PERBANDINGAN PEMERIKSAAN TELUR Soil-Transmitted Helminth DENGAN SEDIMENTASI NaCl 0,9% dan NaOH 0,2%, SERTA FLOTASI NaCl JENUH
DOI:
https://doi.org/10.51544/jalm.v10i2.6165Keywords:
Soil-Transmitted Helminth, Tinja, Metode Sedimentasi NaCl 0,9%, NaOH 0,2%, Flotasi NaCl JenuhAbstract
Latar belakang: Infeksi Soil-Transmitted Helminth (STH) menjadi salah satu persoalan kesehatan masyarakat yang lazim ditemui, terutama di daerah tropis dan subtropis dengan sanitasi yang buruk. Infeksi ini bereakibat pada gangguan kesehatan, misalnya anemia, hambatan tumbuh kembang, hingga penurunan imunitas tubuh. Oleh karena itu, deteksi dini infeksi kecacingan sangat penting dilakukan untuk menunjang diagnosis dan pengendalian penyakit. Salah satu uji yang umum digunakan adalah pemeriksaan tinja secara mikroskopis, yang efisiensinya sangat bergantung pada teknik yang digunakan.
Tujuan: untuk menganalisis komparasi hasil pemeriksaan tinja menggunakan metode sedimentasi NaCl 0,9%, sedimentasi NaOH 0,2%, dan flotasi NaCl jenuh dalam mendeteksi telur cacing Soil-Transmitted Helminth.
Metode: eksperimental berbasis laboratorium dengan pendekatan komparatif. Sampel tinja yang telah dipastikan positif STH diperiksa menggunakan ketiga metode secara sistematis, dengan pengujian sebanyak tiga kali untuk masing-masing metode. Analisis data dilakukan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji homogenitas, uji ANOVA One-Way, dan uji Post Hoc.
Hasil: metode sedimentasi NaCl 0,9% menghasilkan rerata jumlah telur tertinggi (9,33), diikuti NaOH 0,2% (8,33), dan flotasi NaCl jenuh (4,00). Terdapat perbedaan signifikan antar metode (p = 0,007), dengan perbedaan signifikan antara metode flotasi dan kedua metode sedimentasi.
Kesimpulan: bahwa metode sedimentasi NaCl 0,9% merupakan metode paling efektif dalam mendeteksi telur STH pada penelitian ini.
Downloads
References
Febriani A, Afara R, Anggraini A, Aini F, Miller Simorangkir R, Razak A, et al. Penyuluhan Bahaya Cacingan Bagi Siswa Sekolah Dasar Sebagai Upaya Mewujudkan Anak Indonesia Sehat dan Berprestasi. Jdistira [Internet]. 2023;3(2):106–11. Available from: https://doi.org/10.57213/abdimas.v6i1.143
Widiastuti, Rahmah L. Identifikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminth ( STH ) pada Kuku Petani Wanita di Desa Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. 2024;(4):222–33. Available from: https://doi.org/10.62383/vimed.v1i4.816
Ayu Parweni NK, Getas IW, Zaetun S. Infeksi Kecacingan Nematoda Usus Yang Ditularkan Melalui Tanah (Soil Transmitted Helminth) Pada Petani Sayur Sawi Hijau Di Desa Bug-Bug Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) [Internet]. 2019;5(2):68. Available from: https://doi.org/10.32807/jambs.v5i2.107.
Fadilla, Z. Sosialisasi Pencegahan Dan Dampak Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminthes (Sth) Pada Anak. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi [Internet] 2023;6(1):30–37. Available from: https://doi.org/10.57213/abdimas.v6i1.143.
Pertama RT. Tinjauan Epidemiologi : Pemetaan Kasus dan Prevalensi Helminthiasis di Indonesia Tahun 2020-2022. International Islamic Medical Journal [Internet]. 2023;4(2);37-50. Available from: DOI: 10.33086/iimj.v4i2.4172
Bedah S, Syafitri A. Infeksi Kecacingan Pada Anak Usia 8-14 Tahun Di Rw 007 Tanjung Lengkong Kelurahan Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur. Jurnal Ilmiah Kesehatan [Internet]. 2019;10(1):20–31. Available from: https://doi.org/10.37012/jik.v10i1.13.
Fadilla Z, Hikmah AM, Octaviyanti A, Agustin ZR. Sosialisasi Pencegahan Dan Dampak Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminthes (Sth) Pada Anak. J Pengabdi Masy Kesosi [Internet]. 2023;6(1):30–7. Available from: https://doi.org/10.57213/abdimas.v6i1.143
Pratama MY, Rifqoh, Cahyono JA. Hubungan infeksi kecacingan Soil transmitted helminth (Sth) dengan jumlah fosinofil pada anak sekolah dasar di SDN Teluk Selong Kabupaten Banjar. J Labora Med [Internet]. 2023;7(2):62–70. Available from: http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JLabMed
Hajam YA. Parasitology: Medical Microbiology; 2022. Available from: https://doi.org/10.1515/9783110517736-004.
Neli Adelia Resmalita N. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Tinja Metode Sedimen Dengan Metode Floating Pada Infeksi Kecacingan - Karya Tulis Ilmiah [Internet]. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. 2021 [cited 2024 Oct 29]. Available from: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17528
Benaya YO, Adi K. Pengaruh Variasi Durasi Dan Kecepatan Sentrifugasi Terhadap Profil Telur Cacing Soil Transmitted Helminth Dalam Metode Sedimentasi. Jurnal Sains dan Kesehatan [Internet]. 2022;6(2):85–92. Available from: https://doi.org/10.57214/jusika.v6i2.484.
Triani E, Ramdhani D, Yuliyani EA, Suwitasari P, Handito D. Prosiding SAINTEK Perbandingan Pemeriksaan Feses Antara Metode Sedimentasi Dan Metode Formol-Ether Dalam Mendeteksi Helminthiasis Pada Anak-Anak Di Pesisir Pantai. LPPM Univ Mataram [Internet]. 2023;5(13):13–7. Available from: https://doi.org/10.29303/saintek.v5i1.221
Khoirunnisa L. Literature Review: Efektivitas Metode Sedimentasi NaCl 0,9% dan Metode Sedimentasi Formol Ether Concentration (FEC) Dalam Mendeteksi Soil Transmitted Helminths (STH) - Karya Tulis Ilmiah [Internet]. Universitas Aisyiyah Yogyakarta. 2022 [cited 2024 Nov 14]; Available from: http://digilib.unisayogya.ac.id/6667/1/1811304089_TLM_LUTVIA KHOIRUNNISA-naskahpublikasi - B2_Lutvia Khoirunnisa.pdf
Mada SS. Perbedaan Hasil Identifikasi Telur Soil Transmitted Helminth Pada Selada Antara Metode Sedimentasi Naoh 0,2% Dan Flotasi Nacl. AIPTLMI [Internet]. 2023;(2):315–324. Available at: https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/210.
Laila N. Pengaruh Ekstrak Bunga Telang Pada Pewarnaan Telur Cacing. Jurnal Kesehatan Yogyakarta [Internet]. 2021;6(6):1–17. Available from: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1134/4/4. Chapter 2.pdf.
Widiyanti F, Nuryati A, Nuryani S. Lama pengapungan terhadap jumlah telur Soil Transmitted Helminth metode flotasi. Jurnal Vokasi Kesehatan [Internet]. 2020:6(1):52–55. Available from: http://ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JVK 52.
Novita R. Perbandingan Sensitivitas Pada Pemeriksaan Spesimen Tinja Dengan Metode Sedimentasi Dan Metode Flotasi Dalam Mendeteksi Kecacingan Diakibatkan Oleh Soil Transmitted Helminth Pada Anak Sd Negeri 104280 Desa Pulau Gambar [Internet] . 2023;1–38. Available from: https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8326
Abelira R, Mutiara H. Perbandingan Pemeriksaan Tinja Metode Sedimentasi Formol-ether dengan Metode Kato- Katz Dalam Mendeteksi Soil Transmitted Helminth. Medula [Internet]. 2023;13:463–71. Available from: https://journalofmedula.com/index.php/medula/article/download/672/527/3749
Suraini S, Sophia A. Evaluasi dan Uji Kesesuaian Pemeriksaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminths Menggunakan Metode Langsung, Sedimentasi Dan Flotasi. Pros Semin Kesehat Perintis [Internet]. 2020;3(2):31–6. Available from: https://jurnal.upertis.ac.id/index.php/PSKP/article/view/634
Aryani S. The Effect of Temperature and Time on Egg Morphology of Ascaris Lumbricoides in Feces - Literatur Review [Internet]. Universitas Aisyiyah Yogyakarta. 2021 [cited 2024 Nov 28]. Available from: http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/6198
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Zahrotus Sania, Pestariati, Syamsul Arifin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).







