PEMERIKSAAN JUMLAH SEL LEUKOSIT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI UPT KESEHATAN PARU MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Abstract
Tuberkulosis paru atau sering disebut TB paru merupakan suatu penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara. Salah satu pemeriksaan penunjang pada penderita TB paru adalah pemeriksaan jumlah sel Lekosit. Lekosit berfungsi dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin. Pada penderita TB paru ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel Lekosit yang disebut dengan istilah Leukositosis. Tujuan peneltiian ini untuk mengetahui jumlah sel Lekosit pada penderita Tuberkulosis paru di UPT Kesehatan Paru Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Disain penelitian bersifat deskriftif cross sectional. Penulis ingin melakukan pemeriksaan jumlah sel Lekosit dengan menggunakan alat Auto Hematology Analyzer Mindray BC-300 Plus dengan sampel sebanyak 50 orang, bahan yang digunakan adalah darah dengan antikoagulan EDTA. Penelitian dilakukan di laboratorium UPT Kesehatan Paru Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil penelitian diperoleh Lekosit yang normal sebanyak 30 orang (60%), meningkat sebanyak 20 orang (40%).
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).