</em>.</p>Nur KhikmahFischa Apryliani Nurhidayati
Copyright (c) 2024 Nur Khikmah, Fischa Apryliani Nurhidayati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-232024-12-239214515210.51544/jalm.v9i2.5433IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA SOSIS YANG DIJUAL DI PASAR RAKYAT HARAPAN BARU
https://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/5296
<p>Sosis merupakan olahan daging yang dibuat dengan penambahan bahan tambahan pangan salah satunya bahan pengawet. Formalin atau yang biasanya dikenal dengan sebutan Formaldehida adalah salah satu bahan pengawet makanan yang sering digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan formalin pada sosis yang dijual di Pasar Rakyat Harapan Baru. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian <em>cross sectional</em>. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode <em>total sampling </em>dengan jumlah 10 sampel. Hasil penelitian menunjukkan persentase kandungan formalin sebanyak 7 sampel sosis (70%) positif mengandung formalin dan 3 sampel (30%) tidak mengandung formalin. Kadar formalin pada sampel kode F menunjukkan hasil terendah 16.28 ppm dan sampel kode E tertinggi 256.1 ppm.</p>Zulfa Putri AfifahNursalinda Kusumawati Eka Farpina
Copyright (c) 2024 Zulfa Putri Afifah, Nursalinda Kusumawati , Eka Farpina
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-312024-12-319215315910.51544/jalm.v9i2.5296